Akademisi Sarankan Beri Sapi Konsentrat Immunobooster Pascaterinfeksi PMK
TIM Laboratorium Teknologi Makanan Ternak (TMT) Fakultas Peternakan (Fapet) UGM menciptakan produk konsentrat immunobooster untuk meningkatkan produksi susu sapi, terutama pasca infeksi penyakit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Salah satu peneliti, Moh. Sofi'ul Anam, S.Pt., M.Sc., menyampaikan, jumlah produksi susu sapi akan terjadi penurunan pascaterjadi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sebagian besar menyerang ternak sapi perah. Untuk itu, upaya untuk mengembalikan produksi susu sapi perah terus dilakukan.
Produk konsentrat immunobooster hasil penelitian ini mengandung bahan berupa jagung, kopra, bungkil kelapa sawit, corn gluten meal, onggok ketela singkong, dedak gandum, tetes tebu, minyak sawit, premix mineral, dan premix vitamin.
Baca juga : Tingkatkan Peranan Peternak Sapi Perah untuk Jaga Ketahanan Pangan
Produk pakan yang berfungsi sebagai suplemen ini bisa meningkatkan produktivitas dan peningkatan kesehatan ternak sapi dan domba.
"Saat terkena PMK produksi susunya turun hingga 50 persen dari produksi awal. Lalu, ketika ada treatment produksi susunya bisa kembali normal. Misal awalnya 12 liter lalu kena PMK jadi 5-6 liter dan setelah diberi suplemen ini bisa kembali normal 11-12 liter," kata Sofi'ul dalam siaran pers dari Humas Fakultas Peternakan UGM, Minggu (1/9).
Dikatakan Sofi'ul, immunobooster merupakan formula konsentrat yang mengandung energi-protein densitas tinggi, makro-mikro mineral esensial, probiotik, herbal untuk melengkapi dan menyeimbangkan nutrisi pakan.
Pengembangan inovasi pakan nutrisi sapi dan domba ini untuk mengatasi persoalan produksi produksi susu dan daging di kalangan peternak. Salah satu kunci untuk meningkatkan produksi susu dan daging ini dengan meningkatkan kualitas nutrisi dengan teknologi pakan ini. "Wabah PMK banyak menimbulkan kerugian besar sehingga perlu inovasi pakan untuk meningkatkan imunitas dan produktivitas ternak," terangnya.
Produksi sapi perah nasional sekarang ini masih didominasi oleh skala usaha peternakan rakyat dengan prosentase sekitar 90 persen. Umumnya setiap peternak memiliki 2-3 ekor sapi dengan produksi rata-rata 8-13 liter per ekor per hari. (H-2)
Terkini Lainnya
Pertemuan Bilateral Pemerintah RI-Brasil, Mentan Amran Gaet Investasi Peternakan Rp4,5 Triliun
Asosiasi Peternak Sambut Positif Impor 2 Juta Sapi untuk Program Makan Bergizi Gratis
9 Ekor Sapi di Kota Semarang Ditemukan Mati, Diduga Terserang BEF
Sinergi PNM dan Antam Dorong Peternak Sapi Lokal Tingkatkan Kualitas dan Suplai Produksi Susu Dalam Negeri
Berdayakan Mustahik, Baznas RI Bersama SMK Peternakan Lembah Hijau Resmikan Balai Ternak di Batang
Pentingnya Menjaga Kesehatan dan Gizi Anak untuk Tingkatkan Kualitas Generasi Penerus Bangsa
Anggap Kental Manis sebagai Susu, Masyarakat Ikuti Sosialisasi dan Edukasi Pencegahan Stunting
Dokter Sebut Anak yang Alergi Susu Sapi Jangan Diberi Susu Kambing
Apa Itu Susu Ikan, Yeay or Nay?
Jelita Wajib Tahu, Habbatussauda dalam Susu dapat Jaga Kesehatan Tulang, dan Sistem Imun
Pertautan Muslim Indonesia dan Tiongkok Menyambut 75 Tahun Hubungan Diplomatik Dua Bangsa
75 Tahun Tiongkok dan Ambisi Globalnya Langkah Strategis Indonesia
Menyiapkan Generasi Mewujudkan Indonesia Emas 2045
Pembangunan Manusia dan Makan Bergizi Anak Sekolah
Menunggu Perang Besar Hizbullah-Israel
Rekonstruksi Penyuluhan Pertanian Masa Depan
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap