Suka Makanan Bakar tapi Takut Kanker Ini Solusinya
Mengolah Makanan Bakar dengan Tepat untuk Menghindari Risiko Kanker
Tahun baru identik dengan kegiatan berkumpul bersama sambil mengolah makanan dengan cara dibakar. Makanan yang dimasak dengan cara dibakar, seperti sate, ayam bakar, atau barbeque, menjadi pilihan favorit karena memiliki rasa khas yang lezat. Namun, yang jadi persoalan, metode memasak ini kerap dikaitkan dengan risiko kanker.
Lalu, apakah semua makanan yang dibakar berbahaya? Berikut ulasan lengkapnya.
Potensi Risiko Senyawa Karsinogenik dalam Makanan Bakar
Proses pembakaran daging pada suhu tinggi dapat memicu pembentukan senyawa karsinogenik seperti Heterocyclic Amines (HCA) dan Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAH). HCA terbentuk ketika daging merah dimasak pada suhu tinggi, terutama saat muncul bagian gosong.
Sementara itu, PAH berasal dari lemak yang menetes ke bara api, menghasilkan asap yang kemudian menempel pada makanan. Kedua senyawa ini berpotensi merusak DNA dalam tubuh dan dapat memicu perkembangan sel kanker.
Meski demikian, risiko kanker tidak sepenuhnya disebabkan oleh makanan yang dibakar. Faktor lain seperti genetika, pola makan, dan gaya hidup juga memiliki peranan penting. Dengan pengolahan yang tepat, risiko akibat konsumsi makanan bakar dapat diminimalkan.
Cara Mengurangi Risiko dari Makanan Bakar:
- Kurangi Konsumsi Daging Merah dan Daging Olahan: Daging merah, seperti sapi dan babi, memiliki kadar lemak tinggi yang dapat memperbesar pembentukan PAH. Lebih aman memilih daging ayam tanpa kulit atau ikan untuk dibakar. Selain itu, hindari membakar daging olahan seperti sosis atau bacon karena proses pembuatannya sudah meningkatkan risiko kanker.
- Marinasi Daging Sebelum Dibakar: Merendam daging dalam bahan asam seperti lemon, cuka, atau rempah-rempah alami selama 30 menit dapat menurunkan pembentukan HCA hingga 99%. Rempah seperti rosemary dan tarragon juga efektif mengurangi kadar zat karsinogenik.
- Hindari Lemak Berlebih pada Daging: Lemak yang menetes ke bara api akan menghasilkan asap berbahaya. Untuk mengurangi risiko, hilangkan bagian lemak pada daging sebelum membakarnya.
- Masak Sebagian Sebelum Dibakar: Memasak daging terlebih dahulu, misalnya dengan cara merebus, dapat memperpendek waktu pembakaran. Cara ini juga membantu mengurangi pembentukan senyawa berbahaya.
- Buang Bagian Gosong: Bagian gosong pada daging mengandung kadar HCA yang tinggi. Sebaiknya, buang bagian ini sebelum menyantap makanan.
- Tambahkan Sayur dan Buah: Saat menikmati makanan bakar, sertakan sayur dan buah seperti bayam, apel, atau semangka. Kandungan antioksidan pada buah dan sayur dapat membantu tubuh melawan efek buruk senyawa karsinogenik.
Makanan yang dibakar tidak selalu berbahaya jika diolah dengan metode yang benar. Dengan memilih jenis daging yang tepat, mengatur durasi pembakaran, dan menghindari bagian gosong, risiko kanker dapat diminimalkan.
Mengimbangi konsumsi makanan bakar dengan pola makan sehat dan kaya akan sayuran juga merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan. Hal ini memungkinkan untuk tetap menikmati makanan bakar tanpa rasa khawatir yang berlebihan. (Halodoc/Z-11)
Terkini Lainnya
Potensi Risiko Senyawa Karsinogenik dalam Makanan Bakar
Cara Mengurangi Risiko dari Makanan Bakar:
Isi Piringku Bisa Jadi Panduan Makan Bergizi Gratis
Ini Daftar Makanan yang Bisa Membantu Mencegah Anda Terkena HMPV
Sering Nyeri Sendi? Coba Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini
Bola Oatmeal: Camilan Sehat dan Praktis untuk Anak-Anak
Jangan Panik! Begini Cara Tepat Mengatasi Keracunan Makanan dan Mengenali Gejalanya
Ketua Umum PGI Apresiasi Polri yang Berhasil Amankan Jalannya Perayaan Natal dan Tahun Baru
Film Pengantin Iblis Bawa Teror dan Drama Menyentuh, Tayang 29 Januari
Tiongkok Kaget Terjadi Serangan di New Orleans
Hailey Baldwin Bieber Rayakan Tahun Baru dengan Gaya Seksi Bersama Justin Bieber
Hilary Duff Bagikan Momen Manis Rayakan Tahun Baru Bersama Keluarga
Pesta Kembang Api dan Atraksi Drone Meriahkan Perayaan Tahun Baru di Bundaran HI
Rekayasa Konstitusional Pemilu Presiden
Indonesia di BRICS: Babak Baru atau Keterikatan Baru?
Polemik Pagar Laut
PLTN di Tengah Dinamika Politik dan Korupsi, Siapkah Indonesia Maju?
Setelah 30 Kali Ditolak MK
Dokter Buruh
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap