visitaaponce.com

LPS dan Care Indonesia Kolaborasi Tekan Angka Prevalensi Stunting

LPS dan Care Indonesia Kolaborasi Tekan Angka Prevalensi Stunting
Ilustrasi(Antara)

LEMBAGA Penjamin Simpanan (LPS) berkolaborasi dengan Yayasan Care Peduli (YCP/Care Indonesia) mendukung pencapaian generasi emas Indonesia melalui implementasi program percepatan penurunan stunting di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Kolaborasi itu untuk menekan angka prevalensi tengkes di Kabupaten Bandung yang tercatat 29,2%, berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023 dari Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan, peluncuran program percepatan penurunan stunting itu merupakan inisiasi yang menjadi bagian dari bantuan sosial LPS Peduli Bakti Bagi Negeri.

Baca juga : Kalimantan Selatan Targetkan Penurunan Stunting Menjadi 18,1 Persen di 2023

Program itu menyasar anak-anak dengan kondisi stunting, underweight, wasting, serta ibu hamil dengan kondisi energi kronis (KEK), anemia, dan ibu menyusui.

"Dukungan program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi dan kesehatan anak dan ibu hamil di kalangan orang tua dan masyarakat secara umum," ujar Purbaya dikutip dari keterangan yang diterima kemarin.

Program itu digelar di tiga desa, yakni Desa Banjarsari, Desa Sukamanah, dan Desa Marga Mukti. CEO Care Indonesia Dr. Abdul Wahib Situmorang mengungkapkan, implementasi percepatan penurunan stunting di Kecamatan Pangalengan akan dilakukan dengan pendekatan holistik melalui intervensi spesifik dan sensitif.

Baca juga : 5,8 Juta Balita Alami Masalah Gizi

Intervensi spesifik untuk meningkatkan status kesehatan serta gizi ibu dan anak yang akan dilakukan melalui pendampingan pengembangan kebun gizi dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan. Kegiatan ini akan dikelola oleh 12 kelompok Dapur Sehat dengan 72 personel kader yang berkoordinasi dengan Puskesmas, perangkat desa, dan perwakilan masyarakat desa," ucap Abdul.

Ke-12 kelompok tersebut, sambung dia, akan memastikan pelaksanaan PMT Pemulihan selama 90 hari.

Di periode yang sama, intervensi sensitif juga akan dilakukan untuk peningkatan pengetahuan masyarakat soal perilaku hidup sehat dan kelas pengasuhan.

Baca juga : Sumedang Jadi Percontohan Percepatan Penanganan Tengkes

"Partisipan program akan memfokuskan pada sekitar 240 anak balita dengan kondisi stunting, underweight, wasting, serta ibu hamil dengan KEK, anemia, dan ibu menyusui hingga Desember 2024," paparnya.

Sementara itu, Pjs Bupati Bandung Dikky Achmad Sidik menyambut baik kolaborasi untuk percepatan penurunan stunting di Kecamatan Pangalengan.

Ia mengatakan, penurunan prevalensi stunting menjadi salah satu program utama Pemerintah Kabupaten Bandung dan memerlukan dukungan dari seluruh pihak, termasuk korporasi dan lembaga masyarakat.

"Kami menyambut baik inisiatif dan kolaborasi untuk penurunan stunting ini. Kami yakin akan dapat mencapai target penurunan prevalansi stunting untuk Kabupaten Bandung tahun 2024 sebesar 17%," ujarnya. (Fal/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat