8 Cara Agar Tetap Bahagia di Tahun 2025

SEBAGIAN orang terlihat lebih bahagia secara alami dibandingkan yang lain. Tapi, kebahagiaan tidak datang begitu saja. Apakah Anda suka bernyanyi di kamar mandi, menari saat hujan, atau lebih sering murung, kebahagiaan bukanlah sesuatu yang datang dengan sendirinya.
Kita semua memiliki kesempatan untuk mengubah kebiasaan demi menghadirkan lebih banyak kebahagiaan dalam hidup.
Tips membuat tahun 2025 menjadi lebih bahagia.
1. Membuat Daftar
Menulis tiga daftar hal baik yang terjadi pada kita ternyata bisa membuat suasana hati lebih baik. Hal ini bisa berupa kejadian besar, seperti lulus ujian atau pernikahan, hingga hal kecil, seperti bertemu teman lama atau menikmati matahari sore. Penelitian menunjukkan kebiasaan ini dapat membuat kita merasa lebih bahagia.
2. Melakukan Kegiatan Sukarela
Membantu orang lain sering membuat kita merasa lebih baik. Menjadi sukarelawan dapat membantu mengatasi nyeri kronis dan depresi. Sekarang, beberapa layanan kesehatan menyarankan kegiatan sukarela sebagai bagian dari "resep sosial." Hal ini menghubungkan orang dengan aktivitas seperti kelas seni, kelompok bersepeda, atau bahkan memberikan bantuan kepada yang membutuhkan. Cara ini terbukti efektif untuk meningkatkan kesehatan dan mengurangi beban pada kesehatan.
3. Menjalin Persahabatan
Persahabatan sangat bermanfaat bagi orang dari segala usia, terutama seiring bertambahnya usia. Meskipun banyak orang tua cenderung memperkecil lingkaran sosial mereka dan lebih memilih menghabiskan waktu dengan orang yang sudah mereka kenal baik, penelitian menunjukkan bahwa tetap membuka diri untuk berteman dengan orang baru adalah hal yang baik.
Persahabatan memberikan manfaat berbeda dibandingkan hubungan keluarga, yang sering kali didasarkan pada kewajiban. Karena persahabatan adalah hubungan sukarela yang bisa dimulai atau berakhir kapan saja, persahabatan cenderung lebih menyenangkan dan tidak menekan.
Memelihara persahabatan yang baik seiring bertambahnya usia sangat penting, karena manfaatnya tidak hanya untuk kesejahteraan mental, tetapi juga dapat meningkatkan fungsi otak dan kesehatan fisik. Penelitian menunjukkan persahabatan sama pentingnya dengan hubungan keluarga dalam mempengaruhi kesejahteraan kita di usia dewasa dan lanjut usia.
4. Berlatih Berbagi Kebahagiaan dengan Orang Lain
Kasih sayang adalah dasar dari persahabatan sejati. "Rasa sakit yang dirasakan bersama", empati ini membantu kita membangun hubungan yang kuat ketika teman membutuhkan dukungan.
Namun, "kebahagiaan bersama" juga penting dalam hubungan yang baik, dan bisa sama pentingnya dengan kasih sayang dalam mempertahankan persahabatan.
Mendukung kabar baik teman dengan antusias dan bertanya lebih lanjut tentangnya adalah cara menjadi teman yang baik. Jika Anda merespons dengan acuh atau meremehkan keberhasilan mereka, Anda berisiko merusak hubungan tersebut.
5. Terhubung Dengan Leluhur
Ada cara lain agar masa lalu bisa memberikan manfaat bagi hidup Anda sekarang. Penelitian menunjukkan bahwa berhubungan dengan leluhur kita bisa memberikan dampak positif bagi kesehatan mental. Misalnya, cerita-cerita keluarga tentang bagaimana mengatasi tantangan hidup bisa memberi kekuatan jika diteruskan ke generasi berikutnya.
Susan M. Moore, profesor psikologi emeritus di Swinburne University of Technology, Melbourne, menemukan bahwa orang yang mengetahui lebih banyak tentang sejarah keluarganya cenderung merasa lebih puas dan lebih bahagia. Menyelidiki asal-usul keluarga dapat memberi Anda rasa kontrol lebih atas hidup Anda dan pemahaman lebih dalam tentang tempat Anda di dunia.
Hal ini juga memberi perspektif dan rasa syukur yang kuat serta menyadari bahwa hidup Anda sekarang terwujud berkat perjuangan dan ketabahan leluhur Anda, yang berjuang untuk generasi mendatang.
6. Menantikan Hal Menyenangkan
Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada berkendara sambil menikmati pemandangan dan musik. Ternyata, tikus pun bisa merasakan hal serupa. Peneliti di University of Richmond, Virginia, melatih tikus untuk mengendarai mobil kecil di laboratorium.
Tikus-tikus ini cepat belajar dan dengan senang hati melompat ke dalam mobil setiap kali akan pergi. Beberapa tikus bahkan tampak melompat-lompat, seolah mereka menikmati menunggu perjalanan.
Penelitian ini membuka ide baru. Mungkin, menantikan sesuatu yang menyenangkan bisa sama bermanfaatnya dengan kegiatan itu sendiri. Dalam percobaan lain, tikus yang dilatih menunggu hadiah lebih optimis daripada yang langsung diberi hadiah. Peneliti berpikir, hal ini juga bisa berlaku untuk manusia dengan sering menantikan hal-hal yang menyenangkan, kita bisa melatih otak untuk lebih optimis.
7. Tidak Minum Terlalu Banyak Kafein
Di musim dingin yang dingin, secangkir kopi bisa memberi energi yang dibutuhkan tubuh dan otak. Kafein dalam kopi cepat diserap tubuh dan membantu kita tetap terjaga dengan cara mengalahkan zat yang membuat kita merasa lelah, yaitu adenosin.
Penelitian menunjukkan kafein memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti mengurangi risiko beberapa jenis kanker, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2, serta meningkatkan kinerja fisik dan melindungi dari depresi.
Namun, waktu konsumsi kafein sangat penting karena efeknya bisa lama terasa. Para ilmuwan menyarankan agar dosis terakhir kafein dikonsumsi setidaknya delapan jam sebelum tidur. Kita juga sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 400 mg kafein, atau sekitar dua hingga tiga cangkir kopi, untuk menghindari gangguan tidur, sakit kepala, mual, dan kecemasan.
8. Tidak Melakukan Apapun
Penelitian menunjukkan terlalu banyak memikirkan kebahagiaan justru bisa menghalangi kita untuk merasakan kebahagiaan. Misalnya, orang-orang diminta memikirkan betapa bahagianya mereka sebelumnya, yang membuat harapan mereka lebih tinggi. Saat menonton film menyenangkan, kenyataannya tidak memenuhi harapan, sehingga mereka merasa lebih kecewa daripada senang. Hal ini karena semakin tinggi harapan, semakin besar kemungkinan untuk merasa kecewa.
Anda mungkin pernah merasakannya sendiri saat menghadiri acara atau pesta yang sudah lama dinanti, tapi ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi.
Iris Mauss, seorang psikolog di University of California, Berkeley, juga menemukan bahwa mengejar kebahagiaan justru bisa meningkatkan rasa kesepian dan keterasingan. Ia menyarankan agar kita lebih sabar dan menerima pasang surut kehidupan.
Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang datang dengan sendirinya, tetapi bisa diciptakan melalui kebiasaan positif. Dengan mengikuti tips di atas, seperti berbuat baik, menjalin persahabatan, dan menikmati momen, kita bisa meraih kebahagiaan lebih besar di tahun 2025.
Kebahagiaan lebih tentang menerima dan bersyukur, daripada mengejar harapan yang tinggi. (BBC/Z-3)
Terkini Lainnya
Tips membuat tahun 2025 menjadi lebih bahagia.
1. Membuat Daftar
2. Melakukan Kegiatan Sukarela
3. Menjalin Persahabatan
4. Berlatih Berbagi Kebahagiaan dengan Orang Lain
5. Terhubung Dengan Leluhur
6. Menantikan Hal Menyenangkan
7. Tidak Minum Terlalu Banyak Kafein
8. Tidak Melakukan Apapun
5 Tips Memilih Pakaian Olahraga ala Ibnu Jamil dan Enzy Storia
Ini Tips Memilih Lipstik Sesuai Warna Kulit
Ini Tips Agar Liver Anda Sehat di Tengah Aktivitas Padat
Tips Memilih Bantal yang Tepat agar Leher tidak Sakit Saat Tidur
Ini Tips Mencuci Pakaian di Musim Hujan Agar Cepat Kering dan tidak Bau
Ini Tips Mengelola Keuangan untuk Gen Z
Legasi Kepemimpinan Muhadjir Effendy, dari UMM untuk Bangsa
Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah: Mungkinkah?
Solusi atas Konversi 20 Juta Hektare Hutan untuk Food Estate
Kebijakan Imperialisme Trump
Penyehatan Tanah untuk Peningkatan Produktivitas Pertanian
Trumpisme dalam Tafsiran Protagorian: Relativitas dalam Ekonomi Global
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap