10 Ribu Tentara Tewas, Israel Tak Kunjung Menang dari Hamas
TENTARA Israel masih jauh dari kemenangan di Jalur Gaza karena Tel Aviv melanjutkan serangan mematikannya di daerah kantong Palestina tersebut sejak 7 Oktober lalu. Puluhan perwira cadangan Israel mengatakannya dalam sebuah surat pada Minggu (11/8).
"Dalam beberapa hari terakhir, kami dikejutkan oleh pernyataan berulang kali dari pejabat senior militer bahwa kemenangan sudah di depan mata dan ada kemungkinan untuk beralih ke tahap serangan terarah," bunyi surat yang ditandatangani oleh sekitar 100 perwira kepada Kepala Staf Herzi Halevi.
Para perwira militer mengatakan bahwa faksi perlawanan Palestina masih memiliki kemampuan lintas perbatasan seperti UAV, pesawat tanpa awak peledak, dan mortir.
Baca juga : Yahya Sinwar, Pemimpin Militan di Balik Konflik Gaza dan Serangan 7 Oktober 2023
““Kami yang datang dari lapangan tahu betul bahwa situasi masih jauh dari kemenangan. Ini bukan seperti apa kemenangan itu!" tambah mereka.
Pada Februari, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada ABC News bahwa kemenangan sudah dalam jangkauan. Setidaknya 10 ribu tentara Israel telah tewas dan terluka sejak pecahnya konflik Gaza 7 Oktober lalu, menurut media Israel Minggu lalu.
Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang berkelanjutan di Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023 oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas.
Baca juga : Ismail Haniyeh Dibunuh, AS Percaya Gencatan Senjata Gaza Terwujud
Serangan Israel sejak itu telah menewaskan hampir 39.800 korban, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 92.000 lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat.
Lebih dari 10 bulan sejak serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza masih hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang memerintahkannya untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei. (I-2)
Terkini Lainnya
Setahun Genosida Gaza, Boikot Produk Afiliasi Israel Digemakan
Tepi Barat Diserang Israel, Lima Warga Palestina Tewas
Qatar Ajak Penduduk Dunia Hentikan Genosida di Gaza
Perang di Gaza Dikhawatirkan Merembet ke Tepi Barat
Isarel Diduga Gunakan Bom AS Serang Zona Al-Mawasi, Tubuh Korban Meleleh
Turki Desak Dunia Bersatu untuk Hentikan Genosida di Gaza
Satu Kapal Induk AS Mulai Tinggalkan Timur Tengah
Israel Tuduh Staf UNRWA yang Terbunuh di Gaza Anggota Hamas
Harris Sebut Hamas Memperkosa pada 7 Oktober, Pengamat: Kebohongan Terbesar
Hamas Sepakati Proposal Gencatan Senjata Versi AS
Qatar dan Mesir Desak Hamas Kurangi Tuntutan Tahanan Palestina Bebas
Palestina Tegaskan tidak Ada Kesepakatan dengan Israel tanpa Gencatan Senjata
Refleksi Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia: Mendialogkan Pemikiran Fransiskan dengan Perspektif Sufi Yunus Emre
Krisis Mental Remaja: Tantangan Terlupakan
Man of Integrity Faisal Basri dan Hal-Hal yang belum Selesai
Rekonstruksi Penyuluhan Pertanian Masa Depan
Transformasi BKKBN demi Kesejahteraan Rakyat Kita
Fokus Perundungan PPDS, Apa yang Terlewat?
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap