Bagikan Ilmu Start Up dan AI dari Korea Selatan kepada Kampus di Indonesia

AHLI startup dari Korea Selatan, Kunyoung Ro mengatakan modal membangun bisnis start up atau perusahaan rintisan saat ini memerlukan koordinasi yang kuat antara tim, pemangku kebijakan, dan pemerintah. Hal itu disampaikan saat membagikan pengalaman praktisnya dalam bidang start up kepada civitas akademika Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI).
"Kesuksesan startup tidak hanya bergantung pada ide brilian, tetapi juga pada kolaborasi strategis serta dukungan regulasi yang tepat," kata Kunyoung Ro, dalam program International Visiting Professor di di Kampus Rektorat UBSI, Jakarta, Sabtu (18/1).
Selain Kunyoung Ro, program bertema Knowledge Sharing itu mendatangkan Prof Youngjo Lee, akademisi ternama dari Dankook University dan Seoul National University, Korea Selatan.
Pada sesi berbagi ilmu, Prof Youngjo Lee menyoroti perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan bagaimana AI menjadi elemen penting di berbagai sektor modern.
"Pemanfaatan AI dalam aktivitas sehari-hari bukan hanya jadi peluang, tetapi juga jadi tantangan yang membutuhkan pemahaman mendalam serta kolaborasi lintas institusi,” ungkapnya.
Lee menekankan pentingnya komunikasi intensif dalam membangun kerja sama internasional.
“Harmonisasi dalam kolaborasi ialah kunci mencapai implementasi nyata dalam kerja sama lintas negara,” tambahnya.
Kehadiran dua tamu istimewa dari Korea Selatan itu disambut jajaran pimpinan UBSI, termasuk Rektor UBSI Prof Mochamad Wahyudi, dan dari LLDikti Wilayah III Jakarta.
Rektor UBSI Prof Mochamad Wahyudi mengatakan kunjungan mereka berawal dari jalinan kolaborasi antara Dankook University dan sejumlah kampus di LLDikti Wilayah III Jakarta, termasuk UBSI.
Kunjungan ini, lanjut dia, menegaskan komitmen UBSI dalam memperluas jaringan internasional serta memberikan inspirasi bagi mahasiswa dan civitas akademika.
"Dengan kolaborasi ini, UBSI berharap dapat terus memperkuat posisinya sebagai institusi pendidikan tinggi yang adaptif terhadap perkembangan global," tutupnya. (H-2)
Terkini Lainnya
Magister Ilmu Komunikasi dan Manajemen Universitas Mercu Buana Raih Peringkat Pertama Versi Populix
Western Sydney University Australia Buka Kampus Pertama di Indonesia
Perluas Jejaring Pendidikan Global dengan Program Edutrip
UPI Bidik 11.894 Mahasiswa Baru pada 2025
Kerja Sama Strategis Tingkatkan Kompetensi Digital di Lingkungan Kampus
Pengembangan Potensi Mahasiswa di Indonesia Timur Harus Terus Didorong
Hadiri HUT Gerindra, Syaikhu: PKS Siap Bersinergi Bangun Indonesia
Trio Lesehan: Jason Ranti, Iksan Skuter dan Bagus Dwi Danto Rilis Single Debut Siapa yang Tak Pernah
Kapolri Sebut Sinergi dengan NU Dibutuhkan untuk Jaga Keamanan Nasional
ULM dan Unhas Kolaborasi Perluas Cakupan Riset Internasional Strategis
Menpora Pastikan Kolaborasi dengan BUMN Bangun Prestasi Olahraga
Ketika Menhan AS Beretorika
Alternating Family dan Perkembangan Keluarga Generasi Z
Hilangnya Kejujuran
Proyek Genom Manusia, Pedang Bermata Dua
Kebijakan Imperialisme Trump
Penyehatan Tanah untuk Peningkatan Produktivitas Pertanian
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap