Situs Patiayam Dibayangi Ancaman Eksploitasi

WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengingatkan terkait kerentanan eksploitasi terhadap Situs Patiayam. Padahal situs yang berlokasi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah itu penting karena merupakan salah satu aset geologi yang luar biasa. Situs ini tidak hanya memiliki keunikan dalam hal tinggalan fosil, tetapi juga berpotensi menjadi geopark yang mampu menunjukkan perjalanan evolusi bumi, khususnya di Indonesia.
Menurut dia, perkembangan dan modernisasi telah membuka wilayah Patiayam, yang kini menjadi daerah produktif sekaligus rentan terhadap ancaman eksploitasi.
“Patiayam sudah menjadi incaran para pemburu dan pengejar fosil,” ungkapnya dalam Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (4/12).
Kondisi ini mengkhawatirkan karena praktik penggalian dan transaksi fosil secara ilegal terus terjadi tanpa kendali.
Sejak dahulu, masyarakat lokal di Patiayam telah mengenal temuan fosil yang mereka sebut balung buto. Catatan sejarah menunjukkan bahwa bahkan tokoh seperti Raden Saleh pernah berkunjung ke Patiayam, mengumpulkan fosil, dan menjadikannya inspirasi untuk karya-karya seni.
Sayangnya, dengan terbukanya wilayah ini, kekayaan fosil tersebut kini mudah diakses oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. “Saya pernah menemukan satu fosil gigi yang disebut berasal dari Patiayam dijual sangat mahal di sebuah art shop di Bali,” tambahnya.
Selain ancaman pencurian fosil, Lestari juga menyoroti kerusakan lingkungan yang terus terjadi di Patiayam. Aktivitas seperti penggundulan hutan telah mengubah bentang alam dan memicu bencana lingkungan. "Kerusakan ini menumpuk dan memerlukan tindakan cepat," ujarnya.
Situs ini, menurut para ahli, tidak hanya kaya akan fosil, tetapi juga menjadi gambaran perjalanan peradaban manusia. Oleh karena itu, upaya pelestarian harus dilakukan secara kolaboratif antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, masyarakat, dan pegiat lingkungan.
Dalam kesempatan tersebut, Lestari mengapresiasi perhatian semua pihak terhadap pelestarian Situs Patiayam. Ia berharap kolaborasi lintas sektor dapat menyelamatkan situs ini dari ancaman pencurian fosil dan kerusakan lingkungan. Menjadikan Patiayam sebagai geopark, menurutnya, adalah langkah strategis untuk melindungi sekaligus memanfaatkan kekayaan situs ini secara berkelanjutan.
“Upaya kita bersama diharapkan mampu menjadikan Patiayam sebagai kebanggaan bangsa, yang tidak hanya bermanfaat bagi generasi saat ini tetapi juga bagi generasi mendatang,” pungkas Lestari. (H-3)
Terkini Lainnya
BTS Diduga Jadi Korban Eksploitasi Pemerintah Korea Selatan di Era Yoon Suk Yeol, Berikut Kronologinya!
Ekspansi Industri Fosil dan Pertambangan Ancam Kawasan Konservasi
Viral Aksi Kekerasaan, Polisi Selidiki Perusahaan Game Art dan Animasi BS
Lembaga Sensor Film Tegaskan Hormati Kebebasan Berkreasi
Afirmasi untuk Pengesahan RUU PPRT
Uskup Maumere tidak Rampas Tanah Umatnya (Tanggapan Berita Miring dari UCA News)
Legasi Kepemimpinan Muhadjir Effendy, dari UMM untuk Bangsa
Kebijakan Imperialisme Trump
Penyehatan Tanah untuk Peningkatan Produktivitas Pertanian
Trumpisme dalam Tafsiran Protagorian: Relativitas dalam Ekonomi Global
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap