Akademisi Perlu Lebih Peka dan Aktif Respons Permasalahan Global
Ketua International Conference on Global Issues (ICGI) Robi Nurhadi, meminta para akademisi untuk lebih peka dan aktif merespons permasalahan global seperti geopolitik, keamanan, ekonomi, energi, lingkungan, dan teknologi informasi.
“Hari ini kita melihat banyak kegagalan di dunia. Sistem politik dunia sudah sekarat. Berbagai konflik, perang dan pembunuhan massal atas nama kepentingan nasional sebuah negara terus terjadi. Kita (sebagai akademisi) perlu melakukan suatu perubahan!,” ucap Robi pada The 1st International Conference on Global Issues (ICGI) 2024 bertajuk Future for Asia: Preparing for Global Leadership, di Universitas Nasional (Unas), Rabu (2/10).
Tak hanya itu, kata Robi, kini juga marak isu pengangguran, kelaparan, melemahnya daya beli, dan ketinggalan di berbagai belahan dunia. Persoalan ini tidak akan selesai dengan pendekatan adu kekuatan AS dan sekutunya versus BRICS. Dunia perlu merumuskan kembali model ekonomi.
Baca juga : Sudirman Said Ingatkan Pemerintah tidak Abaikan Suara Perguruan Tinggi
Di sisi lain, Robi melihat menguatnya non state actors dari berbagai kelompok. Menurutnya, mereka bisa jadi kekuatan menjaga keseimbangan demokrasi dan kesejahteraan atau jadi kekuatan yang mengakselerasi kehancuran dari adanya berbagai kegagalan sistem di dunia.
“Mereka memiliki keahlian, teknologi, sumber daya lain dan kebebasan. Jawaban dari dua pilihan aksi mereka akan dipengaruhi oleh keteladanan para pemimpin dunia. Kami melihat para pemimpin dunia sedang tidak baik-baik saja. Jadi dunia perlu perubahan!,” tegasnya.
Dosen Program Studi Hubungan Internasional Unas itu menambahkan, dengan adanya isu tersebut, ICGI diharapkan bisa menjadi wadah diskusi yang membantu memutus rangkai masalah tersebut.
Baca juga : Forum Rektor Tanggapi Aksi Kritik Demokrasi Para Akademisi
Kegiatan itu merupakan rangkaian Dies Natalis ke-75 tahun Unas yang mengikutsertakan beberapa akademisi dari tujuh negara yakni Inggris, Turki, Malaysia, Indonesia, Thailand, Ukraina, dan India.
Mereka memberikan perspektif baru mengenai geopolitik, keamanan, ekonomi, energi, lingkungan, dan teknologi informasi. Salah satu pembicara, CEO PT Bhumi Varta Technology Martyn Terpilowski menuturkan Indonesia adalah salah satu negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan konsisten menunjukkan pertumbuhan kuat dengan persentase tahunan rata-rata sekitar 5%.
“Ekonomi digital Indonesia juga berkembang pesat, diproyeksikan mencapai lebih dari US$130 miliar pada 2025, terutama didorong oleh e-commerce, fintech, dan layanan digital,” tuturnya.
Tak hanya itu, tambah Martyn, Indonesia menunjukkan pertumbuhan foreign direct investment (FDI) atau investasi asing yang mengesankan selama 5 tahun tahun terakhir.
“Meski demikian, sektor teknologi masih tertinggal dari negara-negara ASEAN lainnya dalam menarik investasi. Potensi investasi jangka panjang didorong oleh inovasi dan inisiatif dari pemerintah,” tandasnya. (Z-9)
Terkini Lainnya
Renald Khasali: Wisudawan Berpeluang Berkiprah di Kancah Global, Asalkan Punya Etos Kerja dan Mau Belajar
Puncak Dies Natalis ke 65, Yayasan Tarumanagara Ingatkan Tiga Pesan Penting untuk Rektor Untar
Mewujudkan Semangat From Good to Great di Momentum Sumpah Pemuda
Institut Pariwisata Trisakti Lepas 479 Wisudawan dan Wisudawati
Delapan Poin Restrukturisasi Rekomendasi Perguruan Tinggi Agar Indonesia Maju Lebih Cepat
Kontribusi Perguruan Tinggi Dukung Pembangunan Kota Cerdas Jakarta
BI Naikkan Suku Bunga Jadi 6,25% untuk Antisipasi Ketegangan di Timur Tengah
Kebijakan BI Rate Dinilai Dukung Stabilitas Ekonomi
Pernyataan The Fed Ubah Berbagai Ekspektasi Pasar
Sri Mulyani: Konflik Geopolitik Ciptakan Masalah Ekonomi yang Kompleks
Imbas Konflik Geopolitik Iran-Israel, Pengurangan Subsidi BBM Terbuka Lebar
Meja Makan Sekolah untuk Pendidikan Karakter
Kabinet Merah Putih dan Tantangan Demokratisasi
Kecerdasan Buatan dan Pertanian
Robohnya Mahkamah Kami
Jangan Sia-siakan Hak Demokrasi: Jadilah Pemilih Cerdas
Kematian Sinwar dan Perang Abadi
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap