visitaaponce.com

Generasi Unggul Modal Indonesia Jadi Negara Pemimpin Dunia

Generasi Unggul Modal Indonesia Jadi Negara Pemimpin Dunia
Ketua Pembina YPI Al-Azhar Prof Dr Jimly Asshiddiqie SH(Dok UAI)

KEMAMPUAN berbahasa asing merupakan salah satu modal bagi suatu bangsa untuk mempersiapkan generasi mudanya bisa menjadi generasi unggul dan bersaing dengan negara-negara di dunia.

"Kita bisa lihat sebagian CEO-CEO sejumlah perusahaan di dunia berasal dari negara India yang dilatih sejak dini untuk terbiasa menggunakan bahasa asing yakni bahasa Inggris untuk berkomunikasi," ungkap Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Prof Dr Ir Asep Saefuddin MSc pada wisuda angkatan ke-30 UAI, di TMII, Jakarta, Selasa (3/9).

Menurutnya, bangsa Indonesia bisa melakukan hal serupa jika generasi mudanya dibekali kemampuan bahasa asing sedari dini. "Bahkan Indonedia bisa menjadi negara pemimpin dunia, karena memiliki sumber daya alam yang luar biasa dan otak SDM-nya tidak kalah pintar dari negara lain. Tinggal SDM-nya diasah menjadi karakter yang unggul, dan salah satunya melalui penguasaan bahasa asing," ucap Asep.

Baca juga : Tiga Bahasa Asing Kawasan Asia Timur Bekal Mahasiswa Hadapi Pasar Global

Ia menekankan selain bahasa Inggris, generasi muda perlu mempersiapkan bahasa asing lain seperti, Mandarin, Korea, dan Jepang, yang saat ini memiliki kemajuan pesat dalam bidang ekonomi dan teknologi.

Asep juga mengapresiasi 545 wisudawan, yang terdiri dari 509 lulusan program sarjana dan 36 lulusan program magister. Dari 545 lulusan itu, 80 orang wisudawan dengan predikat cumlaude.

“Prestasi ini hasil kerja keras, tekad, dan dedikasi wisudawan yang melewati banyak ujian untuk mencapai tujuan akademik,” ucap Rektor.

Baca juga : Banyak Anak Indonesia Diterima di Universitas Kelas Dunia, Tanda Kualitas Pendidikan Nasional Terus Membaik

Selain itu, Rektor mengumumkan Program Studi S3 Doktor Hukum Fakultas Hukum UAI yang diresmikan sejak 28 Agustus 2024. Ia menegaskan tekad untuk terus meningkatkan mutu pendidikan melalui tahap input-process-output dan outcome.

Ketua Pembina YPI Al-Azhar Prof Dr Jimly Asshiddiqie SH mengungkapkan agar wisudawati UAI tidak pernah berhenti belajar setelah lulus karena ijazah hanyalah formalitas belaka.

Jimly mengingatkan seorang Muslim wajib menuntut ilmu hingga ke liang lahat, dan bahkan ayat pertama Al Qur'an yaitu Surah Al-Alaq, berisi perintah untuk Iqra (bacalah). "Untuk menumbuhkan semangat belajar, wisudawan/wisudawati UAI harus rajin membaca teks dan memahami kehidupan," ucap Jimly.

Baca juga : UI Jadi Tuan Rumah Konferensi Internasional The Digital Universitas Asia 2024

Kepala LLDIKTI Wilayah III Jakarta Prof Dr Toni Toharudin SSi MSc menambahkan berdasarkan Surah Al-Mujadilah ayat 11, ilmu pengetahuan memiliki tempat yang sangat tinggi dalam ajaran Islam.

“Dengan ilmu, seseorang bisa diangkat derajatnya oleh Allah, tetapi ilmu tersebut harus disertai iman, karakter yang baik, dan komitmen dalam melakukan kebaikan. Itulah esensi Generasi Unggul,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, juga dilakukan penyerahan penghargaan gelar Guru Besar Tamu dari Fujian Polytechnic Normal University kepada Dr Faisal Hendra Lc MA selaku Wakil Rektor III oleh Rektor Asep Saefuddin.

Beberapa tokoh nasional dan alumni UAI turut memberikan kesan/pesan kepada wisudawan secara virtual, mulai dari Menteri Agraria dan Tata Ruang merangkap Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono, Jaksa Agung Burhanuddin, Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, hingga Dikri Dirwatul Ghozali (Alumni Jurusan Bahasa dan Kebudayaan Arab 2012).

Pada akhir acara, Rektor Asep mengucapkan perpisahan kepada wisudawan dengan menyanyikan lagu Heal the World karya Michael Jackson sebagai bentuk kepedulian kepada warga Palestina. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat