DPR Pembunuhan Ismail Haniyeh Bukti Israel tak Ingin Damai
ANGGOTA Komisi I DPR RI Jazuli Juwaini menilai pembunuhan tokoh pejuang Palestina Ismail Haniyeh sebagai bukti bahwa Israel tidak menginginkan perdamaian yang sudah diupayakan oleh berbagai pihak.
Menurutnya, pembunuhan Ismail oleh Israel merupakan tindakan provokatif yang dapat menyulut perang yang lebih luas. Hal ini, menurutnya, semakin menegaskan watak Israel sebagai penjajah.
"Di tengah upaya dunia mendorong perdamaian yang lebih permanen, Israel terus menggagalkannya. Hal ini menunjukkan watak penjajah yang biadab dan tidak punya legitimasi moral apapun untuk mewujudkan upaya damai," kata Jazuli di Jakarta, Rabu (7/8).
Baca juga : Siapakah Yahya Sinwar, Penerus Ismail Haniyeh sebagai Pemimpin Hamas?
Dia menegaskan bahwa Israel adalah biang kerok semua tragedi kemanusiaan dan gejolak dunia. Israel, kata dia, melanggar Diktum Piagam PBB, menentang berbagai resolusi PBB, melanggar HAM, dan menyalahi hampir semua pasal hukum internasional.
"Pejabat Israel telah diputuskan bersalah oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) sebagai penjahat kemanusiaan. Selain itu, Mahkamah Internasional (ICJ) juga memutuskan bahwa tindakan pendudukan Israel di Palestina adalah ilegal dan harus segera diakhiri," katanya.
Wakil Presiden Forum Anggota Parlemen Muslim Dunia itu menyesalkan bahwa organisasi internasional seperti PBB, termasuk negara-negara besar di Barat, telah gagal menghentikan kebiadaban dan penjajahan yang dilakukan Israel dengan instrumen hukum internasional yang tersedia.
Baca juga : Masyarakat Perlu Pahami secara Utuh Soal Alat Kontrasepsi bagi Pelajar di PP 28
"PBB dan negara-negara berpengaruh gagal menghentikan agresi Israel, termasuk gagal mencegah pembunuhan terhadap tokoh seperti Ismail Haniyeh, yang terus berkeliling dunia melakukan diplomasi internasional untuk mewujudkan perdamaian di Palestina," kata Jazuli.
Meski demikian, dia menilai gugurnya Ismail Haniyeh di tangan Zionis bukanlah sebuah kemunduran dalam perjuangan kemerdekaan Palestina, tetapi justru mengobarkan semangat untuk segera memerdekakan Palestina dari cengkeraman penjajah Israel.
Di saat yang bersamaan, pembunuhan atas tokoh politik dan pejuang Palestina ini akan semakin memanaskan situasi politik dan konflik di kawasan Timur Tengah serta menjauhkan upaya perdamaian dan stabilitas dunia.
"Oleh karena itu, PBB dan negara-negara berpengaruh harus bekerja keras kembali, dimulai dengan sikap dan tindakan yang lebih keras dan tegas terhadap Israel agar tunduk pada aturan dan hukum internasional," kata Jazuli. (P-5)
Terkini Lainnya
Iran Perbarui Ancamannya untuk Segera Serang Israel
Kelompok Kapal Induk AS Tiba di Timur Tengah
Khamenei Peringatkan Murka Tuhan jika Iran tidak Membalas Israel
Alasan Sebenarnya Iran belum Membalas Israel
Cegah Eskalasi, Biden Kirim Dua Pejabat ke Timur Tengah
Presiden Palestina: Iran akan Balas Israel dalam Beberapa Jam Lagi
Krisis Mental Remaja: Tantangan Terlupakan
Man of Integrity Faisal Basri dan Hal-Hal yang belum Selesai
PRT, Paus, dan Pancasila
Rekonstruksi Penyuluhan Pertanian Masa Depan
Transformasi BKKBN demi Kesejahteraan Rakyat Kita
Fokus Perundungan PPDS, Apa yang Terlewat?
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap