visitaaponce.com

Pelajar SMP Asal Bekasi Tak Menyangka Lukisannya Diterima Paus Fransiskus

Pelajar SMP Asal Bekasi Tak Menyangka Lukisannya Diterima Paus Fransiskus
Lionel Louise Yosef Pailah(Ist)

ANUGERAH bisa datang kapan saja dengan cara tak terduga. Itu lah yang dirasakan Lionel Louis Yosef Pailah, 14 tahun, pelukis sketsa wajah Paus Fransiskus. Siswa kelas IX SMP Strada Nawar, Bekasi ini bahkan sampai tidak tidur selama dua hari karena sangat bahagia. 

Bocah kelahiran 25 Agustus 2024 ini tak menyangka lukisannya diterima langsung oleh Paus Fransiskus dalam waktu yang sangat singkat. Di Vatikan, Paus Fransiskus menerima lukisannya pada Rabu (21/8). Hadiah terindah bagi ulang tahunnya, mungkin untuk sepanjang hidupnya.

“Saya cuma terbengong ketika pulang sekolah Papa saya bilang bahwa gambar saya sudah diterima Paus Fransiskus. Awalnya saya tidak percaya mungkin itu editan lah. Setelah saya lihat di foto eh benar itu gambar saya. Saya tidak bisa tidur dua hari gara-gara itu,” ungkap Lionel bahagia, Minggu (1/9).

Baca juga : Kunjungan Paus Fransiskus Momentum Tumbuhkan Kepedulian Pada Kelompok Marginal

Bagi Lionel, lukisan sketsa karyanya bisa sampai ke tangan Paus  Fransiskus adalah campur tangan Tuhan. Demikian pula talenta melukis juga berasal dari Tuhan. Oleh karena itu, ia berniat mengembalikan kepada Tuhan. 

“Saya ingin, kalau sudah dapat mengumpulkan gambar yang banyak. akan menggelar pameran lukisan dan hasil penjualannya sebagian akan saya sumbangkan untuk karya misi, pesantren, anak anak berkebutuhan khusus dan anak penderita kanker,” jelasnya.

Lionel mengaku hobi barunya, melukis, muncul gara-gara bosan di dalam rumah di masa pandemi. Awalnya ia suka menggambar Pokemon, film kartun yang sering ia  tonton semasa kecil.  Setelah covid-19 menghilang ia mulai beralih menggambar pahlawan karena terinspirasi gambar pahlawan yang ada di rumah. Koleksi lukisan di rumahnya antara lain Pangeran Diponegoro, Dr Ratulangi, Mr Aa Maramis, Mr Arnold Mononutu, dan Nikodemus Lambertus Palar, seorang diplomat ulung yang jadi pahlawan.

Baca juga : Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia untuk Apresiasi Kebebasan Beragama

“Saya mulai menggambar wajah orang-orang tapi masih belum berhasil. Ngga sesuai ekspektasi. Saya kemudian belajar lewat youtube dan saya disarankan mulai belajar menggambar objek atau hewan. Jadi saya coba gambar harimau, kucing, anjing, vas bunga, dan lain-lain. Di situ arsiran pensil saya mulai bagus dan kembali coba menggambar wajah,” ujarnya. 

Lionel menyampaikan, keinginannya menggambar Paus Fransiskus selain karena akan datang ke Indonesia, sekolahnya juga kebagian tempat untuk bisa mengikuti misa bersama Paus Fransiskus di GBK, Kamis 5 September nanti. "Jadi, saya pikir kalau saya gambar beliau ada kemungkinan saya bisa minta tanda tangannya," imbuhnya.

Lantaran sudah terbiasa menggambar sketsa tokoh nasional, Lionel cuma butuh tiga kali menskets sosok Paus Fransiskus dan betapa bahagia tak terkira saat sketsa karyanya sampai ke tangan Paus Fransiskus. 

Baca juga : Paus Fransiskus dan Organisasi Lintas Agama Deklarasi Jakarta-Vatikan

Lionel menargetkan awal tahun depan bisa menggelar pameran, sebelum masuk SMA. Setidaknya 100 gambar dengan tema kemungkinan besar presiden dan menteri-menterinya, juga tokoh nasional. 

“Saya sudah banyak gambar tokoh sebelum gambar Paus Fransiskus. Setidaknya 8 presiden sudah saya gambar. Saya gambar juga temen-temen dan guru saya untuk latihan. Saat mas Kaesang ke Manado saya juga gambar dia dan minta tanda tangannya. Saya juga sudah gambar pak Prabowo dan ditandatangani beliau,” tutur Lionel bangga.

Adapun karya Lionel selama dua tahun terakhir di antaranya meliputi Ir. Soekarno yang diberikan kepada Steven Kandow (Wakil Gubernur Sulut), Ketua Umum PSI Kaesang dan diberikan kepada yang bersangkutan, Prabowo Subianto yang ditandatangani yang bersangkutan (jadi koleksi pribadi Lionel). Serial gambar presiden dari Soekarno hingga Joko Widodo juga tak luput dilukisnya. 

Baca juga : Paus Fransiskus akan Bertemu dengan Para Tokoh Agama di Masjid Istiqlal Jakarta

“Saya juga menggambar Monalisa, Musashi, Tuhan Yesus memeluk anak domba, ayah saya, oma-opa tua, ayah saya yang mirip Charlie Caplin, Pink Sweet, dan Dwayne Jhonson untuk serial artis,” ucapnya.

Hanya saja, karena lukisannya diterima sendiri oleh Paus Fransiskus, peristiwa ini membuatnya gamang atas keinginannya lanjut bersekolah di SMA Taruna Nala, Malang, Jawa Timur. Padahal sekolah di Malang menjadi batu pijakan kelak melanjutkan kuliah di Hubungan Internasional. Lionel inging jadi diplomat. Ia khawatir di sekolah berasrama itu, dia tidak memiliki waktu untuk melukis.

“Cita-cita saya memang ingin menjadi diplomat karena terinspirasi dari sosok Nikodemus Lambertus Palar, seorang diplomat yang sangat hebat pada masanya,” katanya menambahkan.

Sang ayah, Steven Pailah, mengatakan awalnya Lionel berharap lukisannya akan ditandatangani Paus Fransiskus saat kunjungannya di GBK. Mengetahui keinginan anaknya tersebut ayahnya kemudian menghubungi salah satu rekannya di Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA), yakni Putut Prabantoro. Pada saat itu, Lionel diminta untuk menyelesaikan lukisannya dengan cepat. Akhirnya, lukisan itu selesai tepat waktu.

Tak terbayangkan, ternyata lima hari kemudian, ada satu foto beredar yang mengabadikan, lukisan tersebut diserahkan kepada Paus Fransiskus. Bukan di GBK, melainkan di Vatikan. Foto itu mengabadikan lukisan Lionel dibawa Rio Dondokambey dan diserahkan kepada Paus Fransiskus. Adapun, Rio merupakan anggota DPR-RI terpilih 2024-2029. Ia juga Bendahara Umum GAMKI. GAMKI adalah salah satu anggota rombongan organisasi kepemudaan lintas iman yang berkunjung ke Vatikan. Rombongan ini bertemu Paus Fransiskus pada Rabu (21/8). Selain GAMKI, rombongan terdiri dari GP Ansor, Pemuda Katolik, Pemuda Hindu, dan Pemuda Muhammadiyah. Baru paham setelah melihat berita, Steven berkisah, ada Putut Prabantoro yang menjadi pendamping rombongan tersebut. 

Secara terpisah, Putut mengungkapkan alasan lukisan Lionel dibawa oleh Rio Dondokambey kepada Paus Fransiskus.

"Pada saat itu Rio tidak membawa apapun ketika akan bertemu Paus. Jadi dia meminta tolong kepada Bendahara Umum GAMKI itu untuk membawakan. Kedua, kalau seseorang menyerahkan sesuatu kepada Paus, dia akan menjadi obyek para fotografer Vatikan. Artinya pertemuan Rio dan Paus Fransiskus akan banyak diabadikan. Dan ketiga, sangat sederhana, karena sama-sama orang Sulawesi Utara baik yang melukis ataupun yang membawa," papanrya.

Menurut Putut, dirinya terkesan dengan Rio karena kerendahan hatinya. Rio yang adalah anggota DPR RI terpilih dari PDI Perjuangan mau dimintai tolong membawakan lukisan yang dibuat seseorang yang mungkin tidak dikenalnya. Anugerah selalu akan membuahkan anugerah, perbuatan baik akan melahirkan perbuatan baik lainnya. (Nov)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat