Palestina Tegaskan tidak Ada Kesepakatan dengan Israel tanpa Gencatan Senjata
KELOMPOK perjuangan Palestina, Hamas dan Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina (DFLP), pada Rabu (11/9) menyatakan tidak akan menjalin kesepakatan dengan Israel kecuali ada gencatan senjata dan penarikan pasukan Israel secara penuh dari Jalur Gaza.
"Situasi di Jalur Gaza setelah perang (ketika berakhir) ialah urusan murni Palestina," kata kedua kelompok itu dalam suatu pernyataan. "Setiap kekuatan, dari mana pun asalnya, yang bertindak di luar konsensus nasional akan diperlakukan sebagai kekuasaan pendudukan," kata mereka.
Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa negara yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS) telah berulang kali meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengajukan rencana terkait Gaza setelah perang berakhir.
Baca juga : Keluarga Sandera Desak AS Buat Kesepakatan Sepihak dengan Hamas
Oposisi Israel mengkritik Netanyahu karena dianggap memulai perang tanpa rencana pascaperang. Kalangan penentang itu juga menolak segala bentuk pemerintahan militer di Gaza atas anggapan berpotensi menimbulkan kerugian berat.
Netanyahu berjanji akan memusnahkan Hamas dan menegaskan bahwa kelompok Palestina itu tidak akan dibiarkan memerintah Gaza setelah perang.
PM Israel itu juga menuduh Otoritas Palestina melakukan terorisme, tanpa memerinci alternatif pemerintahan yang diharapkannya.
Baca juga : Minta Maaf, Netanyahu Tetap Keras Kepala Persulit Gencatan Senjata Gaza
Hamas dan DFLP menyatakan, "Kami menegaskan kembali bahwa tidak ada kesepakatan yang akan dibuat dengan pendudukan Zionis tanpa gencatan senjata menyeluruh, penarikan penuh dari Gaza, pencabutan blokade, rekonstruksi, dan pertukaran tahanan."
Negosiasi tidak langsung antara Tel Aviv dan Hamas telah mencapai tahap kritis karena Netanyahu bersikeras melanjutkan perang serta mempertahankan Koridor Philadelphi dan Netzarim di Gaza selatan dan tengah.
Hamas, sementara itu, menuntut Israel menarik pasukannya secara penuh dan mengembalikan para warga yang mengungsi tanpa syarat.
Israel terus melancarkan serangan brutal di Gaza sejak serangan awal pada Oktober tahun lalu meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata secepatnya. Hampir 41.100 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, tewas dan lebih dari 95.000 terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh populasi wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang sedang berlangsung serta menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Israel di Mahkamah Internasional menghadapi tuduhan genosida atas tindakannya di Gaza. (Ant/Z-2)
Terkini Lainnya
PBB Pastikan Pasukan Penjaga Perdamaian Libanon UNIFIL Lanjutkan Misi
Rusia: Krisis Timur Tengah akibat Kebijakan Destruktif Israel-AS
Palestina Sebut Tindak Terorisme Negara Israel terhadap Organisasi Internasional
Palestina Sebut Persona Non Grata untuk Sekjen PBB Serangan Bagi Tatanan Dunia
FIFA akan Selidiki Dugaan Israel Langgar Aturan
Israel Pembunuh Pekerja Bantuan Nomor Satu di Dunia
PBB Pastikan Pasukan Penjaga Perdamaian Libanon UNIFIL Lanjutkan Misi
Rusia: Krisis Timur Tengah akibat Kebijakan Destruktif Israel-AS
Israel Usir Tiga Keluarga Palestina, Rumah Mereka Jadi Barak Militer
UNRWA: Bencana Kelaparan Gaza Tindakan Sengaja Israel
Pertautan Muslim Indonesia dan Tiongkok Menyambut 75 Tahun Hubungan Diplomatik Dua Bangsa
75 Tahun Tiongkok dan Ambisi Globalnya Langkah Strategis Indonesia
Menyiapkan Generasi Mewujudkan Indonesia Emas 2045
Pembangunan Manusia dan Makan Bergizi Anak Sekolah
Menunggu Perang Besar Hizbullah-Israel
Rekonstruksi Penyuluhan Pertanian Masa Depan
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap