visitaaponce.com

Santri Harus Didorong untuk Berpikir Kreatif dan Kritis

Santri Harus Didorong untuk Berpikir Kreatif dan Kritis
MENTERI Agama Nasaruddin Umar (lima dari kanan)(Dok. Masyayikh)

MENTERI Agama Nasaruddin Umar, mengatakan upaya menjaga nilai-nilai pesantren harus terus digencarkan. Mempertahankan tradisi dan nilai-nilai pesantren, serta menolak ukuran-ukuran yang tidak sesuai dengan karakteristik pesantren adalah hal yang krusial dilakukan.

"Ukurlah pesantren sesuai dengan ukuran dan nilai-nilai yang mereka miliki, jangan terjebak pada ukuran formal," ujar Nasaruddin, dalam peluncurkan aplikasi layanan pendidikan pesantren yang dinamai SYAMIL (Sistem Layanan Informasi Majelis Masyayikh), kemarin.

Nasaruddin menekankan, pesantren bukan hanya tempat untuk belajar dari manusia, tetapi juga dari alam dan pengalaman yang lebih luas. Ia berharap pendidik di pesantren mendorong santri untuk berpikir kreatif dan kritis, serta tidak terjebak dalam ukuran-ukuran pendidikan formal yang tidak mencerminkan keunikan mekanisme belajar di pesantren.

"Pesantren harus menjadi tempat yang tidak hanya sekadar mentransfer ilmu," ungkapnya.

Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, mengatakan pengakuan negara terhadap pesantren sangat penting agar dapat menikmati fasilitas dan hak yang setara dengan pendidikan formal lainnya. “Kami akan mengawasi hak-hak kita (pesantren) dan mengawal hak lulusan sehingga anggarannya setara,” tegas Dasopang.

Sementara itu, Ketua Majelis Masyayikh, Abdul Ghoffarrozin, menekankan pentingnya menjaga kemandirian pesantren. Menurutnya, anggaran menjadi salah satu ukuran keberhasilan dari sistem pendidikan pesantren yang baru. Dalam hal ini, Majelis Masyayikh berperan sebagai penghubung antara pesantren dan negara, memastikan aspirasi pesantren didengar dan diperhatikan. "Kami harus memastikan bahwa hak-hak pesantren tetap terlindungi," tambahnya.

Ia mengatakan bahwa setiap tahun, pesantren di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan, terutama setelah adanya UU No. 18 Tahun 2019 yang memberikan perhatian khusus terhadap pesantren. Dengan meningkatnya jumlah pesantren, tantangan dalam pengembangan dan penyediaan layanan berkualitas juga semakin kompleks. "Dengan jumlah pesantren yang terus bertambah, kita dituntut untuk memberikan layanan yang lebih baik, Majelis Masyayikh mengupayakannya melalui SYAMIL agar pesantren dapat terus berkembang dan imbang dengan perkembangan teknologi yang ada.” tegasnya.

Pengukuhan Dewan Masyayikh juga menjadi fokus pertemuan tersebut. Meskipun dewan ini sudah beroperasi di pesantren masing-masing, pengukuhan resmi diharapkan dapat memperkuat posisi mereka dalam pengawasan dan pengembangan mutu pesantren. (Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat