visitaaponce.com

SEKITAR 1.300 pegiat dan pecinta gerakan olah tubuh terapi kesehatan Ling Tien Kung se-Jabodetabek yang tergabung dalam komunitas Eltekers Indonesia Sejahtera mengikuti Gebyar Latihan Jumat Krida.

Pada acara yang digelar di halaman Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Jakarta, Jumat (3/1), itu dihadiri Ketua Umum Eltekers Indonesia Sejahtera dr Achmad Mediana Sp OG, Wakil Ketua I Eltekers Indonesia Sejahtera Ir Anies Helmy Djamil, Wakil Ketua II Eltekers Indonesia Sejahtera dr Indra Djaman Sp PD, serta Koordinator Acara Dr Uci Nasution.

Ketua Umum Eltekers Indonesia Sejahtera dr Achmad Mediana Sp OG mengatakan kegiatan itu untuk menggaungkan pentingnya pola hidup sehat melalui olahraga.

Baca juga : Cocok untuk Lansia hingga Anak, Terapi Ling Tien Kung Wujudkan Tubuh Sehat dan Bugar

"Ling Tien Kung merupakan salah satu solusi. Ini sesuai visi kami yakni mewujudkan masyarakat Indonesia sehat paripurna (sehat fisik, emosi, sosial, spiritual, dan ekonomi), cerdas, produktif, mandiri, dan sejahtera," kata Achmad.

Achmad juga mengapresiasi Kemenpora yang memfasilitasi Gebyar Latihan Jumat Krida. Ia berpesan kepada anggota komunitas Eltekers Indonesia Sejahtera dengan lima hal. Pertama, agar komunitas berlatih Ling Tien Kung dengan rutin, tekun, dan disiplin.

Kedua, terus berusaha menuju sehat paripurna demi keseimbangan hidup lebih baik. Ketiga, terus mendukung kegiatan Eltekers Indonesia Sejahtera demi mewujudkan masyarakat Indonesia sehat paripurna, cerdas, produktif, mandiri dan sejahtera.

Baca juga : Fun Run Bergaya Modest Ini Ajak Perempuan Indonesia Jadi Versi Terbaik Mereka

Keempat, memperluas pengetahuan seputar kesehatan dan kebugaran untuk pola hidup lebih baik. Terakhir, mengembangkan kepedulian pada sesama melalui pembukaan sasana untuk mengajak orang lain hidup sehat.

"Dengan kelima pesan itu, kami berharap bisa membantu pemerintah dari sisi promotif dan preventif dalam hal kesehatan, dan sesuai motto kami, Semua Bisa Sehat Indonesia Kuat," pungkas Achmad.

Wakil Ketua II Eltekers Indonesia Sejahtera dr Indra Djaman Sp PD menambahkan Eltekers Indonesia Sejahtera didirikan pada 17 Agustus 2024.
"Kami sudah mendapat legalitas sebagai perkumpulan Eltekers Indonesia Sejahtera dari Kementerian Hukum dan HAM pada 31 Agustus 2024 dan mendapat rekomendasi dari Kementerian Kesehatan pada 21 November 2024, dan telah mendaftarkan perkumpulan Eltekers Indonesia Sejahtera ke   Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia Nasional," terang Indra.

Baca juga : Apa Itu Joki Strava? Bagaimana Pengaruhnya terhadap Komunitas Olahraga Digital

Indra menjelaskan salah satu program Eltekers Indonesia Sejahtera ialah menggunakan terapi Ling Tien Kung sebagai salah satu modalitas.
"Sesuai pesan Laoshi Awiek Wijaya, Ling Tien Kung tidak boleh ditambah dan dikurangi, Ling Tien Kung bukan senam biasa melainkan terapi, Ling Tien Kung ada di mana-mana dan tidak dibawa kemana-mana (jauh dari SARA), dan Ling Tien Kung wajib disebarluaskan sebagai ladang amal," jelasnya.

Koordinator Acara Dr Uci Nasution menambahkan pada acara kali ini peserta melakukan gerakan Ling Tien Kung selama 45 menit.
"Acara Latihan bersama ini menjadi acara perdana Gebyar Awal tahun 2025, yang sebelumnya sudah dilaksanakan di Tangerang dan Bekasi yang juga diikuti sekitar 1.300-1.500 orang," kata Uci.

Sesuai visi mewujudkan masyarakat Indonesia sehat paripurna, peserta juga bisa mengikuti bazar UMKM dan jalan-jalan wisata ke kawasan Wisata Ancol, agar tercapai sehat ekonomi dan sosialnya.

Dia menjelaskan saat ini komunitasnya sebagian besar terdiri dari usia 40-70 tahun yang tersebar di 170 sasana se-Jabodetabek dan gratis. Semua masyarakat boleh bergabung dan ikut berlatih di sasana-sasana  terdekat dari tempat tinggalnya.

Namun, karena memiliki gerakan sederhana dan efektif, terapi Ling Tien Kung bisa dilakukan siapa saja, termasuk anak-anak. "Pada dewasa dan lansia, terapi ini bisa membantu penyembuhan dan memperbaiki misalnya pada nyeri persendian. Adapun pada anak-anak, terapi ini bisa membantu mengatasi anak-anak dari tantrum, hiperaktif, dan anak-anak menjadi lebih tenang, mulai senang menulis," pungkas Uci. (H-2)