visitaaponce.com

Akademisi Sarankan Beri Sapi Konsentrat Immunobooster Pascaterinfeksi PMK

Akademisi Sarankan Beri Sapi Konsentrat Immunobooster Pascaterinfeksi PMK
Petugas menyuntikkan vaksin cavac penyakit mulut dan kuku (PMK) ke sapi ternak di Peternakan Mutiara Halim, Cipondoh, Tangerang, Banten, Selasa (14/5/2024).(ANTARA/SULTHONY HASANUDDIN)

TIM Laboratorium Teknologi Makanan Ternak (TMT) Fakultas Peternakan (Fapet) UGM menciptakan produk konsentrat immunobooster untuk meningkatkan produksi susu sapi, terutama pasca infeksi penyakit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Salah satu peneliti, Moh. Sofi'ul Anam, S.Pt., M.Sc., menyampaikan, jumlah produksi susu sapi akan terjadi penurunan pascaterjadi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sebagian besar menyerang ternak sapi perah. Untuk itu, upaya untuk mengembalikan produksi susu sapi perah terus dilakukan.

Produk konsentrat immunobooster hasil penelitian ini mengandung bahan berupa jagung, kopra, bungkil kelapa sawit, corn gluten meal, onggok ketela singkong, dedak gandum, tetes tebu, minyak sawit, premix mineral, dan premix vitamin.

Baca juga : Tingkatkan Peranan Peternak Sapi Perah untuk Jaga Ketahanan Pangan

Produk pakan yang berfungsi sebagai suplemen ini bisa meningkatkan produktivitas dan peningkatan  kesehatan ternak sapi dan domba.

"Saat terkena PMK produksi susunya turun hingga 50 persen dari produksi awal. Lalu, ketika  ada treatment produksi susunya bisa kembali normal. Misal awalnya 12 liter lalu kena PMK jadi 5-6 liter dan setelah diberi suplemen ini bisa kembali normal 11-12 liter," kata Sofi'ul dalam siaran pers dari Humas Fakultas Peternakan UGM, Minggu (1/9).

Dikatakan Sofi'ul, immunobooster merupakan formula konsentrat yang mengandung energi-protein densitas tinggi, makro-mikro mineral esensial, probiotik, herbal untuk melengkapi dan menyeimbangkan nutrisi pakan.

Pengembangan inovasi pakan nutrisi sapi dan domba ini untuk mengatasi persoalan produksi produksi susu dan daging di kalangan peternak. Salah satu kunci untuk meningkatkan produksi susu dan daging ini dengan meningkatkan kualitas nutrisi dengan teknologi pakan ini. "Wabah PMK banyak menimbulkan kerugian besar sehingga perlu inovasi pakan untuk meningkatkan imunitas dan produktivitas ternak," terangnya.

Produksi sapi perah nasional sekarang ini masih didominasi oleh skala usaha peternakan rakyat dengan prosentase sekitar 90 persen. Umumnya setiap peternak memiliki 2-3 ekor sapi dengan produksi rata-rata 8-13 liter per ekor per hari. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat