visitaaponce.com

UPN Veteran Yogyakarta dan PT Bukit Asam Tbk. Tingkatkan Produksi Pertanian dengan Carbon Saver

UPN Veteran Yogyakarta dan PT Bukit Asam Tbk. Tingkatkan Produksi Pertanian dengan Carbon Saver
Petani menanam padi di lahan persawahan di Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (23/10/2024)(ANTARA/Abdan Syakura)

UNIVERSITAS Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta bersama PT Buki Asam Tbk meningkatkan produksi pertanian melalui pemanfaatan formula Carbon Saver.

Carbon Saver merupakan produk inovasi untuk membenahi  tanah. Produk Carbon Saver ini, bersifat organik yang ramah lingkungan, mampu mengurangi pelepasan unsur karbon di dalam tanah, mampu menyimpan unsur karbon di dalam tanah dan mengandung nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.  Oleh sebab itu, produk Carbon Saver dapat menjaga stabilitas kesehatan tanah.

Dalam kegiatan “Panen Perdana Hilirisasi Formula Carbon Saver untuk Pertanian yang Berkelanjutan” pada Jumat (29/11/2024) di Kalurahan Potorono, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, Ketua Tim Hilirisasi Carbon Saver Dr. Ir. Susila Herlambang menjelaskan inovasi ini untuk menjawab tantangan di bidang pertanian, khususnya dalam pengurangan emisi karbon dan peningkatan hasil panen. 

“Ini merupakan langkah cerdas untuk mengimplementasikan hasil penelitian ke dunia nyata, menguntungkan petani, dan berkontribusi bagi keberlanjutan lingkungan,” kata  Susila, yang juga Dosen Program Studi Ilmu Tanah UPN Veteran Yogyakarta. 

Dikatakan, hilirisasi bukan hanya tentang mengolah produk, tetapi juga tentang menciptakan dampak positif bagi masyarakat, ekonomi, dan lingkungan. Melalui Carbon Saver, lanjutnya, dapat membuka peluang baru bagi petani untuk mengurangi emisi karbon, meningkatkan hasil pertanian, menjaga kelestarian tanah, dan menekan Harga Pokok Produksi (HPP). 

Ia kemudian mengajak semua pihak untuk bersinergi, berkolaborasi, dan mendukung hilirisasi produk ini. "Mari bersama-sama kita wujudkan pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan,” lanjutnya.

Vice President Sustainability PT Bukit Asam Tbk, Dedy Saptaria Rosa mengatakan sebagai salah satu BUMN pertambangan di Indonesia memiliki komitmen yang besar dalam mengembangkan riset terhadap teknologi hilirisasi batubara yang berwawasan lingkungan.

Dikatakan, PT Bukit Asam Tbk juga berkomitmen dalam menjalankan Environmental, Social, and Governance (ESG) dan Sustainable Development Goals (SDG's), sebagai wujud good mining practice dan program-program dekarbonisasi, selaras dengan visi menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan.
 
Dengan melakukan riset dan pengembangan teknologi ramah lingkungan dengan memproduksi Carbon Saver ini, PT Bukit Asam Tbk berharap, industri pertanian di masa datang akan memiliki nilai jual yang lebih kompetitif, lebih ramah lingkungan, dan rendah residu.

“Upaya ini sangat mendukung program pemerintah dalam pengembangan industri pangan nasional di masa mendatang dan mendukung program swasembada pangan nasional,” imbuhnya. 

Direktur Operasi Badan Usaha Milik Petani (BUMP) Pengayom Tani Sejagad, Teguh Wardoyo menjelaskan, gagasan hilirisasi Carbon Saver untuk industri pangan sangat membantu percepatan penyehatan lahan. Menurut dia inovasi Carbon Saver sangat relevan dengan teknologi pertanian organik, sehingga potensi pasar pangan organik dalam negeri maupun ekspor makin terbuka.

“Penggunaan formula Carbon Saver memang tidak menjanjikan naiknya produksi walaupun secara fakta lapangan produksi ada peningkatan. Namun demikian, kami mengoptimalkan harga pokok produksi pangan menjadi lebih kompetitif, sehingga nilai tukar petani akan naik dampak dari lebih harga pokok produksi yang lebih kompetitif,” ujar Teguh.

Selain itu, Carbon Saver secara otomatis akan membuat tanah lebih sehat,  karena formulanya memiliki unsur-unsur pembenah tanah organik yang menyediakan ruang-ruang sebagai tempat penyimpanan unsur karbon di dalam tanah.

“Dengan makin banyaknya penggunaan unsur organik dalam tanah, maka otomatis hasil produksi pangan akan memiliki residu yang rendah. Dalam jangka panjang dan berkelanjutan terciptalah pangan yang akan mendukung terciptanya generasi muda dan lingkungan yang sehat di masa datang,” ujanya. (H-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat