visitaaponce.com

Anak Sebaiknya tidak Diberi Makanan Cepat Saji Agar Terhindar dari Kanker

Anak Sebaiknya tidak Diberi Makanan Cepat Saji Agar Terhindar dari Kanker
Ilustrasi(Freepik)

GURU Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Prof Pustika Amalia Wahidiyat mengatakan anak perlu menghindari makanan cepat saji dan yang diproses tinggi karena cenderung memiliki kandungan karsinogenik penyebab kanker.

"Fast food sendiri itu adalah makanan yang diproses sehingga WHO juga sudah mengatakan makanan-makanan yang diproses itu cenderung sekali menjadi karsinogenik. Artinya bisa menyebabkan kanker," kata Pustika dalam diskusi daring, Selasa (3/9).

Dokter spesialis anak dengan sub spesialis hematologi dan onkologi ini mengatakan makanan instan sebaiknya tidak dimakan secara berlebihan karena berefek tidak baik pada kesehatan secara umum.

Baca juga : Daftar 10 Makanan Pemicu Kanker dalam Jangka Panjang, Hindari Ya Bun!

Makanan instan biasanya memiliki kandungan kalori yang tinggi, lemak yang tidak sehat, serta gula yang tinggi. Ini juga menyebabkan anak menderita berbagai macam penyakit metabolik seperti obesitas yang banyak terjadi belakangan ini.

Pustika mengatakan nutrisi esensial seperti serat vitamin dan mineral pada makanan instan jumlahnya sangat sedikit sehingga tidak memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh untuk bisa menangkal risiko kanker.

"Padahal, itu kita butuhkan untuk menjaga sistem imun kita supaya balance, mengurangi risiko kanker. Dengan serat, mineral itu adalah suatu antioksidan yang dibutuhkan untuk memproteksi atau melawan kanker," kata dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah itu.

Ia mengatakan kanker, umumnya, diturunkan melalui genetik, namun gaya hidup dengan konsumsi makanan tidak sehat juga jadi pemicu kanker secara tidak langsung seperti makanan instan, sinar x dan zat kimia lainnya. Namun, infeksi virus juga bisa menjadi penyebab kanker lainnya yang mesti diwaspadai.

"Jadi secara tidak langsung hidup yang tidak sehat bisa membuat kanker dan, yang mesti diingat, infeksi virus juga bisa mengubah gen, untuk
sebagian kanker itu penyebabnya infeksi virus," pungkas Pustika. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat