visitaaponce.com

Sejumlah Stakeholder Komitmen Wujudkan Nusa Penida 100 Energi Terbarukan 2030

Sejumlah Stakeholder Komitmen Wujudkan Nusa Penida 100% Energi Terbarukan 2030
Ilustrasi energi terbarukan.(ANTARA)

INSTITUTE for Essential Services Reform (IESR) bersama sejumlah pemangku kepentingan utama di sektor energi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) pada perhelatan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta, Kamis (5/9). MoU tersebut dilakukan untuk merealisasikan Nusa Penida di Bali sebagai pulau 100% energi terbarukan.

Sejumlah stakeholder itu yakni PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI), Asosiasi Energi Angin Indonesia (AEAI), dan PT Bali Kerthi Development Fund Ventura.

Sebelumnya pada 2023, IESR bersama Pemerintah Provinsi Bali telah berkomitmen mendukung inisiatif Bali Net-Zero Emission 2045. Tahun ini keduanya juga telah memulai inisiatif Nusa Penida 100% energi terbarukan pada 2030 dengan menyelesaikan pembuatan peta jalan terintegrasi untuk mencapai target tersebut.

Baca juga : Anak Usaha BREN dan Bangkok Bank Public Sepakati Amandemen Perjanjian Fasilitas

Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa menyebut penandatanganan MoU ini menandai adanya komitmen para pemangku kepentingan utama energi terbarukan di Indonesia. Komitmen itu untuk mendorong investasi serta mobilisasi dukungan sumber daya untuk pemanfaatan 100% energi terbarukan untuk menjadikan Nusa Penida pulau ikonis energi terbarukan.

Menurutnya, pemanfaatan energi terbarukan yang melimpah di wilayah tersebut akan meningkatkan daya tarik Nusa Penida sebagai tujuan wisata utama. Itu akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat dan melestarikan lingkungan alam Bali.

“Dalam waktu enam tahun mendatang sistem kelistrikan di Nusa Penida harus mulai menambah kapasitas energi terbarukan untuk memenuhi peningkatan permintaan listrik, sebelum akhirnya mengganti Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) sepenuhnya dengan energi terbarukan,” kata Fabby dalam keterangannya, Jumat (6/9).

Baca juga : Bahan Bakar B100 Diprediksi Mampu Geser Biodiesel

Untuk itu, lanjutnya, sebelum 2030 harus dibangun PLTS ground mounted, PLTS atap, PLT Angin, PLT biomassa, sistem penyimpanan energi, dan penguatan grid. Ia menyebut kebutuhan investasinya mencapai US$100 juta.

“Kebutuhan pendanaan dan skala pembangunan energi terbarukan di Pulau Nusa Penida hanya bisa terjadi kalau terjadi kemitraan antara PLN, PT Indonesia Power, dan para pelaku usaha yang berinvestasi di pembangkit energi terbarukan,” kata Fabby.

Berdasarkan analisis IESR dan Center of Excellence Community Based Renewable Energy (CORE) Universitas Udayana, potensi energi terbarukan di Nusa Penida mencapai lebih dari 3.219 megawatt (MW). Hal itu terdiri dari 3.200 MW PLTS ground-mounted atau terpasang di tanah, 11 MW PLTS atap, 8 MW biomassa, belum termasuk potensi energi angin, arus laut, dan biodiesel.

Baca juga : Jaga Tingkat Emisi, Grup MIND ID Perkuat Bauran Energi Terbarukan

Di Peta Jalan Nusa Penida 100% Energi Terbarukan, terdapat rekomendasi tiga fase implementasi inisiatif ini. Pertama pembangunan PLTS dan penurunan operasional PLTD. Kedua penguatan jaringan dan manajemen sistem. Ketiga pembangunan PLTBm serta energi terbarukan lain ditambah dengan sistem penyimpanan energi untuk sepenuhnya menggantikan PLTD.

Vice President Aneka Energi Terbarukan PT PLN Dewanto menegaskan, pihaknya terus menjalankan program pemerintah dalam pencapaian NZE, serta reduksi penggunaan energi fosil secara signifikan. Upaya ini dilakukan juga di daerah yang sumber listriknya masih berasal dari PLTD.

WKU Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Kadin Indonesia Solihin J Kalla menuturkan, pihaknya selaku wadah bagi pelaku bisnis di Indonesia ingin mendorong transisi energi sebagai salah satu primadona investasi negeri ini. Untuk itu, implementasi peta jalan Nusa Penida untuk mencapai target 100% energi terbarukan pada 2030 dapat menjadi salah satu model transisi energi yang kolaboratif dan inklusif.

“Kami berharap dengan adanya kerjasama ini bersama PLN dan asosiasi energi terbarukan akan menggairahkan minat investor dalam menanamkan modalnya di sektor energi terbarukan nasional,” ujar Solihin. (S-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat