7 Bahaya Vape bagi Tubuh, Kerap Dipilih sebagai Pengganti Rokok

TREN mengonsumsi vape mulai marak dalam beberapa tahun belakangan. Vape dianggap sebagai salah satu cara untuk berhenti merokok oleh masyarakat. Apalagi, aroma vape semerbak wangi buah-buahan, berbeda dengan asap rokok yang baunya tidak disukai banyak orang.
Vape disebut tidak megandung zat berbahaya seperti karbonmonoksida dan tar seperti dalam rkok. Namun, ini tak berarti vape lebih aman dibandingkan dengan rokok tembakau konvensional. Vape ini juga mengandung bahan kimia berbahaya yang perlu diwaspadai.
Vape mengandung zat kimia berbahaya yang hampir sama dengan dari rokok tembakau, seperti nikotin, asetaldehida, akrolein, propanal, formaldehida, logam berat, dan diasetil.
Dengan kandungan zat kimia berbahaya yang hampir sama, bahaya vape sama dengan bahaya merokok dengan rokok tembakau.
Berikut 7 bahaya vape yang perlu diketahui:
-
Menyebabkan ketagihan
Sama seperti rokok tembakau, vape juga mengandung nikotin yang dapat menyebabkan ketergantungan. Nikotin yang terkandung di vape dapat merangsang otak melepaskan hormon dopamin dalam jumlah banyak, sehingga mengakibatkan efek ketergantungan.
Para pengguna vape bahkan lebih berisiko terekspos nikotin. Pasalnya, perangkat rokok elektrik, terutama tabungnya dengan tegangan yang lebih tinggi dapat mengalirkan nikotin dalam jumlah besar ke dalam tubuh.
Rokok vape sebagai alternatif untuk berhenti merokok justru tidak benar. Bahaya vaping juga sama seperti rokok tembakau yang dapat membuat Anda makin ketergantungan.
-
Merusak paru-paru
Meski tidak memakai tembakau, bukan berarti bahaya vaping lebih ringan daripada rokok tembakau. Pasalnya, rokok elektrik tetap mengandung nikotin yang dapat meningkatkan risiko peradangan pada paru-paru dan mengurangi kemampuan jaringan pelindung di paru-paru untuk melindungi organ tersebut.
Iasetil yang terkandung di vape juga dapat menyebabkan munculnya penyakit bronkiolitis obliterans, atau yang lebih dikenal sebagai paru-paru popcorn (popcorn lung).
Vitamin E yang ada pada beberapa jenis rokok elektrik juga diduga kuat dapat menyebabkan iritasi paru-paru ketika dihirup.
American Lung Association menyebutkan bahwa kandungan vape, yaitu acrolein, juga digunakan untuk membunuh gulma.
Senyawa ini dapat menyebabkan cedera paru-paru akut dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan asma.
Tak hanya itu, perasa pada vape juga menyebabkan bahaya pada sel paru-paru. Ketika Anda mengonsumsinya dengan dosis tinggi, perasa ini dapat membunuh sel-sel normal paru-paru.
Salah satu perasa yang ditemukan dalam vape adalah bahan kimia diacetyl. Bahan ini dapat meningkatkan penyakit paru-paru yang serius.
-
Memengaruhi kerja jantung
Bahaya vaping tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan paru-paru, nikotin yang terdapat di vape juga bisa menggangu organ lainnya, seperti jantung.
Nikotin yang terserap melalui aliran darah akan merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon epinefrin (adrenal). Pelepasan hormon epinefrin inilah yang menyebabkan tekanan darah dan denyut jantung meningkat
Jika lama dibiarkan begitu saja, kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko adanya serangan jantung dan kematian mendadak.
Nikotin dapat memicu produksi hormon adrenalin yang biasanya hanya akan meningkat bila Anda sedang terancam atau stres. Ketika jantung dipaksa untuk bekerja terlalu keras, risiko berbahaya seperti serangan jantung pun muncul.
Jika Anda menggunakan liquid vape secara terus-terusan atau rutin, risiko terkena efek samping pun semakin meningkat.
-
Menyebabkan gangguan pada janin
Pada ibu hamil, penggunaan vape secara aktif atau pasif dapat membahayakan janin. Pasalnya, paparan nikotin dan zat berbahaya lain yang dihasilkan oleh vape dapat menggangu perkembangan janin.
Sementara pada anak-anak, paparan nikotin dari vape dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan tidur dan perkembangan otak serta memengaruhi daya ingatnya.
-
Mengganggu perkembangan otak pada remaja
Selain yang telah disebutkan di atas, nikotin dapat membahayakan perkembangan otak remaja yang terus berkembang sampai sekitar usia 25 tahun.
Centers for Disease Control and Prevention menyebutkan bahwa penggunaan nikotin dapat merusak bagian otak yang mengontrol: perhatian, pembelajaran, suasana hati, dan kontrol impuls.
Nikotin bisa mengganggu proses pembuatan ingatan atau keterampilan baru yang dibangun di antara sel-sel otak. Padahal, proses ini lebih cepat dilakukan pada otak remaja daripada orang dewasa.
-
Menyebabkan keracunan nikotin
Pemakaian nikotin dalam jumlah besar berpotensi menyebabkan keracunan. Gejala dari keracunan nikotin umumnya berupa mual dan muntah.
Dalam kasus yang parah, pengguna akan mengalami kejang dan depresi pernapasan. Tentu saja keracunan yang akut juga dapat menyebabkan kematian.
Sekitar 30-60 miligram (mg) nikotin dapat membunuh orang dewasa. Biasanya, satu botol kecil cairan vape mengandung 100 mg nikotin.
Risiko kematian tetap ada jika anak-anak atau orang dewasa ‘mengonsumsi’ banyak cairan tersebut. Jadi, Anda mesti berhati-hati pada kadar nikotin yang masuk ke dalam tubuh Anda.
-
Meningkatkan risiko terkena kanker
Sama seperti rokok tembakau, konsumsi vape juga bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit kanker. Kandungan formaldehida yang dapat memicu terjadinya kanker ditemukan di sejumlah merek rokok vape.
Sementara itu, ancaman keracunan dan bahkan kematian juga mengintai. Ini dapat terjadi bila cairan nikotin isi rokok elektrik terkena kulit atau tidak sengaja dikonsumsi, terutama anak-anak. (H-2)
Terkini Lainnya
Berikut 7 bahaya vape yang perlu diketahui:
Waspadai Zat Kimia dalam Vape yang Bahaya bagi Kesehatan
Solusi atas Konversi 20 Juta Hektare Hutan untuk Food Estate
Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Reposisi Core Business Perguruan Tinggi dan Mengadaptasi Kebijakan Presiden Prabowo
Kebijakan Imperialisme Trump
Penyehatan Tanah untuk Peningkatan Produktivitas Pertanian
Trumpisme dalam Tafsiran Protagorian: Relativitas dalam Ekonomi Global
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap