visitaaponce.com

Ozempic, Obat Diabetes yang Dapat Memperlambat Penuaan dan Mengurangi Risiko Kardiovaskular

Ozempic, Obat Diabetes yang Dapat Memperlambat Penuaan dan Mengurangi Risiko Kardiovaskular
Ozempic, obat yang awalnya digunakan untuk mengobati diabetes tipe 2 dan obesitas, kini berpotensi memperlambat proses penuaan dan mengurangi risiko berbagai penyakit serius.(freepik)

SEMAGLUTIDE atau yang lebih di kenal sebagai Ozempic merupakan obat yang digunakan untuk mengobati diabetes tipe 2 dan obesitas. Ternyata dalam penelitian terbaru terungkap, obat ini dapat memperlambat proses penuaan. 

Prof Harlan Krumholz dari Fakultas Kedokteran Yale, dalam studi terbaru mengatakan Ozempic memiliki manfaat yang jauh melampaui apa yang awalnya dibayangkan.

Tim peneliti menemukan obat tersebut dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit yang berkaitan dengan gagal jantung, radang sendi, Alzheimer, dan kanker.

Baca juga : Tanaman Herbal Bisa Bermanfaat Sebagai Obat Tambahan Diabetes

"Saya tidak akan terkejut jika peningkatan kesehatan masyarakat dengan cara ini justru memperlambat proses penuaan," kata Krumholz pada Konferensi Masyarakat Kardiologi Eropa 2024, hari Jumat, tempat penelitian tersebut dipresentasikan.

Data baru ini telah dipublikasikan di sejumlah jurnal medis, termasuk Journal of the American College of Cardiology (JACC), yang disunting Prof Krumholz.

"Obat-obatan inovatif ini siap merevolusi perawatan kardiovaskular dan dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular secara dramatis," katanya.

Baca juga : Waduh! Obat untuk Penurunan Berat Badan dan Diabetes Picu Masalah Lambung

Penelitian tersebut merupakan bagian dari uji coba Select yang melacak lebih dari 17.600 orang, berusia 45 tahun atau lebih, saat mereka diberi 2,4 mg semaglutide atau plasebo selama lebih dari tiga tahun. 

Peserta mengalami obesitas atau kelebihan berat badan dan memiliki penyakit kardiovaskular, tetapi tidak menderita diabetes, yang mengonsumsi obat tersebut meninggal pada tingkat yang lebih rendah. Pasalnya semua penyebab, termasuk masalah kardiovaskular dan covid-19, demikian temuan para peneliti.

Orang yang menggunakan obat penurun berat badan memiliki kemungkinan yang sama untuk tertular covid, tetapi mereka lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal. Pasalnya, dengan 2,6% kematian di antara mereka yang menggunakan semaglutide dibandingkan dengan 3,1% pada plasebo.

Baca juga : Rekomendasi 4 Obat Luka Pengidap Diabetes

Sedangkan perempuan mengalami lebih sedikit kejadian kardiovaskular buruk yang serius, obat tersebut secara konsisten mengurangi risiko hasil kardiovaskular buruk tanpa memandang jenis kelamin. Hal ini juga memperbaiki gejala gagal jantung dan mengurangi tingkat peradangan dalam tubuh terlepas dari apakah orang tersebut kehilangan berat badan atau tidak.

Dr Benjamin Scirica, penulis utama salah satu penelitian dan profesor kedokteran kardiovaskular di Sekolah Kedokteran Harvard, mengatakan temuan tersebut memperkuat kelebihan berat badan dan obesitas meningkatkan risiko kematian karena banyak etiologi.

Namun, katanya hal ini dapat dimodifikasi dengan terapi berbasis incretin yang ampuh, seperti semaglutide.

Obat tersebut adalah obat resep yang ditawarkan oleh NHS, yang menekan nafsu makan dan dijual dengan merek dagang Wegovy, yang digunakan untuk mengobati obesitas dan Ozempic, untuk diabetes. Obat itu hadir dalam bentuk suntikan dan meniru hormon GLP-1, membuat orang merasa lebih kenyang dan tidak terlalu lapar.

Para ahli telah memperingatkan di masa lalu bahwa obat tersebut bukanlah perbaikan cepat atau pengganti pola makan sehat dan olahraga, dan hanya boleh diberikan di bawah pengawasan medis. Seperti obat apa pun, ada efek samping dan risiko - yang paling umum, seperti mual, sakit perut, kembung dan gas. (BBC/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat