HIV Bukan Aib, Mari Berempati pada ODHA
HUMAN Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dengan merusak sel CD4, yang memiliki peran penting dalam melawan infeksi. Jika tidak diobati, HIV dapat berkembang menjadi Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), tahap lanjut dari infeksi ini, yang membuat tubuh lebih rentan terhadap berbagai penyakit.
HIV adalah penyakit yang dapat menyerang siapa saja, stigma terhadap orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) tetap kuat di masyarakat. Banyak orang yang menganggap HIV sebagai tanda moralitas buruk. Padahal penyakit ini adalah infeksi yang bisa dialami siapa pun, tanpa memandang status sosial, jenis kelamin, atau orientasi seksual.
Penularan HIV yang Terbatas
HIV tidak dapat menular melalui kontak biasa, seperti berjabat tangan, berpelukan, atau berbagi makanan. Penularan hanya terjadi melalui cairan tubuh tertentu seperti darah, cairan sperma, cairan vagina, dan air susu ibu (ASI) dari ibu yang terinfeksi kepada bayi.
Penularan umumnya terjadi melalui hubungan seksual tanpa pengaman, penggunaan jarum suntik bersama, atau transfusi darah yang tidak disaring dengan benar.
Stigma terhadap ODHA
Stigma terhadap ODHA sering kali muncul karena ketidaktahuan dan ketakutan masyarakat terhadap HIV. Banyak yang beranggapan HIV hanya menyerang orang dengan perilaku tidak bermoral, padahal sebenarnya semua orang, tanpa terkecuali, berisiko terinfeksi HIV. Pandangan semacam ini justru menciptakan diskriminasi, memperburuk kondisi ODHA, dan membuat mereka merasa terisolasi serta terstigma.
Mengubah Pandangan Masyarakat
Penting bagi masyarakat untuk memahami HIV adalah penyakit medis, bukan aib. Sebagaimana ditegaskan ahli kesehatan, "Hindari penyakitnya, bukan orangnya." Menyalahkan atau mengisolasi ODHA hanya akan memperburuk stigma dan menghambat mereka untuk mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan dalam proses pengobatan.
Pengobatan HIV dengan ARV
Meski belum ada obat yang bisa menyembuhkan HIV, pengobatan dengan obat Antiretroviral (ARV) dapat mengontrol jumlah virus dalam tubuh ODHA. ARV meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang usia ODHA, serta mengurangi risiko penularan ke orang lain melalui mekanisme "treatment as prevention" (TasP).
Peran Keluarga dan Masyarakat
Keluarga dan masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan dukungan kepada ODHA. Mereka perlu merasa diterima dan tidak dihakimi agar bisa menjalani pengobatan dengan baik. Dukungan emosional, seperti mendengarkan keluh kesah mereka dan mendampingi dalam proses pengobatan, sangat penting untuk meningkatkan kepatuhan ODHA terhadap terapi ARV.
Gaya Hidup Sehat untuk ODHA
ODHA juga perlu menjaga gaya hidup sehat, dengan pola makan yang bergizi, rutin berolahraga, serta menghindari penggunaan narkoba. Selain itu, menjaga kebersihan diri dan memperhatikan kesehatan mental turut mendukung keberhasilan pengobatan dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
HIV adalah penyakit yang dapat dikelola dengan pengobatan yang tepat, dan ODHA berhak mendapatkan akses kesehatan yang setara tanpa diskriminasi. Oleh karena itu, penting mengubah pandangan masyarakat terhadap HIV dan memberikan dukungan yang penuh kepada ODHA agar mereka bisa hidup lebih baik tanpa dibebani oleh stigma yang tidak berdasar. (Kemenkes/Z-3)
Terkini Lainnya
Penularan HIV yang Terbatas
Stigma terhadap ODHA
Mengubah Pandangan Masyarakat
Pengobatan HIV dengan ARV
Peran Keluarga dan Masyarakat
Gaya Hidup Sehat untuk ODHA
Sariawan Bisa Jadi Gejala Awal Infeksi HIV, Ini Tandanya
Gejala Awal Infeksi HIV yang Jarang Diketahui dan Fase-Fase Keparahannya
Usaid dan Kemenkes Tekankan Pentingnya Pencegahan TBC bagi OdHIV
Cegah Kasus HIV/AIDS, Dinas Kesehatan Bengkulu Lakukan Screening HIV di Tiga Lapas
600 Penderita HIV/AIDS Ditemukan Dinkes Jember sepanjang 2024
Cara Pencegahan Penularan HIV/AIDS dari Ibu Hamil ke Janin
ODHA Harus Hati-Hati, Minum Obat ARV Tak Boleh Terlewat Meski hanya 1 Menit
Pemkot Tangerang Optimalisasi Layanan PDP untuk ODHA, Kenali Cara Penularan dan Pencegahan HIV/AIDS
Diskriminasi ODHA Masih Terjadi di Pilkada
Diskriminasi ODHA masih Terjadi di Pilkada
Bukan 1 Kali Sebulan, Obat dan Cek Kesehatan ODHIV Cukup Dilakukan 3 Bulan Sekali
Takdir Mahmoud Abbas Pascaperang Gaza
Menyimak Pidato Megawati
BRICS+: Kecakapan Kebijakan Energi Indonesia
PLTN di Tengah Dinamika Politik dan Korupsi, Siapkah Indonesia Maju?
Setelah 30 Kali Ditolak MK
Dokter Buruh
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Gerakan Green Movement Sabuk Hijau Nusantara Tanam 10 Ribu Pohon di IKN
Gandeng Benihbaik, Bigo Live Gelar Kampanye Dukung Yayasan Kanker Indonesia
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap