Langkah-Langkah jika terlalu Banyak Terima Informasi Sensoris

SETIAP hari tubuh menerima banyak informasi sensoris yang ditangkap oleh kelima indra, yaitu pendengaran, penglihatan, peraba, penciuman, atau perasa. Namun, terkadang ketika semua terlalu banyak dan tubuh akan merasa terlalu terstimulasi, sehingga menutup diri dan tidak melakukan apa pun.
Terapis perkawinan dan keluarga yang berbasis di California, April Snow mengatakan kelebihan sensoris ialah yang semua orang alami ketika memiliki terlalu banyak informasi sensoris yang masuk.
"Ketika masukan sensoris yang masuk melebihi yang dapat diproses oleh sistem saraf Anda, sistem saraf salah menafsirkannya sebagai ancaman. Ini dapat mendorongnya ke dalam hiperarousal (melawan atau lari) atau hipoarousal (membeku)," ungkapnya dilansir dari Well and Good.
Sementara itu, psikolog terdaftar yang berbasis di Kanada, Caitlin Slavens, mengatakan jika sudah mengalami kecemasan, depresi, kesedihan, atau mengalami banyak stres, ini menjadi tanda seseorang mengalami kelebihan sensoris karena sistem saraf sudah terbebani.
Orang-orang yang secara alami rentan mengalami kelebihan sensoris karena kelelahan sistem saraf ialah yang memiliki gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas (ADHD) atau memiliki gangguan pemrosesan sensoris saat mana otak mereka menerima informasi sensorik secara berbeda.
Ada beberapa strategi yang telah disetujui para ahli untuk dicoba saat merasa terlalu terstimulasi. Berikut penjelasannya.
1. Yakinkan diri sendiri untuk menenangkan diri.
Slavens mengatakan dengan mengingatkan sistem saraf bahwa situasi aman, sistem saraf tersebut melepaskan diri dari pedal ancaman, menjauh dari respons melawan, lari, atau membeku yang dialaminya.
2. Putar kepala lihat ke kiri lalu ke kanan untuk menikmati lebih banyak ruang.
Itu dilakukan jika terperangkap dalam suasana yang terlalu banyak stimulasi. Ini membantu pikiran menggambarkan gambaran yang lebih besar tentang keamanan sehingga otak dan sistem saraf dapat mulai merasakan ketenangan.
3. Kerjakan pekerjaan dengan perlahan.
Ini perlu dilakukan untuk memberikan ruang bagi sistem saraf untuk memproses informasi sensoris yang telah diterimanya, sehingga siap menerima informasi apa pun yang akan datang pada tugas berikutnya.
4. Hindari tempat yang terlalu banyak stimulasi.
5. Berlatih pernapasan untuk mengurangi stres.
6. Bergerak, semisal dengan berjalan.
7. Hubungi petugas kesehatan.
Langkah akhir ini perlu dilakukan jika gejala kelebihan sensorik mengganggu fungsi sehari-hari, menghalangi melakukan hal-hal yang ingin dilakukan, atau terjadi secara teratur. (Z-2)
Terkini Lainnya
Reposisi Core Business Perguruan Tinggi dan Mengadaptasi Kebijakan Presiden Prabowo
Menempatkan Deep Learning pada Tes Kompetensi Akademik
Risiko Kampus Tarik Tambang
Kebijakan Imperialisme Trump
Penyehatan Tanah untuk Peningkatan Produktivitas Pertanian
Trumpisme dalam Tafsiran Protagorian: Relativitas dalam Ekonomi Global
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap