visitaaponce.com

Kepala BRIN Dunia Profesional Tidak Hanya Butuh Sekadar Ijazah

Kepala BRIN: Dunia Profesional Tidak Hanya Butuh Sekadar Ijazah
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko(Dok Unas)

SAAT ini dunia tengah mengalami transformasi yang begitu cepat. Disrupsi teknologi, perubahan iklim, dan berbagai isu global lainnya, menuntut lulusan perguruan tinggi terus beradaptasi dan berinovasi. Itu sebabnya, Universitas Nasional (Unas) terus membekali lulusannya dengan kurikulum yang menjembatani dunia usaha dan dunia pendidikan. 

Kurikulum tersebut yakni Kurikulum Pendidikan Tinggi berbasis KKNI (Kerangka Kualifasi Nasional Indonesia), SNPT (Standar Nasional Pendidikan Tinggi), serta MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) dengan paradigma OBE (Outcome Based Education).

Kurikulum itu dirancang untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya memiliki pengetahuan luas, tetapi juga memiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif.

Baca juga : Rektor Unisba Soroti Pemanfaatan Chat GPT di Lingkungan Akademik

“Diharapkan, ini dapat mendorong mahasiswa terus mengembangkan diri dan menjadi lulusan yang siap menghadapi dunia kerja serta memiliki kompetensi untuk bersaing di era globalisasi dan mampu berkontribusi nyata bagi pembangunan bangsa,” kata Rektor Unas Dr El Amry Bermawi Putera MA dalam pidato bertema Generasi Baru Sebagai Agen Perubahan di Masyarakat, pada acara wisuda Periode II Tahun Akademik 2023/2024 di JCC, Jakarta, Minggu (29/9).

Pada wisuda kali ini, hadir pula Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Dr (HC) KH Yahya Cholil Staquf, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr Laksana Tri Handoko MSc, Menteri Sosial Drs KH Saifullah Yusuf SIP, dan Menteri Penasehat Pendidikan Malaysia Dr Hasnul Faizal bin Hushin Amri.

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengatakan tantangan di masa depan amat luar biasa. Tantangan itu bisa diatasi jika para lulusan memiliki ketekunan.

Baca juga : Indonesia-Jepang Perkuat Kerja Sama Riset untuk Capai Netralitas Karbon

“Namun, untuk menghadapi tantangan lebih besar, selain ketekunan, Anda dituntut mengasah kecerdikan dan akal untuk menavigasi landscape tantangan-tantangan yang tidak sederhana,” tandasnya.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menambahkan dunia profesional tidak hanya membutuhkan ijazah tapi juga keberanian, passion, kreativitas, inovatif dan adaptif untuk mengikuti perubahan dan perlu membentuk perbedaan. Sebab, perbedaan akan membuat wisudawan semakin diakui sebagai seorang profesional.

Sebagai tamu kehormatan, Menteri Sosial yang juga alumni Unas Tahun 1985 Saifullah Yusuf meyakini lulusan Unas bisa mengatasi permasalahan sosial saat ini karena para lulusan dibekali untuk menyelesaikan persoalan sosial di masyarakat dengan berbagai macam solusi. 

Dari 993 wisudawan kali ini, sebanyak 13 wisudawan meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi dari berbagai program studi. Selain itu, ada 125 wisudawan dari program pascasarjana dan 317 wisudawan dari program sarjana yang berpredikat cum laude. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat