Eksistensi Pesantren Harus Terus Dijaga di Tengah Perkembangan Zaman
EKSISTENSI sebagai lembaga pendidikan bernapas Islam perlu terus dijaga di tengah perkembangan zaman yang semakin pesat. Eksistensi pesantren dinilai sangat penting dijaga sebagai lembaga yang khas dan mandiri, serta sebagai salah satu pilar penting dalam pendidikan nasional.
Ketua Majelis Masyayikh, Abdul Ghaffar Rozin, mengatakan pesantren telah lama menjadi benteng utama dalam pembentukan karakter bangsa serta pusat pengembangan moral dan spiritual di tengah masyarakat.
Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk bisa menjaga eksistensi pesantren tersebut adalah dengan terus menyosialisasikan UU Pesantren. Ia menekankan bahwa UU Pesantren merupakan pengakuan resmi pemerintah terhadap kontribusi pesantren dalam masyarakat.
“Pesantren telah menjadi benteng dalam pembentukan karakter bangsa dan pusat pengembangan moral di tengah perubahan. Dengan UU ini, kami berharap eksistensi pesantren dapat semakin diperkuat,” ujar Rozin, melalui keterangannya, Sabtu (2/11).
Sementara itu, dalam menjaga eksistensinya, pesantren juga disebut harus tetap dijaga nilai-nilai tradisionalnya, yang menjadi ciri khas lembaga pendidikan Islam.
“Kami harus menjaga keaslian pesantren yang membedakannya dari lembaga pendidikan lain. Hubungan ini adalah fondasi keilmuan yang harus dipertahankan,” ungkap Anggota Majelis Masyayikh, Abd. A’la Basyir.
Dengan hadirnya UU Pesantren, pesantren tidak hanya diharapkan mendapatkan pengakuan formal, tetapi juga dukungan yang diperlukan untuk terus berkembang.
Namun, meski UU tersebut merupakan kebanggaan bagi pesantren, perlu diwaspadai adanya potensi intervensi yang dapat mengubah nilai-nilai tradisional pesantren. UU disebut sebagai pengakuan atas peran historis pesantren dalam pendidikan nasional dan upaya untuk menguatkan posisi pesantren.
UU Pesantren disebut dapat meningkatkan kualitas pendidikan pesantren, menjadikannya lembaga pendidikan yang diakui baik di dalam maupun luar negeri. (Z-9)
Terkini Lainnya
Profil Gus Miftah: Pendakwah, Utusan Khusus Presiden, Hina Pedagang Es Teh
Kesejahteraan Guru Pesantren Perlu Lebih Diperhatikan
Kembangkan Potensi Ekonomi Pesantren melalui Usaha Air Minum dalam Kemasan
Minat yang Tinggi Perlu Dibarengi Peningkatan Kualitas Pesantren
Harus Ada Penyelarasan Standar Pendidikan dan Pengasuhan pada Pesantren
Kemenag Gulirkan Program Kemandirian Pesantren di Al-Hikamussalafiyah, Purwakarta
Empat Zikir Pagi Singkat untuk Amalan tiap Hari
Sejumlah Bacaan Tasbih saat Rukuk dan Sujud Salat
Surat Al-Bayyinah: Asbabun Nuzul, Pesan, Keutamaan, dan Tulisannya
Surat Al-Balad: Sorotan Isi, Keutamaan, dan Bacaannya
Surat Abasa: Asbabun Nuzul, Kandungan, Keutamaan, Teks, dan Terjemah
Tiga Zikir Sunah Rasul Dibaca 100 Kali Sehari, Manfaatnya Top Banget!
Sakit Hati Politik
Jalan Lain Mengakhiri Korupsi
Pembangunan HAM di Indonesia sebagai Gerakan Transformasi Sosial
Realitas Baru Timur Tengah
Indonesia Kekurangan Dokter: Fakta atau Mitos?
Serentak Pilkada, Serentak Sukacita
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap