JK Sebut Pendidikan Indonesia Kacau Balau, Ada Apa
WAKIL Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK menegaskan jika pendidikan di Indonesia agak lain. Pernyataan tersebut sekaligus bagian dari kritik dari konsep pendidikan yang diterapkan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
"Yang kacau balau itu sistem pendidikan. Makanya saya berpendapat, kita tidak merdeka saja, anak-anak tidak belajar, apalagi merdeka. Makin tidak belajar. Makanya Indonesia memang agak lain," kata JK, yang dikutip Rabu (4/9).
JK menambahkan, pendidikan Indonesia saat ini makin tertinggal. Hal itu bermula sekira 30 tahun lalu yang mengenal tentang teori mendongkrak nilai. Yakni menyamakan nilai di seluruh Indonesia.
Baca juga : Mayoritas Sekolah PBB-UNRWA di Jalur Gaza Hancur
"Jika di Jawa dapat nilai 6, maka di Indonesia Timur jika dapat nilai 4 dikasih nilai 6. Kita tidak sadar jika itu adalah bagian dari pembodohan," ujar JK lagi.
Lebih jauh JK menilai, bahwa makin rumit sistem pendidikan maka makin turun kualitas pendidikan. Salah satu adalah kebijakan pemerintah yang meluluskan siswa secara keseluruhan.
"Penyakitnya saat ini adalah karena sistem lulus semua. Siswa lantas beranggapan buat apa belajar karena lulus semua. Kemudian siswa belajar saat ada ujian, tidak ada ujian, tidak belajar," sebut ketua umum PMI tersebut.
Baca juga : Kelompok Pendidikan Inflasi Lagi, Biaya Sekolah makin Mahal
"Makanya saya dulu berkeras tentang ujian nasional supaya nilai tidak berbeda," imbuhnya.
Soal perlunya ujian, JK mencontohkan sejumlah negara seperti India, Amerika dan Eropa. Bahkan untuk meningkatkan pendidikan yang makin tetinggal tersebut, JK menyebut untuk belajar ke India.
"Anak-anak India menjadi pejabat di luar negeri itu banyak sekali. beberapa pimpinan perusahaan besar di Amerika itu presidennya dari India. Jadi kalau mau belajar tentang pendidikan saat ini bisa ke India," tegasnya lagi.
Baca juga : Biaya Pendidikan Terus Meroket, Dana Pinjaman Bisa Jadi Solusi
"Apa kuncinya karena ketatnya sistem ujian mereka. Demikian juga di Amerika dan Eropa, yang ujiannya juga ketat," tambahnya.
Olehnya itu, bagi JK, kunci untuk mengejar ketertinggalan Indonesia adalah kerja keras dan belajar lebih disiplin. "Apa otak kita kalah dengan orang luar? Saya kira tidak. Tapi kita hanya kurang semangat dan kurang kerja keras," ujar JK. (Z-8)
Ia pun berharap agar pemerintah terus belajar dan memahami persoalan pendidikan di Indonesia. Dengan demikian, akan ada formula untuk menjadikan pendidikan Indonesia makin maju.(ykb)
Terkini Lainnya
Bank Dunia: Prapandemi, 35% Anak Sekolah Dasar di Indonesia Tidak Cakap Membaca
Dorong Penerapan Peta Jalan Pendidikan yang Perkuat Kontrol Pelaksanaan Anggaran
Kampus Vokasi Kemenperin Terapkan Kurikulum Industri 4.0
Kemampuan Peningkatan Skill Perlu Dirumuskan dalam Kurikulum Pendidikan
Pameran Seni Dukung Pendidikan Anak Kurang Mampu
Evaluasi Perencanaan Anggaran Pendidikan Harus Segera Dilakukan
UGM Siapkan Sarapan Gratis Selama Masa Ujian
Terapkan Prinsip Zero KKN Seleksi Calon Advokat
Ujian Masuk PTKIN 2023 Dimulai 29 Mei 2023, Cek Lokasi di Sini
Gelar Ujian TOEFL ITP Serentak di Lokasi Terbanyak, IIEF Raih Rekor MURI
TryOut.id Laksanakan Latihan Ujian Nasional Online dan Berhadiah
PRT, Paus, dan Pancasila
Partai Islam Gagal, Islam Politik Jaya?
Partisipasi Masyarakat dan Peran Pemda dalam Upaya Pemberantasan Mafia Tanah
Rekonstruksi Penyuluhan Pertanian Masa Depan
Transformasi BKKBN demi Kesejahteraan Rakyat Kita
Fokus Perundungan PPDS, Apa yang Terlewat?
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap