Kemenkes Tegaskan belum Ada Laporan Kasus HMPV di Indonesia

KEMENTERIAN Kesehatan menyebutkan hingga saat ini belum ada laporan kasus Human Metapneumovirus (HMPV) di Indonesia. Seperti diketahui, saat ini virus HMPV dikabarkan tengah merebak di China.
Kemenkes mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi penyebaran HMPV. Namun, publik juga diminta untuk tidak panik dan melakukan langkah-langkah preventif.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu,(4/12), Juru Bicara Kemenkes, Widyawati menyebutkan bahwa dalam beberapa waktu terakhir, terdapat pemberitaan tentang HMPV di China.
Dia menambahkan virus HMPV menyebar dengan sangat luas dan cepat, menyebabkan lonjakan kasus yang signifikan di wilayah China bagian utara.
Hal tersebut, kata Widyawati, menjadi perhatian global akhir-akhir ini. Oleh karena itu, pihaknya mengingatkan sejumlah langkah preventif, seperti menjaga pola hidup sehat, mencuci tangan secara teratur, dan menggunakan masker di tempat umum dapat membantu mengurangi risiko tertular penyakit menular.
Indonesia juga terus memantau perkembangan situasi wabah HMPV di China dan negara-negara lain, dan langkah antisipasi dilakukan melalui peningkatan kewaspadaan di pintu-pintu masuk negara, termasuk pengawasan kekarantinaan kesehatan bagi pelaku perjalanan internasional yang menunjukkan gejala Influenza Like Illness (ILI).
"Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan langkah-langkah preventif yang efektif. Upaya ini dilakukan agar virus ini tidak masuk ke Indonesia," katanya.
Dia menjelaskan HMPV adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, dengan gejala yang mirip flu biasa, seperti batuk, pilek, demam, dan sesak napas. Dalam kasus berat, virus ini dapat menyebabkan komplikasi seperti bronkitis atau pneumonia.
Virus HMPV biasanya tidak berbahaya bagi orang dewasa yang sehat, tetapi berisiko lebih tinggi bagi anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, termasuk mereka yang memiliki penyakit kronis, seperti diabetes, gangguan pernapasan atau penyakit jantung.
Hingga saat ini, katanya, belum ada vaksin atau pengobatan khusus untuk HMPV. Meski demikian, Widyawati menilai perawatan suportif, seperti rehidrasi, pengendalian demam, dan istirahat cukup efektif dalam membantu meringankan gejala.
(Ant/Z-9)
Terkini Lainnya
HMPV Subtipe A dan B: Fakta, Risiko, dan Cara Penularannya yang Perlu Anda Ketahui
Virus HMPV sudah Masuk Indonesia, Kenali Bedanya dengan Covid-19 dan Influenza
Virus HMPV Bisa Dicegah dengan Vaksin Influenza dan Pola Hidup Sehat
Langkah Sederhana Ini Dapat Mengurangi Risiko Tertular Virus HMPV, Apakah Itu?
Lonjakan Infeksi Saluran Napas di Tiongkok, Akankah Berpotensi Pandemi?
Virus HMPV Mengintai! Ini Cara Efektif Meningkatkan Imunitas
Virus HMPV Mengintai: Belum Ada Obat, Kenali Gejalanya!
Ini Bahaya Infeksi Virus HMPV bagi Penderita Asma
Virus HMPV Dikhawatirkan akan Bebani Fasilitas Pelayanan Kesehatan Negara
Kadis Kesehatan Bali Minta Masyarakat tidak Panik dengan HMPV
Risiko Perubahan Iklim
Tantangan Pendidikan Muhammadiyah Menghadapi Perubahan Iklim
Sekilas Beberapa Persoalan Kesehatan dan Kedokteran di RI
Penyehatan Tanah untuk Peningkatan Produktivitas Pertanian
Trumpisme dalam Tafsiran Protagorian: Relativitas dalam Ekonomi Global
PLTN di Tengah Dinamika Politik dan Korupsi, Siapkah Indonesia Maju?
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap