Bapanas Ungkap Pengurangan Susut dan Sisa Pangan di 2045 Ditargetkan Capai 75 Persen
DALAM melakukan upaya pencegahan dan pengurangan susut dan sisa pangan di Indonesia, pemerintah dalam hal ini Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah meluncurkan peta pengelolaan susut dan sisa pangan dalam mendukung pencapaian ketahanan pangan menuju Indonesia Emas 2045 pada 5 Juli 2024.
"Dalam peta jalan tersebut target pengurangan susut dan sisa pangan di tahun 2045 sebesar 75% yang berkontribusi terhadap ketahanan pangan, pertumbuhan ekonomi, dan kelestarian lingkungan," kata Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sarwo Edhy di Jakarta pada Selasa (24/9).
Lebih lanjut, Edhy menyampaikan, pengurangan susut dan sisa pangan pada rancangan teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 ditargetkan sebesar 3% per tahun untuk susut pangan, sementara untuk sisa pangan ditargetkan sebesar 3-5% per tahun.
Baca juga : Bapanas dan Satgas Pangan terus Cek Stok dan Harga Pangan di Pasar
"Jadi dalam hal ini kami menghimbau kepada kita semua untuk dapat melaksanakan program ini tentunya dengan melakukan sosialisasi ke masyarakat mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten, kota, kecamatan sampai ke tingkat desa sehingga program susut pangan yang sangat penting ini dapat segera kita wujudkan untuk mengurangi food loss and waste sesuai dengan target yang sudah kita tentukan," imbuh Edhy.
Edhy menegaskan bahwa apabila permasalahan susut dan sisa pangan di Indonesia bisa teratasi, maka ke depan Indonesia tidak perlu melakukan impor bahan pangan, khususnya beras.
"Sekarang memang impor beras ini masih kita lakukan karena memang produksi kita menurun, jadi untuk keamanan pangan kita harus mempunyai cadangan pangan pemerintah. Juga kami sudah menyampaikan ke daerah-daerah untuk mempunyai cadangan pangan daerah minimal 5%. Normalnya memang 10% tapi 5% sudah cukup untuk dijadikan sebagai cadangan pangan pemerintah pusat maupun teman-teman di daerah, baik di tingkat provinsi maupun kebupaten," tandasnya. (S-1)
Terkini Lainnya
Uji Coba Penyelamatan Pangan Diluncurkan di Bali, Re-Distribusi Makanan bagi Anak Sekolah
Anggur Shine Muscat Tiongkok Penuh Residu Berbahaya, Ini Respons Bapanas
1 Juta Ton Beras Impor bakal Banjiri Indonesia Tahun Depan
Jaga Keseimbangan Harga Pangan di Hulu-Hilir untuk Kendalikan Inflasi
Bapanas: Ketersediaan Beras Aman Hingga Akhir Tahun
Peringati Hari Pangan Sedunia 2024, Bapanas Soroti Pentingnya Pemenuhan Hak Atas Pangan
Kementan Upayakan Pangkas Distribusi Pangan demi Jaga Harga
Bapanas dan Satgas Pangan terus Cek Stok dan Harga Pangan di Pasar
Jelang Tahun Baru Islam, Stok dan Harga Pangan di Bogor Aman
Bulog Impor Beras untuk Keamanan Pangan di Sulteng
Polri Sarankan Pemprov Kalteng Tingkatkan Pasar Murah Jelang Lebaran
13 Tahun Partai NasDem Deliberasi Politik Surya Paloh
Kemenangan Trump, Krisis Timteng, dan Dampak bagi RI
Kunjungan Prabowo dan Penguatan Kemitraan RI-Tiongkok di Global South
Menemukan kembali Indonesia
Robohnya Mahkamah Kami
Jangan Sia-siakan Hak Demokrasi: Jadilah Pemilih Cerdas
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap