visitaaponce.com

Blue Ghost, Misi yang Menandai Awal Eksplorasi Baru di Bulan

Blue Ghost, Misi yang Menandai Awal Eksplorasi Baru di Bulan
Ilustrasi(NASA)

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan misi wahana pendarat bulan, Blue Ghost, berhasil diluncurkan dari Launch Complex 39A di Kennedy Space Center, Florida, pukul 01.11 EST, pada 15 Januari 2025. Blue Ghost diluncurkan menggunakan roket SpaceX Falcon 9,dan berhasil memperoleh sinyal, serta menyelesaikan uji coba di orbit.

Misi ruang akasa ini ditargetkan mendarat di bulan pada 2 Maret 2025. Dan akan berlangsung selama 60 hari, terdiri dari 45 hari di orbit dan 14 hari operasi permukaan bulan. Selama misi, wahana ini akan menggunakan 10 instrumen sebagai bagian dari program Commercial Lunar Payload Services (CLPS) yang dikelola oleh NASA.

Tahapan Misi

Misi Blue Ghost 1, yang diberi nama Ghost Riders in the Sky, terpisah dari roket SpaceX Falcon 9 dalam orbit Bumi yang sangat elips pada pukul 02.17 dini hari EST.  Wahana ini kemudian menjalin komunikasi dengan Mission Operations Center milik Firefly di Cedar Park, Texas, pada pukul 02.26 dini hari EST. 

Selama waktu itu, dilakukan pemeriksaan untuk memastikan posisi dan kontrolnya tepat, kecepatan transfer data meningkat, daya wahana dalam kondisi baik, dan pemeriksaan kesehatan awal berhasil dilakukan.

Pengoperasian wahana antariksa di orbit selesai pada pukul 05.30 dini hari EST. Proses tersebut mencakup verifikasi posisi, kemampuan kontrol, peningkatan kecepatan transfer data, pembentukan posisi daya positif, dan pemeriksaan kesehatan awal wahana pendarat.

Blue Ghost akan berada di orbit Bumi selama 25 hari, empat hari dalam perjalanan menuju bulan, dan 16 hari di orbit bulan. Dalam kurun tersebut, tim akan memeriksa kondisi setiap subsistem, mengkalibrasi sistem propulsi untuk persiapan manuver penting, dan memulai operasi penelitian dengan muatan yang dibawa.

Selama perjalanan dari Bumi ke Bulan, NASA membawa dua muatan. LuGRE, yang akan memantau sinyal GPS untuk membantu mengembangkan sistem navigasi satelit yang dapat digunakan di permukaan bulan. Dan RadPC, untuk menguji kemampuan komputer dalam bertahan terhadap radiasi ruang angkasa saat berada di orbit. 

CEO Firefly Aerospace, Jason Kim, menyatakan bahwa setelah pengujian selesai, tim Firefly kini fokus pada operasi di orbit, pendaratan di bulan, dan mempersiapkan kembalinya umat manusia ke Bulan.

“Misi ini sekarang berada di tangan tim Firefly yang tak terhentikan. Setelah semua pengujian dilakukan dan simulasi misi selesai, kami sekarang sepenuhnya fokus pada pelaksanaan, saat kami berupaya menyelesaikan operasi di orbit, mendarat dengan mulus di permukaan bulan, dan membuka jalan bagi kembalinya umat manusia ke Bulan,” ungkapnya.

Muatan dan Penelitian di Bulan

Setelah mendarat di Mare Crisium, Blue Ghost akan mengoperasikan 10 muatan NASA selama satu hari lunar penuh, yang setara dengan sekitar 14 hari di Bumi. 

Selama itu, Blue Ghost akan mendukung berbagai demonstrasi sains dan teknologi, seperti pengeboran bawah permukaan bulan, pengumpulan sampel, pencitraan sinar-X, dan pengurangan debu bulan.

Tepat sebelum malam lunar, Blue Ghost akan menangkap citra definisi tinggi dari gerhana total dari Bulan saat Bumi menghalangi matahari. Selain itu, Kim mengungkapkan bahwa menjelang akhir Misi Blue Ghost 1, meraka berharap dapat menangkap fenomena yang pernah didokumentasikan oleh Eugene Cernan dalam misi Apollo 17.

“Menjelang akhir Blue Ghost Mission 1, kami berharap dapat menangkap fenomena yang didokumentasikan oleh Eugene Cernan di Apollo 17, di mana ia mengamati cahaya cakrawala saat debu bulan melayang di permukaan,” tandas Kim. (fireflyspace.com/nasa/Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat