KABUPATEN Sabu Raijua, yang dikenal dengan julukan Negeri Sejuta Lontar, merupakan sebuah kabupaten yang terletak di Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Dikenal dengan suasana yang cukup sepi penduduk, kondisi cuaca yang panas, serta keberlimpahan pohon lontar, kabupaten ini juga menghadapi tantangan besar terkait keterbatasan sumber air.
Terdapat 1 rumah sakit umum dan 6 puskesmas rawat inap di daerah ini, namun jumlah tenaga medis yang tersedia masih sangat terbatas.
Perjalanan menuju Raijua juga tidaklah mudah, memerlukan perjalanan laut yang menantang namun penuh keindahan dengan laut yang jernih dan langit biru yang memukau.
Pada Agustus 2024, tim pengabdian masyarakat dari Sekolah Farmasi ITB yang terdiri dari Prof. Dr. apt. Maria Immaculata Iwo, M.Si., Dr. apt. Hegar Prasmatya, M.Si., dr. Felicia Puspita Sari, S.Ked., dan Rezika Afrinawinata, berkesempatan untuk mengunjungi Kabupaten Sabu Raijua.
Tujuan utama mereka adalah memberikan edukasi kepada masyarakat setempat mengenai "Nutrisi Sehat dan Seimbang untuk Mengatasi Stunting."
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya pola makan yang sehat dan seimbang, terutama dalam upaya pencegahan stunting. Tim melakukan perjalanan laut dari Kupang menuju Sabu dengan kapal Cantika selama 1 malam, dan melanjutkan perjalanan dengan kapal motor menuju Raijua yang memakan waktu sekitar 2,5 jam.
Pertemuan dengan Pejabat Setempat
Di Kecamatan Raijua, tim ITB bertemu dengan Kepala Puskesmas Ledeunu, Bapak Mangngi R. Rona A.Md.Kep., dan Kepala Seksi Pemerintahan dan Pertahanan, Ibu Ambroisia Semelia Nenotek, A. Md.
Pertemuan dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai: i) Panduan Tata Laksana Pencegahan Stunting, ii) Nutrisi yang Sehat dan Seimbang untuk Mencegah Stunting, dan iii) Tanaman yang Dapat Membantu Pencegahan Stunting.
Para peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut meliputi perangkat desa, kader kesehatan, tenaga medis, guru, serta anak-anak dari sekolah dasar, menengah pertama, dan menengah atas. Selain memberikan materi edukasi, tim juga membawa obat-obatan, vitamin, buku panduan gizi sehat, serta bibit tanaman obat yang diharapkan dapat tumbuh dengan baik di tanah Raijua.
Sekilas Tentang Stunting
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan.
Kondisi ini menjadi masalah serius di Indonesia, dengan prevalensi stunting pada tahun 2022 tercatat sebesar 21,6%. Stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga menghambat perkembangan otak, yang berpengaruh pada kecerdasan dan potensi masa depan mereka. Faktor penyebab stunting di daerah ini meliputi keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan, kurangnya pemahaman mengenai gizi seimbang, serta kondisi ekonomi yang masih sulit.
Dampak Stunting
Stunting menyebabkan berbagai masalah pada anak, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek, stunting mengakibatkan gangguan pertumbuhan, hambatan dalam perkembangan kognitif dan motorik, serta gangguan metabolisme.
Dalam jangka panjang, stunting dapat menyebabkan penurunan kapasitas intelektual, gangguan struktur dan fungsi saraf, serta kemampuan yang terbatas dalam menyerap pelajaran, yang pada akhirnya akan mempengaruhi produktivitas mereka di usia dewasa.
Selain itu, kekurangan gizi juga dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular, seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.
Hasil Kajian Pengetahuan Masyarakat tentang Stunting di Kabupaten Sabu Raijua
Dari 137 peserta yang mengisi angket, 64,2% di antaranya mengaku memahami tentang stunting.
Sebanyak 67,2% peserta makan tiga kali sehari, 62% memiliki pola makan yang teratur (sarapan, makan siang, makan malam), dan 92% menyadari pentingnya sarapan untuk mendukung konsentrasi dalam beraktivitas.
Namun, hanya 9,7% yang rutin mengonsumsi susu setiap hari, dan 31,4% yang mengonsumsi buah dan sayur dalam jumlah yang cukup. Data ini menunjukkan pentingnya edukasi lebih lanjut mengenai "Gizi Sehat dan Seimbang" serta pemahaman mengenai "Tumpeng Gizi Seimbang."
Pentingnya Gizi Sehat dan Seimbang
Gizi merupakan zat yang terkandung dalam makanan dan minuman yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan, kesehatan, dan perkembangan.
Nutrisi yang sehat dan seimbang sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh, mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan otak, serta meningkatkan kecerdasan.
Gizi yang baik juga memengaruhi kesehatan sistem saraf dan daya tahan tubuh. Pada anak-anak, asupan gizi yang tepat sangat berperan penting dalam mendukung pertumbuhan optimal.
Oleh karena itu, gizi yang seimbang sangat dibutuhkan, terutama pada masa penyapihan, remaja, dan ibu hamil.
Pedoman Gizi Seimbang
Pedoman gizi seimbang adalah panduan yang dapat membantu masyarakat dalam memilih makanan yang sehat dan bergizi. Pedoman ini terdiri dari empat pilar utama: pengolahan yang tepat, waktu konsumsi yang tepat, menghindari makanan anti-nutritif, dan variasi makanan.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah pentingnya mengonsumsi berbagai jenis makanan, seperti sayuran, buah-buahan, karbohidrat, dan protein dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Edukasi mengenai gizi sehat dan seimbang sangat penting dalam mencegah stunting dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Program pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim Sekolah Farmasi ITB di Kabupaten Sabu Raijua telah berhasil memberikan pemahaman dasar tentang pentingnya gizi sehat, serta memperkenalkan cara-cara untuk menjaga pola makan yang baik.
Ke depannya, diharapkan masyarakat Sabu Raijua dapat mengimplementasikan pengetahuan ini untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah masalah stunting di daerah mereka. (Z-10)