visitaaponce.com

4 Fase Kritis Rabies yang Sering Diabaikan dan Pentingnya Penanganan Dini untuk Mencegah Kematian

4 Fase Kritis Rabies yang Sering Diabaikan dan Pentingnya Penanganan Dini untuk Mencegah Kematian
Fase kritis rabies yang sering diabaikan manusia(MI)

RABIES merupakan penyakit yang hampir selalu berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan atau kontak langsung dengan air liur hewan yang terinfeksi virus rabies.

Manusia yang terinfeksi rabies harus segera mendapatkan penanganan medis, karena jika dibiarkan, infeksi ini dapat merusak sistem saraf pusat dan menyebabkan kematian.

Baca juga : 50 Penyakit Kritis Bisa Ditanggung Asuransi Sejak Stadium Awal

Artikel ini akan membahas gejala rabies pada manusia, cara pengobatannya, serta fase kritis yang sering kali diabaikan.

Gejala Rabies pada Manusia

Rabies berkembang melalui beberapa fase dengan gejala yang berbeda-beda. Secara umum, gejala rabies dapat dibagi menjadi empat fase utama:

1. Fase Inkubasi (1-3 bulan)

Pada tahap ini, virus belum menunjukkan gejala yang nyata. Masa inkubasi biasanya berlangsung selama 1-3 bulan, tetapi bisa lebih cepat atau lebih lama tergantung pada lokasi gigitan dan jumlah virus yang masuk ke tubuh. Beberapa gejala awal yang mungkin muncul termasuk:

Baca juga : Hingga Mei 2024, Kasus Leptospirosis Capai 367 dengan 42 Kematian

  • Demam ringan
  • Kelelahan
  • Nyeri, gatal, atau kebas di area gigitan

2. Fase Prodromal (2-10 hari)

Setelah inkubasi, gejala awal mulai muncul. Fase ini ditandai oleh:

  • Demam, sakit kepala, dan perasaan tidak enak badan (malaise)
  • Mual dan muntah
  • Iritasi atau sensasi abnormal di lokasi gigitan
  • Rasa cemas atau gelisah tanpa sebab yang jelas

3. Fase Neurologis Akut

Pada fase ini, virus rabies mulai menyerang sistem saraf pusat. Gejala yang muncul bersifat sangat parah dan dapat mencakup:

  • Kejang, halusinasi, dan kebingungan
  • Agresi dan perilaku tidak wajar
  • Kesulitan menelan atau spasme otot tenggorokan (disebut hidrofobia atau takut air)
  • Produksi air liur yang berlebihan (hipersalivasi)

4. Fase Paralisis

Pada fase terakhir, rabies menyebabkan kelumpuhan yang dimulai dari tubuh bagian bawah dan merambat ke bagian atas. Jika tidak segera ditangani, penderita akan mengalami koma dan akhirnya meninggal akibat kegagalan pernapasan.

Baca juga : Cacar Monyet Sebabkan Kematian Penderita di Afrika Selatan

Cara Mengobati Rabies

Jika sudah mencapai fase neurologis, rabies hampir selalu berujung pada kematian. Oleh karena itu, sangat penting untuk memberikan pengobatan segera setelah terpapar. Berikut adalah langkah-langkah penanganan rabies:

1. Membersihkan Luka Secara Cepat

Langkah pertama dan paling penting adalah membersihkan luka. Cuci luka dengan sabun dan air mengalir selama minimal 15 menit untuk mengurangi jumlah virus yang masuk ke tubuh. Penggunaan antiseptik seperti povidone-iodine juga dianjurkan.

2. Vaksinasi Pasca-Paparan

Setelah membersihkan luka, langkah selanjutnya adalah memberikan vaksin rabies. Vaksin ini bertujuan untuk mencegah virus menyebar lebih jauh di dalam tubuh. Biasanya, vaksin diberikan dalam beberapa dosis dalam jangka waktu 14 hari.

Baca juga : Pola Makan Vegetarian Dapat Menurunkan Risiko 3 Penyakit Ini Secara Signifikan!

Selain vaksin, imunoglobulin rabies juga direkomendasikan bagi mereka yang belum pernah menerima vaksin rabies sebelumnya. Imunoglobulin ini mengandung antibodi yang bekerja langsung melawan virus rabies dan membantu melindungi tubuh sebelum vaksin mulai bekerja secara efektif.

Fase Kritis yang Sering Terlupakan

Banyak orang tidak menyadari pentingnya fase inkubasi dan prodromal dalam deteksi dini rabies. Fase ini sering kali diabaikan karena gejalanya mirip dengan infeksi ringan, seperti flu atau kelelahan.

Padahal, fase-fase ini merupakan periode kritis di mana tindakan medis harus segera diambil untuk mencegah virus berkembang lebih jauh.

Jika pasien sudah memasuki fase neurologis akut, rabies hampir tidak dapat diobati.

Fase kritis yang sering terlupakan adalah periode antara paparan virus hingga munculnya gejala parah. Saat ini, vaksinasi rabies pasca-paparan menjadi sangat penting. Jika vaksinasi dan pengobatan dilakukan pada tahap awal, risiko terkena rabies dapat dihindari.

Rabies adalah penyakit yang sangat berbahaya, tetapi dapat dicegah jika ditangani dengan cepat. Mengenali gejala sejak dini dan memahami pentingnya fase kritis dapat menyelamatkan nyawa.

Segera setelah terpapar oleh hewan yang dicurigai mengidap rabies, tindakan medis, seperti membersihkan luka dan mendapatkan vaksin rabies, harus dilakukan.

Pengenalan awal pada fase inkubasi dan prodromal sangat penting, karena sering kali fase ini diabaikan hingga terlambat.

Jangan pernah menunda untuk mendapatkan perawatan medis setelah terpapar rabies. Fase-fase awal penyakit ini mungkin tampak sepele, tetapi sangat penting untuk mencegah penyakit yang berakibat fatal. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat