Bank Dunia Prapandemi, 35 Anak Sekolah Dasar di Indonesia Tidak Cakap Membaca
INDONESIA dan negara-negara di seluruh dunia perlu mendorong investasi di pendidikan meskipun tengah menghadapi tantangan ekonomi. Rekomendasi ini didasarkan pada penelitian ekstensif termasuk studi tahun 2020 dari Washington Center for Equitable Growth yang menemukan bahwa setiap 1 dolar AS yang dibelanjakan untuk pendidikan menghasilkan pengembalian sebesar 1,66 dolar AS dalam aktivitas ekonomi di kemudian hari dengan efek yang lebih besar selama resesi.
Menurut Bank Dunia, di Indonesia pada tahun 2019, tepat sebelum pandemi, 35% anak-anak di usia tingkat akhir sekolah dasar (SD) tidak cakap membaca. Padahal, meningkatnya secara pesat AI Generatif atau kecerdasan buatan dan otomatisasi telah mengubah ekonomi global, sementara kurikulum pendidikan masih merujuk pada kebutuhan ekonomi di abad ke-20.
HP Futures Initiative memprakarsai pertemuan lebih dari 100 pakar pendidikan dan pembuat kebijakan di seluruh dunia untuk mengatasi kesenjangan pembelajaran global.
Baca juga : Materi Perubahan Iklim Perlu Dimasukkan dalam Kurikulum SD Hingga Perguruan Tinggi
Tujuan kegiatan ini mengembangkan serangkaian rekomendasi praktis untuk menutupi kesenjangan pembelajaran, terutama karena dunia sedang menuju kegagalan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa/SDG’s nomor 4 untuk mencapai pendidikan berkualitas universal pada tahun 2030.
HP Futures initiative berupaya mengatasi tantangan ini, dan laporan perdana menyarankan tindakan yang dapat meningkatkan akses terhadap pendidikan yang baik. Rekomendasi yang disampaikan antara lain:
-
Mendesain ulang sistem pendidikan dalam rangka menciptakan sekolah dan kurikulum yang sesuai untuk masa depan. Rekomendasi utama meliputi memiliki pendekatan yang benar-benar efektif terhadap AI; menerapkan sistem sekolah hibrida dengan campuran format pembelajaran sinkron dan asinkron.
Baca juga : 37 Surat dalam Juz Amma dengan Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahan
Langkah lain adalah memusatkan keterampilan belajar sosial dan emosional dalam kurikulum; tidak lagi mencerminkan sistem industri yang ketinggalan zaman dengan memisahkan mata pelajaran; mereformasi penilaian untuk memastikan kesetaraan hasil yang lebih besar; mereformasi kurikulum untuk berfokus pada penanaman rasa tanggung jawab pada kaum muda dalam menangani krisis iklim.
-
Memberikan intervensi pada tahun-tahun awal untuk membantu kaum muda yang kurang beruntung dalam mendapatkan keahlian ekonomi berbasis pengetahuan dan keahlian yang tidak dapat digantikan oleh kecerdasan buatan (AI-Proof) dari usia dini
-
Memenuhi komitmen yang ada terhadap hal-hal mendasar di pendidikan, termasuk menyediakan pendidikan prasekolah universal dan memastikan transisi anak perempuan ke pendidikan menengah.
Baca juga : Dorong Revisi Perda Pendidikan untuk Wujudkan Sekolah Gratis di Jakarta
-
Mengembangkan sistem penilaian dan pengumpulan data nasional yang merupakan investasi paling efektif di pendidikan saat ini.
-
Subsidi peralatan/teknologi pendidikan yang membantu siswa mendapatkan pendidikan baca tulis dan menghitung, termasuk akses pembelajaran bahasa untuk seluruh siswa
-
Berinvestasi dalam berbagai inisiatif peningkatan keterampilan guru, termasuk memerangi kemampuan digital yang rendah di kalangan guru, dan memungkinkan para pengajar untuk beradaptasi pada era pengajaran berbasis teknologi pendidikan dan artificial intelligence (AI)
Baca juga : Optimalkan Peran Orang Tua dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan Awal Tahun Ajaran Baru
HP memperkenalkan program baru untuk meningkatkan pengembangan kompetensi digital pada generasi mendatang yakni HP Read.ai, yang menjawab tantangan peningkatan literasi dasar dengan memberdayakan guru untuk menciptakan solusi melalui penelitian, design thinking.
Program lain adalah memanfaatkan AI Generatif; dan HP EdTech Incubator, yang mendukung penskalaan program teknologi pendidikan yang berdampak di seluruh dunia dengan menyediakan pelatihan, inkubasi, dan bimbingan bagi para pendidik terpilih.
Chief Commercial Officer at HP & HP Futures Chair David McQuarrie mengatakan bahwa dengan lanskap yang berkembang pesat dan didorong oleh AI dan inovasi teknologi lainnya membuat generasi mendatang membutuhkan keterampilan dan kefasihan digital yang akan memungkinkan mereka untuk berkembang di abad ke-21.
"Tujuan kami dengan HP Futures initiative adalah untuk memberikan rekomendasi yang berdampak untuk mendorong aksi nyata menuju pendidikan yang lebih adil dan inklusif," kata dia. (H-2)
Terkini Lainnya
Yayasan Pegang Peran Penting Agar Lembaga Pendidikan Tinggi Hasilkan Alumni Berkualitas
Kumpulan 46 Soal Matematika SD Berikut Pembahasan Penyelesaiannya
Peningkatan Kualitas Instruktur Pendidikan Harus Menjawab Tantangan Industri
10 Rumus Matematika SMP yang Harus Dikuasai, Berikut Soal dan Tips Mudah Mengingatnya
Komitmen pada Pendidikan Berkualitas, Nurul Fikri Islamic School Raih ISO 21001-2018
Urgensi Kesejahteraan Guru dalam Mendorong Karya Pendidikan
Peluang AI dan Otomasi Teknologi Bisa Bikin 85 Juta Pekerjaan Hilang di 2025
Bank Dunia Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Mengubah Pola Pertanian dapat Mengurangi Hampir Sepertiga Emisi Global
Sri Mulyani Lapor Hasil Pertemuan Spring Meeting ke Presiden
Transisi Energi dan Perubahan Iklim Jadi Topik Utama Pertemuan IMF-Bank Dunia
Perdagangan Internasional: Menavigasi Tantangan dan Peluang Baru
Air, Sanitasi, dan Higienis (WASH)
Ekspektasi Penganekaragaman Pangan
Pemerintahan Baru dan Reformasi Pemilu
Pembangunan Manusia dan Makan Bergizi Anak Sekolah
Menunggu Perang Besar Hizbullah-Israel
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap