Peran Muslimah Strategis Membentuk Generasi Penerus yang Tangguh
PERAN muslimah sangat strategis dalam membentuk kualitas generasi penerus bangsa yang berkarakter dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045.
"Dalam Islam, perempuan ialah pribadi yang independen sepenuhnya. Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa Islam agama pertama di dunia yang menawarkan sistem perlindungan, kesejahteraan untuk perempuan, dan hak-haknya," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, pada acara Sosialisasi Empat Konsensus Kebangsaan bertema Peran Muslimah dalam Memperkuat dan Mempererat Persatuan Bangsa di Gedung Nusantara V, Kompleks DPR/MPR/DPD RI Senayan, Jakarta, Jumat (6/9).
Hadir pada acara tersebut antara lain Dr. Hj. Siti Ma’rifah, M.H., M.M. (Ketua Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga/PRK MUI), Dr. H. Amirsyah Tambunan, M.A.(Sekretaris Jenderal MUI), Prof Amany Lubis (Ketua Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga MUI), Ahmad Baidowi (Direktur Eksekutif Sekolah Sukma Bangsa), dan para anggota organisasi sosial keagamaan.
Baca juga : Generasi Muda Harus Mampu Berperan Aktif Menjaga Keutuhan Bangsa
Selain itu, jelas Lestari, dalam konsepsi Indonesia sebagai bangsa dan negara diskursus perbedaan gender sejatinya telah tuntas sejak sendi-sendi dasar negara dan konstitusi dirumuskan oleh para pendiri bangsa.
Sehingga, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, dapat dipahami bahwa muslimah saat ini mesti berperan aktif dalam kehidupan berbangsa pada aktivitas kesehariannya.
Dari berbagai aktivitas tersebut, tambah Rerie, diharapkan muncul partisipasi aktif muslimah dalam menyelesaikan berbagai permasalahan sosial sebagai bagian dari upaya merealisasikan tujuan bernegara.
Baca juga : Pengembangan Desa Wisata di Papua Selatan Merupakan Keniscayaan
Sebagai warga negara, tegas Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI, perempuan khususnya muslimah diharapkan mampu merumuskan paradigma pengetahuan dan gerakan transformatif dalam kehidupan bermasyarakat.
Muslimah sebagai para ibu bangsa, tambah Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem, memiliki tanggung jawab moral mengedepankan kesalehan sosial untuk kebaikan komunal dan memainkan peran penting untuk mengedukasi 'kehidupan baru' dari keluarga sampai individu menemukan kehidupannya.
Kesalehan sosial itu, jelas Rerie, sesungguhnya dapat diterjemahkan sebagai refleksi atas nilai-nilai kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika. (Z-2)
Terkini Lainnya
35 Ucapan Inspiratif untuk Memperingati Hari Anak Nasional 2024
Perkuat Peran Keluarga untuk Atasi Anemia pada Anak
Perlu Dukungan Semua Pihak untuk Menekan Angka Perkawinan Anak di Bawah 18 Tahun
Menelusuri Makna Filosofis Aksara Jawa, Bukan Sekadar Bahasa Biasa!
Potret Keluarga Pewaris Takhta Kerajaan Inggris
Evaluasi Perencanaan Anggaran Pendidikan Harus Segera Dilakukan
Aturan yang belum Jelas Kerap Halangi PRT Mendapat Bantuan Sosial
Generasi Muda Harus Mampu Berperan Aktif Menjaga Keutuhan Bangsa
Pengembangan Desa Wisata di Papua Selatan Merupakan Keniscayaan
Ekonomi Kreatif Harus Bisa Dipahami Masyarakat
Pemerintah Harus Antisipasi Turunnya Kelas Menengah
Prabowo dan Diplomasi Good Neighbors Policy di ASEAN
Biodiesel Sawit dan Ancaman Deforestasi
Rekonstruksi Penyuluhan Pertanian Masa Depan
Transformasi BKKBN demi Kesejahteraan Rakyat Kita
Fokus Perundungan PPDS, Apa yang Terlewat?
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap