visitaaponce.com

Suka Makanan Bakar tapi Takut Kanker Ini Solusinya

Suka Makanan Bakar tapi Takut Kanker? Ini Solusinya
Ilustrasi(Freepik)

Mengolah Makanan Bakar dengan Tepat untuk Menghindari Risiko Kanker 

Tahun baru identik dengan kegiatan berkumpul bersama sambil mengolah makanan dengan cara dibakar. Makanan yang dimasak dengan cara dibakar, seperti sate, ayam bakar, atau barbeque, menjadi pilihan favorit karena memiliki rasa khas yang lezat. Namun, yang jadi persoalan, metode memasak ini kerap dikaitkan dengan risiko kanker.

Lalu, apakah semua makanan yang dibakar berbahaya? Berikut ulasan lengkapnya. 

Potensi Risiko Senyawa Karsinogenik dalam Makanan Bakar 

Proses pembakaran daging pada suhu tinggi dapat memicu pembentukan senyawa karsinogenik seperti Heterocyclic Amines (HCA) dan Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAH). HCA terbentuk ketika daging merah dimasak pada suhu tinggi, terutama saat muncul bagian gosong. 

Sementara itu, PAH berasal dari lemak yang menetes ke bara api, menghasilkan asap yang kemudian menempel pada makanan. Kedua senyawa ini berpotensi merusak DNA dalam tubuh dan dapat memicu perkembangan sel kanker. 

Meski demikian, risiko kanker tidak sepenuhnya disebabkan oleh makanan yang dibakar. Faktor lain seperti genetika, pola makan, dan gaya hidup juga memiliki peranan penting. Dengan pengolahan yang tepat, risiko akibat konsumsi makanan bakar dapat diminimalkan. 

Cara Mengurangi Risiko dari Makanan Bakar:

  1. Kurangi Konsumsi Daging Merah dan Daging Olahan: Daging merah, seperti sapi dan babi, memiliki kadar lemak tinggi yang dapat memperbesar pembentukan PAH. Lebih aman memilih daging ayam tanpa kulit atau ikan untuk dibakar. Selain itu, hindari membakar daging olahan seperti sosis atau bacon karena proses pembuatannya sudah meningkatkan risiko kanker. 
  2. Marinasi Daging Sebelum Dibakar: Merendam daging dalam bahan asam seperti lemon, cuka, atau rempah-rempah alami selama 30 menit dapat menurunkan pembentukan HCA hingga 99%. Rempah seperti rosemary dan tarragon juga efektif mengurangi kadar zat karsinogenik. 
  3. Hindari Lemak Berlebih pada Daging: Lemak yang menetes ke bara api akan menghasilkan asap berbahaya. Untuk mengurangi risiko, hilangkan bagian lemak pada daging sebelum membakarnya. 
  4. Masak Sebagian Sebelum Dibakar: Memasak daging terlebih dahulu, misalnya dengan cara merebus, dapat memperpendek waktu pembakaran. Cara ini juga membantu mengurangi pembentukan senyawa berbahaya. 
  5. Buang Bagian Gosong: Bagian gosong pada daging mengandung kadar HCA yang tinggi. Sebaiknya, buang bagian ini sebelum menyantap makanan. 
  6. Tambahkan Sayur dan Buah: Saat menikmati makanan bakar, sertakan sayur dan buah seperti bayam, apel, atau semangka. Kandungan antioksidan pada buah dan sayur dapat membantu tubuh melawan efek buruk senyawa karsinogenik. 

Makanan yang dibakar tidak selalu berbahaya jika diolah dengan metode yang benar. Dengan memilih jenis daging yang tepat, mengatur durasi pembakaran, dan menghindari bagian gosong, risiko kanker dapat diminimalkan. 

Mengimbangi konsumsi makanan bakar dengan pola makan sehat dan kaya akan sayuran juga merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan. Hal ini memungkinkan untuk tetap menikmati makanan bakar tanpa rasa khawatir yang berlebihan. (Halodoc/Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat