AS Nilai Gonzalez Harapan Terbaik Demokrasi Venezuela
AMERIKA Serikat (AS) menilai Edmundo Gonzalez tetap menjadi harapan terbaik bagi demokrasi di Venezuela setelah mantan kandidat presiden itu mengasingkan diri di Spanyol. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan di X pada Minggu (8/9) bahwa kepergian Gonzalez dari Venezuela merupakan, "Akibat langsung dari tindakan antidemokrasi yang dilancarkan (Presiden) Nicolas Maduro terhadap rakyat Venezuela."
Tak lama setelah mendarat bersama istrinya di pangkalan militer Torrejon de Ardoz di luar Madrid, Gonzalez mengatakan bahwa ia, "Yakin bahwa kami akan segera melanjutkan perjuangan untuk mencapai kebebasan dan pemulihan demokrasi di Venezuela." Hal itu disampaikannya dalam pesan audio yang didistribusikan oleh tim medianya.
Menurut pemimpin oposisi, Maria Corina Machado, sebelumnya di X, pilihan Gonzalez untuk pergi dibuat karena nyawanya dalam bahaya. Ia pun menunjuk gelombang penindasan yang brutal setelah pemilihan umum Venezuela pada 28 Juli.
Baca juga : AS dan 10 Negara Amerika Latin Tolak MA Venezuela Menangkan Maduro
Gonzalez, seorang diplomat pensiunan, 75, bungkam beberapa hari setelah pemungutan suara. Menurut data pemungutan suara terperinci yang dipublikasikan oleh pihak oposisi menunjukkan bahwa ia menang. Namun Maduro telah mengklaim kemenangan dan pada awal September lalu dikeluarkan surat perintah penangkapan Gonzalez atas dugaan kejahatan yang dapat menyebabkan ia menghabiskan sisa hidupnya di penjara.
Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez mengatakan Gonzalez, yang telah diumumkan oleh beberapa pemerintah asing sebagai pemenang sah pemilihan tersebut, pergi setelah mencari perlindungan di kedutaan besar Spanyol. Ia mengklaim bahwa pemberian izin keluar yang aman dari negara itu dimaksudkan untuk memberikan kontribusi bagi perdamaian politik.
Gonzalez telah bersembunyi selama sebulan, tetapi situasinya menjadi sangat tidak nyaman dalam beberapa hari terakhir. Pasalnya, ia dituduh melakukan serangkaian kejahatan termasuk hubungan kriminal yang dapat dijatuhi hukuman penjara hingga 10 tahun dan konspirasi yang dapat dihukum dengan hukuman 16 tahun.
Baca juga : AS Akan Kembali Memberlakukan Sanksi Minyak terhadap Venezuela
Keputusan Maduro baru-baru ini untuk mengangkat Diosdado Cabello, salah satu tokoh garis keras gerakan politiknya, sebagai menteri dalam negeri juga meningkatkan kekhawatiran. Pemerintahan Maduro menuduh Gonzalez dan Machado sebagai bagian dari kontrarevolusi fasis yang didukung AS dan menargetkan rezim Chavista mereka.
Cabello telah berulang kali menyebut Gonzalez--yang digambarkan oleh teman-teman dan kenalannya sebagai pelayan publik dan kakek yang pendiam--sebagai 'tikus' yang suka melakukan kudeta.
Joel Garcia, seorang pengacara yang telah membela beberapa tokoh oposisi di Venezuela, mengatakan bahwa jika didakwa dengan semua tuduhan pemerintah kepadanya, Gonzalez dapat menghadapi hukuman penjara selama 30 tahun.
Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares mengatakan kepada penyiar publik RTVE pada Minggu bahwa Gonzalez meminta suaka. Pemerintah Spanyol tentu saja memproses ini dan mengabulkannya. Pada hari sebelumnya, dalam pertemuan partai sosialis, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menggambarkan Gonzalez sebagai pahlawan yang tidak akan ditinggalkan Spanyol.
Venezuela telah mengalami krisis politik sejak pihak berwenang menyatakan Maduro sebagai pemenang pemilihan umum pada Juli dengan skor 52%. Pengadilan tinggi Venezuela, yang dikendalikan oleh sekutu Maduro, mengonfirmasi kemenangannya. Namun, banyak negara dan badan--termasuk AS, Uni Eropa, dan beberapa negara Amerika Latin--menolak mengakui terpilihnya kembali Maduro untuk masa jabatan enam tahun ketiga kecuali Caracas merilis data pemungutan suara lengkap. (The Guardian/Z-2)
Terkini Lainnya
Pesawat Disita AS, Maduro Gagal Hadiri Debat Trump-Harris
Maduro Rombak Kabinet di Tengah Penolakan Oposisi
AS dan 10 Negara Amerika Latin Tolak MA Venezuela Menangkan Maduro
Pendukung dan Penentang Maduro Gelar Aksi di Caracas
Oposisi Gembosi Maduro
Pemimpin Oposisi Venezuela Minta Suaka di Spanyol
Pertautan Muslim Indonesia dan Tiongkok Menyambut 75 Tahun Hubungan Diplomatik Dua Bangsa
75 Tahun Tiongkok dan Ambisi Globalnya Langkah Strategis Indonesia
Menyiapkan Generasi Mewujudkan Indonesia Emas 2045
Pembangunan Manusia dan Makan Bergizi Anak Sekolah
Menunggu Perang Besar Hizbullah-Israel
Rekonstruksi Penyuluhan Pertanian Masa Depan
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap