Laporan Khusus dari Baku, Azerbaijan Indonesia Butuh USD235 Miliar untuk Capai Target 100 Gigawatt
KETUA Delegasi Indonesia di COP-29, Hashim S Djojohadikusumo mengatakan Indonesia butuh pendanaan mencapai USD235 miliar atau sekitar Rp3.689 triliun untuk mendanai target listrik 100 gigawatt selama 15 tahun ke depan.
"Dari USD235 miliar untuk mendanai program pembangunan listrik yang besar sampai 103 gigawatt. Dari 103 gigawatt itu termasuk 75 gigawatt itu dari energi baru dan terbarukan. Di samping itu ada 5 gigawatt lebih itu nuklir dan selebihnya itu nanti dari tenaga gas," kata Hashim di Baku Olympic Stadium, Baku, Azerbaijan, Rabu (13/11).
Ia menyebut sudah banyak investor swasta yang berminat yng mau berinvestasi pada pendaan tersebut. Banyak investor swasta yang tertarik karena kebutuhan memasuki era artificial intelligence (AI) yang membutuhkan tenaga listrik yang cukup besar bisa mencapai 10-100 kali lebih besar.
"Sumber dananya dari investor swasta. Banyak swasta asing mau masuk untuk mendanai karena yang dicari sekarang di dunia ini adalah energi terbarukan," ujar adik dari Presiden RI Prabowo Subianto tersebut.
Target Indonesia menambah 100 gigawatt listrik dengan 75% diantaranya berasal dari energi baru dan terbarukan yang bisa dipenuhi dengan mudah. Indonesia memilik tenaga panas bumi atau geotermal, air, surya, hingga Energi bayu.
Energi baru atau angin di Indonesia tersebar di berbagai pulau. Seperti di Pulau Jawa dan Bali ada sekitar 51 gigawatt. Bahkan, Hashim optimis Indonesia bisa menjadi negara super power penghasil energi listrik berbasis bayu.
;;
"Saya dapat laporan dari PLN setelah ada kajian-kajian. Indonesia bisa jadi super power tenaga bayu ternyata. Pulau Jawa, Pulau Bali bisa disitu ada potensi tenaga angin atau bayu. Onshore 15 sampai 16 gigawatt, offshore 35 gigawatt. Ini Pulau Jawa dan Bali sendiri," jelasnya.
"Belum termasuk Sulawesi, belum termasuk lainnya. Jadi, Indonesia ini bisa jadi penghasil energi terbarukan yang besar sekali. So, ini menjadi sumber dari optimisme saya," pungkasnya. (H-3)
Terkini Lainnya
Indonesia Tegaskan Komitmen dan Inisiatif Baru di COP29
Bambang Brodjonegoro Sebut Ada Ketidakadilan Global dalam Mitigasi Perubahan Iklim
Indonesia Perlu Sumber Pendanaan Iklim yang Lebih Adil dalam COP-29
Taiwan Bersatu dalam Tindakan Iklim untuk Wujudkan Dunia Net-Zero
COP29: Pendanaan Iklim Global Jadi Sorotan Utama
COP29 Luncurkan Digitalisation Day, Transformasi Digital untuk Aksi Iklim Global
Pasca COP-29, Indonesia Perlu Perkuat Kebijakan Iklim dan Pendanaan Transisi Energi
Gamma Thohir Pendiri Desa Bumi, Wakili Anak Muda Indonesia Dalam Diskusi Internasional di COP-29 Azerbaijan
BRICS+: Kecakapan Kebijakan Energi Indonesia
ISPA HMPV (human meta pneumo virus)
‘Aisyiyah Berkemajuan untuk Indonesia Berkeadilan
PLTN di Tengah Dinamika Politik dan Korupsi, Siapkah Indonesia Maju?
Setelah 30 Kali Ditolak MK
Dokter Buruh
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap