visitaaponce.com

Peringatan Hari Santri Nasional 2024 Pengakuan Besar bagi Pesantren di Era Baru

Peringatan Hari Santri Nasional 2024: Pengakuan Besar bagi Pesantren di Era Baru
Hari Santri Nasional 2024 diperingati dengan upacara di Tugu Proklamasi, Jakarta, yang dipimpin oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar. (Youtube Kemenag)

PERINGATAN Hari Santri Nasional 2024 dilakukan dengan Apel Hari Santri di Tugu Proklamasi, Jakarta, Hari ini. Upacara dipimpin langsung Menteri Agama Nasaruddin Umar.

Dalam amanatnya, Nasaruddin berpesan santri saat ini menjunjung nilai luhur dari para pejuang. Apalagi banyak santri yang terlibat dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. 

"Santri saat ini berjuang melawan kebodohan dan kemunduran dengan angkat pena," ujar Nasarudin. 

Sebelumnya, dilakukan perayaan di Ciputra Artpreneur, 21 Oktober, yang menghadirkan sejumlah musisi ternama Tanah Air. Nama-nama besar seperti Sam Bimbo, Wafiq Azizah, hingga Fadly (vokalis Padi) turut memeriahkan malam spesial ini. Namun, peringatan ini tidak sekadar hiburan semata. 

Lebih dari itu, Hari Santri Nasional 2024 menjadi simbol pesantren kini tengah memasuki era baru yang lebih rekognitif, dengan afirmasi yang semakin kuat dari pemerintah.

Basnang Said, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama (Kemenag), menegaskan peringatan ini adalah bukti nyata peran pesantren semakin diakui. 

“Peringatan hari santri bukan sekedar seremoni belaka, tetapi penegasan pesantren telah memasuki era baru yang lebih rekognitif dan diafirmasi penuh oleh pemerintah,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta.

Tak hanya malam puncak yang menarik perhatian, rangkaian acara juga ditutup dengan Apel Hari Santri di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat. Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan hadir sebagai pembina upacara, menunjukkan betapa pentingnya posisi pesantren dalam perkembangan bangsa.

Pesantren telah lama menjadi bagian penting dari pendidikan di Indonesia, namun pengakuan formal baru diberikan setelah lahirnya Undang-Undang Pesantren pada 2019. UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren mengubah paradigma pesantren kini memiliki status yang setara dengan lembaga pendidikan formal lainnya. Hal ini menjadi landasan kuat untuk membawa pesantren pada peta pendidikan nasional yang lebih terstruktur dan diakui secara resmi.

Sebagai bagian dari pengakuan tersebut, pemerintah tak hanya berhenti pada pengesahan UU. Berbagai kebijakan afirmatif terus diimplementasikan, salah satunya melalui anggaran Dana Abadi Pesantren yang mencapai Rp56 triliun dari total komitmen presiden sebesar Rp139 triliun. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan Dana Kemandirian Pesantren sebesar Rp250 miliar. 

Bantuan-bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan fasilitas di pesantren, memastikan mereka mampu bersaing dan memberikan kontribusi lebih besar bagi bangsa.

Abu Rokhmad, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, menyerukan kepada para pengelola pesantren untuk menyambut era ini dengan sikap yang positif. 

"Peringatan ini adalah wujud penghargaan pemerintah atas kontribusi pesantren dalam pendidikan bangsa selama ini. Namun, dengan afirmasi yang diberikan, pesantren juga memiliki tanggung jawab besar untuk menciptakan generasi yang lebih berkualitas," katanya. (Ant/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat