Butuh Aturan Tegas untuk Jerat Pelaku Perundungan
DIBUTUHKAN peraturan yang jelas dan rinci untuk meminimalisasi perundungan dalam di dunia pendidikan, termasuk pendidikan dokter. Hal itu disampaikan Ketua Purna PB IDI 2009-2012 Dr dr Prijo Sidipratomo, Sp.Rad(K) dalam webinar mengenai perundungan PPDS di kanal Youtube Kang Hadi Conscience, kemarin (29/8).
"Ada tidak peraturan di rumah sakit yang sudah terlihat jelas, misalnya bullying kelas ringan, sedang, berat, itu seperti apa hukumannya?" ujar dr Prijo.
Ia mencontohkan kasus kekerasan senior kepada junior di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) beberapa tahun lalu. Saat itu, katanya, dr Prijo sedang menjabat di bagian kemahasiswaan FKUI.
Baca juga : Tidak Hanya Senioritas, Sistem Juga Bisa Mem-bully Peserta PPDS
Kasusnya, ada mahasiswa senior yang mobilnya diparkir di bawah ring basket. Sejumlah juniornya yang hendak bermain basket memindahkan mobil itu ke pinggir lapangan.
Kemudian para junior ini dipukuli satu per satu oleh sang senior pemilik mobil. Perilaku senior itu dilaporkan kepada dekan, lalu dekan menjatuhkan skorsing dan ancaman hukuman untuk senior tersebut.
"Anak ini jelas melakukan pidana kan? Dia ambil pengacara terkenal, seingat saya Oce Kaligis. Oleh Pak Oce itu dekan dan wakil dekan FKUI jadi pesakitan di kursi pengadilan. Saya malu melihatnya. Dihabisi di situ. Kenapa? Gak punya peraturan ternyata," ujar dr Prijo.
"Betul itu anak salah, tapi dengan melakukan cara seperti itu gak bisa. Untungnya anak ini segera sadar minta maaf. Di sini kita belajar juga walaupun bullying itu salah, dalam waktu menetapkan hukuman kita harus mengatur, membuat aturan yang rinci," pungkasnya. (Z-8)
Terkini Lainnya
Permendikbud Pencegahan Bullying di Kampus sebagai Perluasan Aturan
Aturan Anti Perundungan Harus Betul-betul Berikan Perlindungan Pada Korban
Kemendikbud-Ristek Segera Terbitkan Aturan Mendikbud Cegah Perundungan
Kemendikbud-Ristek akan Terbitkan Permendikbud Perluasan Pencegahan Bullying di PPDS
Rektor Undip Minta Polemik Kematian Dokter Aulia Dihentikan
Kuasa Hukum Keluarga Meyakini Dokter Aulia Risma Tidak Bunuh Diri
DPR: Ratusan Laporan Bullying PPDS Tidak Bisa Dianggap Remeh, Beri Efek Jera pada Pelaku
Marak Bullying Berkedok Senioritas, Ajarkan 4 Hal Ini pada Anak
Kasus Bullying PPDS, Kemenkes Juga Investigasi Unair
Masyarakat Diminta Berani Bersikap Hadapi Perundungan
Asosiasi Pendidikan Dokter Sayangkan Penghentian Spesialis Anestesi Undip
Membela Perbedaan
Pemerintah Harus Atasi Turunnya Jumlah Kelas Menengah
Prabowo dan Diplomasi Good Neighbors Policy di ASEAN
Rekonstruksi Penyuluhan Pertanian Masa Depan
Transformasi BKKBN demi Kesejahteraan Rakyat Kita
Fokus Perundungan PPDS, Apa yang Terlewat?
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap