Surat Adh-Dhuha Asbabun Nuzul, Pesan Utama, dan Keutamaannya
SURAT Adh-Dhuha berada dalam juz terakhir Al-Qur'an, yaitu juz amma atau juz 30. Surat tersebut berada di nomor 93 yang terdiri dari 11 ayat. Letaknya setelah surat 92 Al-Lail dan sebelum surat 94 Al-Insyirah.
Adh-Dhuha bermakna waktu dhuha. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mentransliterasi dhuha menjadi duha. Duha dalam KBBI berarti waktu menjelang tengah hari (kurang lebih pukul 10.00).
Surat itu termasuk dalam golongan Surat Makiyah atau turun di Kota Mekah dan diturunkan setelah Surat Al-Fajr. Ia diberi nama Surat Adh-Dhuha, karena merujuk pada lafaz adh-dhuha yang terdapat pada ayat pertama dari surat ini.
Asbabun nuzul Surat Adh-Dhuha
Ada beberapa riwayat yang membicarakan tentang sebab turunnya surah Ad-Dhuha. Berikut penjelasannya sebagaimana dilansir dari ilmusaudara.com.
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Rasulullah SAW merasa kurang enak badan sehingga tidak salat malam satu atau dua malam. Datanglah seorang perempuan berkata kepadanya. "Hai Muhammad aku melihat setanmu (yang dimaksudkan setan oleh wanita itu ialah malaikat Jibril) telah meninggalkan engkau".
Karena itu, Allah menurunkan ayat ini yaitu ayat 1-3 yang menegaskan bahwa Allah tidak membiarkan Muhammad dan tidak membencinya. Riwayat ini dari As-Syaikhani dan yang lain bersumber dari Jundud.
Di riwayat lain dikatakan bahwa Jibril untuk beberapa lama tidak datang kepada Rasulullah SAW. Berkata kaum musyrikin, "Muhammad telah ditinggalkan." Maka turunlah ayat 1-3 yang membantah ucapan-ucapan mereka. Ini diriwayatkan oleh Said bin Mansur dan Al-Faryabi yang bersumber dari Jundud.
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa Nabi Muhammad SAW berhari-hari tidak didatangi oleh Jibril. Berkatalah Ummu Jamil, istri Abu Lahab, "Aku tidak berkesimpulan lain kecuali bahwa sahabatmu (Jibril) telah meninggalkan kamu dan marah kepadamu." Karenanya, turunlah ayat 1-3 sebagai bantahan atas anggapannya. Ini diriwayatkan oleh Hakim yang bersumber dari Zaid bin Arqam.
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa seekor anak anjing masuk rumah Rasulullah SAW dan tinggal di bawah ranjangnya hingga mati. Ketika itu selama empat hari Rasulullah SAW tidak menerima wahyu.
Rasulullah SAW bersabda, "Hai Khaulah, ada apa di rumahku ini sehingga Jibril tidak datang kepadaku." Khaulah berkata, "Ketika aku membersihkan rumah dan menyapunya, tersapu dari bawah ranjang seekor anak anjing yang sudah mati, kemudian aku keluarkan."
Ketika itu, Khaulah melihat Rasulullah SAW menggetar kedinginan padahal beliau berjubah. Biasanya apabila turun wahyu, beliau biasa menggetar". Pada waktu itu turun ayat 1-5. Ini diriwayatkan At-Thabrani dan Ibnu Abi Syaiban di dalam musnadnya dan Al-Wahidi dan lain-lain dengan sanad di antaranya seorang yang tidak dikenal oleh Hafsah bin Maezarah al-Qurasy dari ibunya yang bersumber dari Ibnu Khaulah (nenek Maesarah).
Menurut Al-Hafizh Ibnu Hajar, kisah lambatnya turun yang disebabkan anak anjing itu masyhur, tetapi sebagai sebab turunnya ayat itu sangat gharib bahkan ganjil dan terbantah oleh riwayat dalam kitab shahih Bukhari.
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa Siti Khadijah berkata, "Barangkali Tuhanmu marah kepadamu." Lantas ayat 1-5 ini turun. Ini diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Abdullah bin Syadad.
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa telah lama Jibril tidak datang kepada Nabi SAW, sehingga beliau merasa sangat cemas. Khadijah berkata, "Aku kira Tuhanmu telah marah kepadamu karena terlihat dari kecemasanmu." Ini diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari 'Urwah.
Kedua riwayat Ibnu Jarir di atas tergolong mursal akan tetapi rawi-rawinya tsiqat (kuat). Menurut Al-Hafizh, kedua riwayat itu jelas, yaitu dari Ummu Jamil untuk menyatakan dendam kesumatnya dan dari Khadijah sebagai rasa ikut sedih dan cemas.
Baca juga: Urutan 30 Surat Juz Amma Lengkap Arab, Latin, dan Arti
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa kepada Nabi SAW dijanjikan kemenangan kepada umatnya, sehingga Rasulullah SAW bergembira karenanya. Ayat ini turun berkenaan dengan peristiwa itu. Ini diriwayatkan oleh Al-Hakim dan Al-Baihaqi di dalam kitab Ad-Dalail dan At-Thabrani dan lain-lain yang bersumber dari Ibnu Abbas.
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Diperlihatkan kepadaku kemenangan-kemenangan yang akan diperoleh oleh umatku, sesudah aku (meninggal), sehingga aku merasa sangat gembira." Lalu turunlah ayat 4 berkenaan dengan peristiwa itu. Ini diriwayatkan oleh At-Thabrani dalam kitab Al-Ausath yang bersumber dari Ibnu Abbas isnadnya hasan.
Pesan utama Surat Adh-Dhuha
Berikut pesan utama Surat Adh-Dhuha.
1. Allah bersumpah tidak meninggalkan Nabi Muhammad SAW dan tidak membencinya.
2. Hasil perjuangan Nabi Muhammad SAW dan umatnya akan dirasakan pada hari kemudian.
3. Allah senantiasa menjaga Nabi SAW saat yatim, memberikan petunjuk saat bingung, dan mencukupi atas kekurangan.
4. Jangan menghina anak yatim dan menghardik orang-orang yang meminta-minta.
5. Menyebut nikmat Allah sebagai tanda rasa syukur.
Baca juga: 37 Surat dalam Juz Amma dengan Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahan
Keutamaan Surat Adh-Dhuha
Berikut fadhilah dan khasiat Surat Adh-Dhuha.
1. Surat Adh-Dhuha termasuk dalam Al-Mufashshal.
Surat Adh-Dhuha termasuk dalam surat-surat pendek yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai tambahan. Karenanya, Nabi SAW memiliki keutamaan dibandingkan dengan nabi-nabi pendahulunya.
2. Dirinya akan bersaksi untuknya di hari kiamat.
Pembacanya akan masuk surga lewat pintu yang diinginkannya.
3. Doa atau wasilah agar memperoleh syafaat Nabi Muhammad SAW.
Pembacanya akan memperoleh pahala 10 kali lipat jumlah para peminta dan anak yatim dan mengembalikan orang-orang yang tersesat dengan selamat.
Baca juga: Kumpulan Surat Pendek yang Mudah Dihafal
"Barangsiapa yang membaca surat ini, wajib baginya memperoleh syafaat dari Nabi Muhammad SAW di hari kiamat, dicatat melakukan kebaikan 10 kali lipat dari jumlah semua orang yang meminta-minta dan anak Yatim. Jika menulisnya atas nama orang yang hilang dan tersesat, ia dapat pulang kepada para sahabatnya dengan selamat. Dan jika seseorang melakukan sesuatu di suatu tempat, lalu ia mengingatnya dan membaca surat ini, Allah akan menjaganya sampai ia mengambilnya kembali." (Tafsirul Burhan, Juz 8: 309).
Surat Ad-Dhuha
Bahasa Arab
وَالضُّحٰىۙۗ.وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ.مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ.وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ.وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ.اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ.وَوَجَدَكَ ضَاۤلًّا فَهَدٰىۖ.وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ.فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْۗ.وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْ. وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ.
Bahasa Latin
Wadh dhuhaa. Wal laili idzaa sajaa. Maa wadda'aka rabbuka wa maa qalaa. Wa lal aakhiratu khairul laka minal uulaa. walasaufa yu'thiika rabbuka fa tardhaa. Alam yajidka yatiiman fa aawaa. Wa wajadaka dhaal lang fa hadaa. wa wajadaka 'aa ilang fa aghnaa. Fa ammal yatiima fa laa taqhar. Wa ammas saa ila fa laa tanhar. Wa ammaa bini'mati rabbika fa haddits.
Terjemahan
Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah). Dan demi malam apabila telah sunyi. Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu. Dan sungguh yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan. Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu). Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya). Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).
Itulah asbabun nuzul, pesan utama, keutamaan Surat Adh-Dhuha. (Z-2)
Terkini Lainnya
Asbabun nuzul Surat Adh-Dhuha
Pesan utama Surat Adh-Dhuha
Keutamaan Surat Adh-Dhuha
Surat Ad-Dhuha
Bahasa Arab
وَالضُّحٰىۙۗ.وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ.مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ.وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ.وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ.اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ.وَوَجَدَكَ ضَاۤلًّا فَهَدٰىۖ.وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ.فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْۗ.وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْ. وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ.
Bahasa Latin
Terjemahan
Tingkatkan Literasi Beragama Warga di Daerah Terpencil
37 Surat dalam Juz Amma dengan Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahan
Surat Al-Mulk: Arab, Latin, Arti, dan Keutamaan
Al-Fatihah: Kandungan, Keutamaan, Terjemahan, dan Tafsirnya
Tafsir Ar-Ra'd Ayat 11: Hubungan Nikmat Allah dengan Kemaksiatan
Urutan 30 Surat Juz Amma Lengkap Arab, Latin, dan Arti
Surat Al-Falaq dan An-Nas: Asbabun Nuzul, Pesan, Keutamaan, Tulisannya
Surat Al-Ikhlas: Asbabun Nuzul, Pesan, Keutamaan, dan Tulisannya
Surat Al-Lahab: Asbabun Nuzul, Pesan, Keutamaan, dan Tulisan
Surat An-Nashr: Asbabun Nuzul, Pesan, Keutamaan, dan Tulisannya
Surat Al-Kafirun: Asbabun Nuzul, Pesan, Keutamaan, dan Tulisannya
Surat Al-Kautsar: Asbabun Nuzul, Pesan, Keutamaan, dan Tulisannya
Cara Berpikir Manusia VS Artificial Intelligence: Apa Implikasi Perbedaannya?
Israel Negara Kepala Batu!
Cahaya Megawati Menerangi Kegelapan
Trumpisme dalam Tafsiran Protagorian: Relativitas dalam Ekonomi Global
PLTN di Tengah Dinamika Politik dan Korupsi, Siapkah Indonesia Maju?
Setelah 30 Kali Ditolak MK
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap