Israel SasarJurnalis untuk Tutup Mata Dunia dari Pembersihan Etnis

ISRAEL melakukan pembantaian dan penangkapan massal saat menghancurkan Gaza utara, Palestina. Dengan semakin banyak jurnalis dan aktivis media sosial yang menjadi sasaran dan ditahan, semakin sedikit rekaman yang diambil dari kampanye pembersihan etnis Israel.
Israel telah membunuh sedikitnya 175 jurnalis sejak dimulai genosida. Sekarang, Israel telah melabeli enam jurnalis Al Jazeera sebagai teroris.
Itu dibantah oleh jaringan beria tersebut. Al Jazeera menyebut klaim Israel sebagai tuduhan yang dibuat-buat sebagai upaya terang-terangan untuk membungkam beberapa jurnalis yang tersisa di wilayah tersebut.
Komite Perlindungan Jurnalis mengatakan pada X, "Israel telah berulang kali membuat klaim serupa yang tidak terbukti tanpa memberikan bukti yang kredibel."
Saat membungkam jurnalis, Israel telah meratakan lebih dari 10 bangunan tempat tinggal di Jabalia dan menyerbu satu-satunya rumah sakit yang tersisa di utara. Zionis mengancam nyawa sekitar 200 pasien yang terperangkap di dalamnya dan melakukan penangkapan massal.
Salah satu jurnalis yang menjadi target Israel, Anas al-Sharif, menulis, "Gaza Utara sedang dihancurkan."
Jurnalis Bisan Owda bereaksi terhadap serangan di Jabalia. "Tidak ada pertahanan sipil untuk menyelamatkan orang-orang dari bawah reruntuhan. Tidak ada. Bahkan jurnalis. Tidak ada yang meliput pembantaian ini. Dunia terlibat dalam hal ini, tidak bersuara tentang hal ini." (AJ Plus/Z-2)
Terkini Lainnya
PBB: Rekonstruksi Jalur Gaza Diperkirakan Capai Rp867 Triliun
Rekonstruksi Gaza Bisa Dilakukan tanpa Usir Penduduk Palestina
Trump Bersikeras Ingin Kuasai Gaza, Desak Relokasi Warga Palestina
Netanyahu Ancam Lanjutkan Perang di Gaza jika Hamas Tak Bebaskan Sandera
Demonstrasi Warga Israel Desak Pemerintah Tuntaskan Kesepakatan Gaza
Erdogan: Israel Harus Akhiri Penjajahan Palestina dan Bayar Kompensasi
Uskup Maumere tidak Rampas Tanah Umatnya (Tanggapan Berita Miring dari UCA News)
Legasi Kepemimpinan Muhadjir Effendy, dari UMM untuk Bangsa
Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah: Mungkinkah?
Kebijakan Imperialisme Trump
Penyehatan Tanah untuk Peningkatan Produktivitas Pertanian
Trumpisme dalam Tafsiran Protagorian: Relativitas dalam Ekonomi Global
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap