Legislator Dukung Rencana Pembentukan Ditjen Pesantren di Kemenag
Anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Fikri Faqih mendukung rencana pembentukan Direktorat Jenderal Pondok Pesantren (Ditjen Ponpes) di Kementerian Agama (Kemenag). Hal ini dikatakan menjadi bentuk nyata dukungan terhadap eksistensi dan kemajuan lembaga pesantren di Indonesia.
“Saat berkunjung ke Ponpes Asshidiqiyah di Batu Ceper, Tangerang beberapa waktu. Kita dialog dan kita dukung penuh niat baik dari Kemenag bahwa mau ada dirjen yang mengurusi pondok pesantren. Ini saya kira penting kita dorong,” ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Rabu (18/12).
Adapun, saat ini kewenangan pengelolaan pesantren masih berada di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.
Menurut Fikri, pada saat ini pemerintah melalui beberapa kementerian sebenarnya sudah memberikan perhatian yang baik terhadap pondok pesantren.
Menurutnya, perhatian dari sejumlah kementerian, seperti Kementerian BUMN, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Kementerian Pariwisata terlihat dari beberapa program yang melibatkan pesantren.
Hanya saja, masih terdapat sejumlah kendala, seperti koordinasi yang belum terjalin dengan baik. “Oleh karenanya pesantren perlu proaktif menghubungi kementerian, tidak hanya Kemenag, tetapi juga Kementerian BUMN, Kementerian UKM, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Pariwisata, Kementerian Ekonomi Kreatif, Kementerian Desa dan sebagainya, karena kementerian punya program yang peruntukannya untuk pesantren,” ujar dia.
Sebelumnya, dukungan terhadap pembentukan Ditjen Ponpes telah disampaikan oleh Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang. Menurutnya Ditjen Pesantren akan menjadi pengelola utama dalam fungsi pendidikan, pemberdayaan, dan dakwah pesantren secara lebih terintegrasi.
Marwan mengatakan, pesantren memiliki peran penting dalam membentuk generasi muda yang cerdas, bermoral, dan beriman. “Pesantren jauh sebelum Indonesia merdeka telah melahirkan generasi berkualitas. Pesantren adalah pondasi penting dalam membentuk anak-anak yang bebas dari kenakalan, kecanduan narkoba, hingga perilaku menyimpang seperti LGBT,” tandasnya. (S-1)
Terkini Lainnya
Panduan Lengkap dan Jadwal Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Pesantren
Menggagas (Re)posisi Santri sebagai Penggerak Kesejahteraan Sosial
Ketua MUI Sarankan Siswa Tetap Belajar di Sekolah saat Puasa Ramadhan
Cegah Perundungan, Berikut Tips bagi Orangtua sebelum Memasukan Anak ke Pesantren
Tak Ada Gus Dur, Tak akan Ada UIN
Diduga Lecehkan Santri, Pemilik Ponpes di Jakarta Timur Ditahan Polisi
Pimpinan Ponpes di Tasikmalaya Jadi Tersangka Rudapaksa Santriwati
Kemenag Pastikan Semua Sekolah Islam Dapat Makan Bergizi Gratis
Wakil Ketua MPR: Santri juga harus Terima Makan Bergizi Gratis
Greenhouse Pondok Pesantren Langkah Awal Ecopesantren
Penghancuran Kreatif
Krisis Literasi Digital
Pendidikan Kedokteran Transformasional Berbasis Komunitas
Trumpisme dalam Tafsiran Protagorian: Relativitas dalam Ekonomi Global
PLTN di Tengah Dinamika Politik dan Korupsi, Siapkah Indonesia Maju?
Setelah 30 Kali Ditolak MK
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap