Teten Indonesia Butuh Entrepreneur by Design dari Perguruan Tinggi
MENTERI Koperasi dan UKM, Teten Masduki menyebutkan, Indonesia membutuhkan lebih banyak entrepreneur yang by design. Oleh sebab itu, pihaknya pun berkolaborasi dengan kampus-kampus untuk menciptakan entrepreneur yang lebih berkualitas.
"Kita butuh para entrepreur yang by design dari perguruan tinggi, yang siap kompetitif, siap tarung di dalam dan luar negeri," kata dia di University Club' UGM, Selasa (10/9).
Pihaknya pun saat ini tengah membina sekitar 500 sturt up yang masih membutuhkan suntikan modal pembiayaan 2-3 miliar.
Baca juga : Gelar Entrepreneur Week, Untar Dukung Indonesia Maju
"Kita membutuhkan entrepreneur berbasis riset untuk menumbuhkan ekonomi baru," kata dia. Pihaknya pun sudah mengambil model-model entrepeneur berbasis dari luar negeri untuk diadaptasikan di Indonesia.
Ia mengatakan, pihaknya tidak mau lagi mencetak entrepreneur yang sudah banyak ada, seperti kuliner bakso ataupun keripik. Jika mencetak entrepreneur seperti itu, kita hanya akan menciptakan lebih banyak pesaing padahal entrepreneur sudah banyak, tetapi tidak menumbuhkan ekonomi baru.
Teten juga menyampaikan, untuk menjadi negara maju, kita harus minimun memiliki 4 persen entrepreneur, sedangkan saat ini baru 3,4 persen. "Akhir tahun diharapkan bisa 4 persen," terang dia.
Baca juga : Tanoto Foundation Buka Pendaftaran Program Beasiswa Teladan Angkatan 2025
Ia menyebut, persentase UMKM di Indonesia mencapai 99,9 persen yang menyumbang 97 persen lapangan kerja. Sayangnya, 64,2 juta entrepreneur by accident, bukan berdasarkan riset. Mereka terjun ke UMKM karena tidak diserap lapangan usaha formal.
"Dengan entrepreneur by design, kita harapkan mampu meningkatkan pendapatan mencapai 30 ribu US dolar perkapita," kata dia.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumni Universitas Gadjah Mada, Arie Sujito menyampaikan, kolaborasi Kementerian Koperasi dan UMKM dengan perguruan tinggi merupakan langkah yang sangat tepat. Mahasiswa saat ini punya banyak kreativitas sehingga membutuhkan wadah untuk menyalurkannya.
"Kita punya kekuatan penting, yaitu mahasiswa. Anak-anak muda ini memiliki kreativitas dalam membaca ekonomi baru. Ini adalah bentuk hilirisasi dalam level mikro," tutup dia. (H-2)
Terkini Lainnya
Berikan Kesempatan Pada Mahasiswa untuk Serap Ilmu dari Pakar Hulu Migas
BWS Serahkan Beasiswa Rp70 Juta untuk Mahasiswa Berprestasi BINUS University
Kepolisian masih Mendalami Motif Bunuh Diri Mahasiswa Untar
Negara Kekuasaan Bisa Merusak Demokrasi dan Ekonomi
IRN Siapkan Dana Riset Pangan Fungsional Bagi Mahasiswa S1
Teliti Limbah Cair Industri Sawit Mahasiswa Doktoral UGM Raih Grant 400.000 Yen
Sekolah Bisnis IPB Bekali Mahasiswa dengan Keterampilan Entrepreneur
Bangkit dari Keterpurukan Menjadi Sukses, Kisah Pengusaha Telur Vesya Hansen
Menparekraf Tekankan Transformasi Digital Penting untuk Entrepreneurship di Indonesia
Yurita Puji Moncer di Asean Women Entrepreneur Award
Endeavor Indonesia Sukses Bantu Startup Ciptakan 31 Ribu Pekerjaan Langsung
Perdagangan Internasional: Menavigasi Tantangan dan Peluang Baru
Air, Sanitasi, dan Higienis (WASH)
Ekspektasi Penganekaragaman Pangan
Pemerintahan Baru dan Reformasi Pemilu
Pembangunan Manusia dan Makan Bergizi Anak Sekolah
Menunggu Perang Besar Hizbullah-Israel
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap