Koki Asal Rusia Ditangkap atas Dugaan Rencana Sabotase Olimpiade
SEORANG koki asal Rusia telah ditangkap atas dugaan berkomplot dengan kekuatan asing untuk melakukan aksi destabilisasi berskala besar selama Olimpiade Paris 2024.
Dikabarkan The Mirror, seorang pria berusia 40 tahun, yang telah tinggal di Prancis selama 14 tahun, ditangkap dalam sebuah penggerebekan di apartemennya di pusat kota Paris pada hari Minggu (21/7) waktu setempat.
Dilaporkan bahwa sebuah dokumen ditemukan terkait dengan unit pasukan khusus elit Rusia yang beroperasi di bawah komando FSB, sebuah badan keamanan pewaris KGB. Dalam penggerebekan itu, ditemukan dokumen-dokumen yang memiliki kepentingan diplomatik.
Baca juga : IOC: 16 Atlet Rusia akan Tampil di Olimpiade Paris 2024
Penggeledahan terhadap properti pria yang tidak disebutkan namanya itu dilakukan oleh petugas dari 'brigade riset dan intervensi' (BRI), dan dipanggil oleh Direktorat Jenderal Keamanan Dalam Negeri.
Setelah penangkapan tersebut, penyelidikan yudisial telah dibuka atas tuduhan berbagi informasi intelijen dengan kekuatan asing dengan tujuan untuk memprovokasi permusuhan di Prancis, sebuah kejahatan yang dapat dihukum 30 tahun penjara.
Tuduhan tersebut tidak diyakini terkait dengan teror, tetapi bisa saja memiliki konsekuensi serius selama Olimpiade. Tersangka didakwa atas dakwaannya pada hari yang sama dan ditempatkan dalam penahanan praperadilan.
Baca juga : Diundang Ikut Olimpiade Paris 2024, Atlet Tenis Rusia Kompak Menolak
Menurut media Prancis, Le Monde, penyelidikan terhadap aktivitas pria tersebut dimulai pada bulan Mei setelah sebuah percakapan telepon yang diduga dengan dinas intelijen Rusia terdengar di sebuah restoran. Pria tersebut, diklaim telah mengatakan: "Prancis akan mengadakan upacara pembukaan yang belum pernah ada sebelumnya."
Tidak ada rincian yang diberikan mengenai dugaan konspirasi untuk mempengaruhi pertandingan. Laporan tersebut mengatakan bahwa pria yang tidak disebutkan namanya itu telah dilatih sebagai koki di Paris dan dia sebelumnya telah berpartisipasi dalam reality show dan acara memasak di Rusia.
Dia pertama kali tiba di Prancis pada 2010 dan menghabiskan waktu di resor ski Courchevel, yang populer di kalangan elit Rusia. Dia bekerja di sebuah restoran berbintang Michelin sebelum pindah ke Paris pada 2012.
Laporan itu mengklaim telah melihat email yang berasal dari September 2012, ketika tersangka mengatakan kepada induk semangnya bahwa ia akan kembali ke Moskow untuk bekerja sebagai pejabat di pemerintahan Rusia. Namun, dia ikut serta dalam pelatihan kewarganegaraan, sebuah langkah integrasi wajib di Prancis, pada April 2013.
Badan intelijen Prancis telah melacaknya selama berbulan-bulan dan menangkap dugaan panggilan teleponnya kepada induk semangnya pada bulan Mei. Tersangka dikatakan akan kembali dari perjalanan ke Istanbul ke rumahnya di Paris pada saat itu, tetapi ketinggalan pesawat karena konsumsi alkohol yang berlebihan dan melakukan penerbangan alternatif ke Bulgaria, di mana percakapan upacara pembukaan diklaim telah dipantau. (Z-6)
Terkini Lainnya
Ini Chef Roberto Fiorini dari Albagroup, Layani Paus Fransiskus selama di Indonesia
Tips Makan Steak Agar Tetap Sehat dan Rendah Lemak
Ini Rahasia Menggulung Sushi yang Rapi
Warga Kanada Dituduh 14 Pembunuhan Terkait Penjualan Alat Bunuh Diri
Prospek Karier Sebagai Koki di Indonesia Disebut Menjanjikan
Ikan Paus Beluga Diduga Jadi Mata-Mata Rusia Ditemukan Mati
Intelijen Dikerahkan Untuk Awasi Penyelenggaraan Pilkada 2024
Hizbullah Mentahkan Klaim Israel
Ketua Kominda Jawa Barat Ingatkan Potensi Gangguan Keamanan pada Perayaan HUT RI dan Pilkada
Budi Gunawan Dukung Modernisasi Sistem Intelijen
Intelijen Militer Ukraina Klaim Terlibat dalam Serangan yang Menewaskan Petempur Wagner di Mali
Refleksi Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia: Mendialogkan Pemikiran Fransiskan dengan Perspektif Sufi Yunus Emre
Krisis Mental Remaja: Tantangan Terlupakan
Man of Integrity Faisal Basri dan Hal-Hal yang belum Selesai
Rekonstruksi Penyuluhan Pertanian Masa Depan
Transformasi BKKBN demi Kesejahteraan Rakyat Kita
Fokus Perundungan PPDS, Apa yang Terlewat?
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap