visitaaponce.com

Kasus Melebar, Muncul Dugaan Pelecehan Seksual di PPDS Anestesi Undip

Kasus Melebar, Muncul Dugaan Pelecehan Seksual di PPDS Anestesi Undip
Ilustrasi(Medcom)

BELUM selesai kasus dugaan perundungan dan pemalakan terhadap mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialisasinya (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang kini masih ditangani polisi, bola panas kembali diembuskan. Muncul dugaan adanya tindakan pelecehan seksual di program tersebut.

"Kita terus dalami dan selidiki setiap informasi dan barang bukti yang didapat, semua masih berkembang setelah adanya koordinasi dengan
Kementerian Kesehatan," kata Kepala Divisi Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto.

Saat ini setidaknya ada tiga kasus sedang dalam penyelidikan polisi, ungkap Artanto, yakni perundungan, pemalakan dan kematian dokter Aulia Risma Lestari. Selain telah memeriksa lebih dari 10 saksi, polisi juga telah mengantongi sejumlah barang bukti. Beberapa temuan lain masih terus didalami dan diselidiki untuk mengungkap semua kasus secara terang benderang.

Baca juga : Rektor Undip Ajak Semua Pihak Evaluasi Sistem Pendidikan Kesehatan

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Undip Semarang Yan Wisnu Prajoko mengaku akan kooperatif terkait dengan investigasi dan penyelidikan baik dilakukan oleh tim Kementerian Kesehatan maupun kepolisian. 

"Kami terbuka semuanya dan kami berkomitmen kepada semua pihak untuk melakukan investigasi ke dalam," imbuhnya.

Sebelumnya, mahasiswa senior PPDS Anestesi Undip Semarang Angga Rian membantah adanya pemalakan. Namun, ia  mengakui ada iuran yang dikelola untuk memenuhi kebutuhan bersama, terutama saat jaga malam. Pasalnya, ada kalanya dokter residen tidak dapat meninggalkan kamar operasi hanya sekadar untuk  makan.

"Program operasi Kariadi ini 24 jam. Untuk makan malam, kami tidak disediakan oleh rumah sakit. Salah satu sistemnya adalah kami dibelikan makanan dan itu akan berlanjut seperti itu terus sampai program selesai," kata Angga Rian. (Z-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat