Badan PBB untuk Pengungsi Palestina Dilarang Beroperasi di Israel
BADAN PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) akhirnya dilarang beroperasi di Israel. Pemerintahan Benjamin Netanyahu baru saja meresmikan sebuah undang-undang yang memutuskan hubungan resmi dengan dan menghentikan aktivitas UNRWA di Israel. Pemungutan suara pada Senin (28/10) waktu setempat menunjukkan 92 dari 120 anggota Knesset mendukung pelarangan tersebut dan 10 menolak.
Di bawah UU baru itu, UNRWA yang berkantor pusat di lingkungan Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, tidak akan mengelola institusi, memberikan layanan, atau melakukan kegiatan apapun, baik secara langsung atau tidak langsung di wilayah kedaulatan Israel. UU tersebut akan berlaku dalam 90 hari.
"Sidang pleno Knesset pada Senin malam pada pembacaan kedua dan ketiga menyetujui UU untuk memutuskan hubungan resmi dengan dan menghentikan aktivitas UNRWA, yang beberapa operatornya diduga berpartisipasi dalam pembantaian pada 7 Oktober," tulis harian Israel Yedioth Ahronoth.
Undang-undang tersebut selanjutnya menetapkan kegiatan UNRWA di Yerusalem Timur akan dihentikan dan kewenangan badan tersebut akan diserahkan kepada tanggung jawab dan kendali Israel.
RUU yang terpisah dari anggota Knesset Ron Katz, Yulia Malinovsky dan Dan Illouz, juga mengamanatkan Israel untuk memutuskan semua hubungan dengan UNRWA serta melarang kerja sama atau hak istimewa apa pun yang sebelumnya dimiliki badan tersebut.
UU baru yang disetujui oleh anggota parlemen dengan suara 87-9 itu membatalkan Perjanjian 1967 yang mengizinkan UNRWA beroperasi di Israel. Tidak hanya itu, pejabat dan staf UNRWA juga akan kehilangan status diplomatik dan kekebalan yang didapatkan sejak 1967.
Pada 22 Juli, Knesset meloloskan pembacaan pertama RUU untuk melarang operasi UNRWA di Israel dan mencabut kekebalan diplomatik para stafnya.
Israel menuduh staf UNRWA terlibat dalam serangan lintas batas pada 7 Oktober 2023 oleh Hamas. Pemerintah Israel juga menuduh program pendidikan si lembaga tersebut mempromosikan terorisme dan kebencian. Namun, UNRWA membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa pihaknya tetap netral, hanya berfokus pada dukungan bagi para pengungsi. (Ant/P-3)
Terkini Lainnya
Media Gaza Desak UNRWA tidak Putus Bantuan Kemanusiaan
PBB Desak Pertempuran di Aleppo Suriah Segera Dihentikan
Pemberontak Suriah Kuasai Sebagian Wilayah Aleppo dan Idlib
Negara-negara Arab Benar-benar Mandul
PBB tak Berdaya Selamatkan Palestina
Polisi Dunia Paling Depan Gagalkan Kemerdekaan Palestina
Pengungsi di Lokasi Pergerakan Tanah Cianjur Mulai Terserang Penyakit
BNPB Tangani 2.000 Pengungsi Erupsi Lewotobi di Kabupaten Sikka
Dapur Umum Kemensos Layani Ribuan Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Dubes Israel untuk PBB Umumkan Putus Hubungan dengan UNRWA
PBB: 100 Ribu Warga Palestina Terusir dari Gaza Utara
Kecam Israel Larang UNRWA, Amnesty International: Serangan Hak Pengungsi Palestina
Peluang Pendidikan Pariwisata untuk Mendorong Perekonomian
Risiko dan Peluang Trumpisme
Pendidikan Bermutu dan Kesejahteraan Guru
Indonesia Kekurangan Dokter: Fakta atau Mitos?
Serentak Pilkada, Serentak Sukacita
Menuju Pendidikan Tinggi Transformatif
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap