Brigade Al-Qassam Ucapkan Sumpah Setia kepada Yahya Sinwar
BRIGADE Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengucapkan sumpah setia kepada Yahya Sinwar, yang terpilih sebagai ketua baru biro politik kelompok tersebut, menggantikan Ismail Haniyeh.
"Brigade Al-Qassam mengucapkan sumpah setia kepada pemimpin Yahya Sinwar dan menegaskan kesiapan penuh mereka untuk melaksanakan keputusannya," kata Abu Ubaida, juru bicara militer brigade, dalam suatu pernyataan.
Brigade Al-Qassam melihat pemilihan Sinwar sebagai pemimpin Hamas, menggantikan Haniyeh, sebagai bukti vitalitas dan kekuatan gerakan tersebut.
Baca juga : Yahya Sinwar Pimpin Hamas Gantikan Ismail Haniyeh
Hamas memilih Sinwar, 61, pada Selasa, untuk menggantikan Haniyeh, yang dibunuh di ibu kota Iran, Teheran, pada 31 Juli dalam serangan yang diduga dilakukan oleh Israel.
Sebelum dipilih untuk memimpin biro politik kelompok perlawanan Palestina ini, Sinwar terpilih sebagai kepala gerakan di Jalur Gaza pada 2017 dan terpilih kembali pada 2021.
Israel menganggap Sinwar sebagai arsitek dari operasi serangan lintas batas Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober. Ini menyebabkan kerugian manusia dan militer yang signifikan bagi Israel dan merusak reputasi layanan intelijen dan keamanan Israel di seluruh dunia.
Baca juga : Unjuk Kekuatan Militer, Israel Serang Yaman
Israel telah menyatakan bahwa menghilangkan Sinwar ialah salah satu tujuan utama dari perang saat ini terhadap Gaza. Kekhawatiran meningkat tentang kemungkinan perang regional berskala penuh setelah pembunuhan Haniyeh, selain pemimpin militer Hizbullah terkemuka, Fuad Shukr, yang tewas dalam serangan udara Israel di
Beirut pada 30 Juli.
Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut terhadap Gaza sejak Oktober. Hampir 40.000 orang Palestina telah terbunuh sejak saat itu, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 91.700 terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Lebih dari 10 bulan dalam perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza terhampar dalam reruntuhan di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan. Israel dituduh melakukan genosida di Pengadilan Internasional (ICJ) yang memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militer di kota
Rafah selatan. Lebih dari 1 juta orang Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum kota itu diserbu pada 6 Mei. (Z-2)
Terkini Lainnya
Rudal Hipersonik yang Digunakan Houthi untuk Serang Israel
Houthi Klaim Serang Drone AS
Israel Perluas Target Perang Hadapi Hizbullah
16 Orang Tewas akibat Serangan Udara Israel di Gaza
Cegah Perang Penuh Hizbullah, Utusan Khusus AS Tiba di Israel
Israel Rekrut Pencari Suaka Afrika Perangi Gaza, Hamas Merespons
Stiker Kaligrafi: Kesalehan di Kaca Belakang, Perilaku di Depan Setir
Coopetition Digital: Membangun Ekonomi Inklusif di Indonesia
Digitalisasi Pendidikan via Integrasi Platform
Rekonstruksi Penyuluhan Pertanian Masa Depan
Transformasi BKKBN demi Kesejahteraan Rakyat Kita
Fokus Perundungan PPDS, Apa yang Terlewat?
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap