Ini Alasan Trump Menang di Wilayah Muslim Amerika
KANDIDAT Partai Republik Donald Trump memenangi pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) dengan suatu pergeseran. Wilayah muslim terbesar di Amerika tak sepenuhnya lagi mendukung Demokrat.
Hal itu turut berdampak bagi kekalahan Kamala Harris. Michigan, yang menjadi 'ibu kota Arab' di Amerika dengan populasi muslim terbesar justru mampu dimenangi Trump.
Di Dearborn, Michigan, yang menjadi rumah bagi salah satu populasi Arab terbesar di AS, Trump unggul dengan 45% suara meskipun penghitungan akhir masih menunggu. Hal itu menandai perubahan signifikan karena Demokrat memenangi 88% suara untuk Biden pada 2020.
Di sisi lain, Kamala Harris meraup lebih banyak suara warga Yahudi Amerika ketimbang menambah suara warga Muslim Amerika.
Menurut exit poll, Harris memperoleh 67% suara warga Yahudi dibandingkan dengan 31% untuk Trump. Di antara warga Muslim, Harris sejatinya masih unggul dengan 61% suara sedangkan Trump dengan 30% suara.
Hanya, jumlahnya menurun dibandingkan pada 2020 ketika Joe Biden mendulang 63% suara warga muslim Amerika. Bagi Trump, suara di kantong masyarakat muslim Amerika meningkat karena empat tahun lalu dia hanya mendapat 25% suara.
Penyebab kemunduran suara Demokrat bertalian erat dengan dukungan pemerintahan Biden untuk Israel di Gaza. Di antara pemilih yang menentang dukungan AS untuk Israel, sebanyak 55% mendukung Harris sedangkan 40% berpihak pada Trump.
Maysa Hamdan, seorang warga Dearborn Palestina-Amerika, 52, mengatakan kegagalan Harris untuk menjaga jarak dari kebijakan pro-Israel Biden menyebabkan kekalahannya.
"Kamalalah yang gagal. Dia bisa saja melakukan yang lebih baik. Dia bisa saja menjauhkan diri dari Biden dan mengatakan dia akan melakukan hal-hal yang berbeda, tetapi dia tidak melakukannya," katanya kepada The New Arab.
"Bahkan Trump melakukannya, meskipun dia berbohong. Dalam satu kampanye dia akan mengatakan mendukung Israel dan di kampanye lain dia akan mengatakan saya mendukung orang Arab," imbuhnya.
Secara historis, pemilih Arab-Amerika di Michigan lebih menyukai kandidat Demokrat. Namun, dukungan pemerintahan Biden untuk Israel di tengah perang brutal di Gaza dan Libanon mengikis dukungan komunitas Muslim.
Harris tampak lebih peka terhadap warga sipil Palestina dan Libanon daripada Biden. Hanya, Harris dianggap tetap mendukung Israel dengan kuat karena berjanji melanjutkan bantuan militer Amerika. (Z-2)
Terkini Lainnya
Prestasi Muslim dapat Memberantas Islamofobia
Diundang sebagai Tokoh Perdamaian, JK Hadiri Retret Pemikiran Untuk Minoritas Muslim
1.400 Umat Muslim Bersatu di AS Tegaskan Tekad Mengokohkan Iman dan Berperan Bagi Kemanusiaan
Jerman Khawatirkan Serangan terhadap Muslim usai Insiden Magdeburg
Yang Diketahui tentang Pelaku Serangan Pasar Natal Jerman
Cinta Quran Foundation Ajak Umat Muslim Lebih Kuat Bersama Al-Qur'an
Aurelie Moeremans Kecelakaan di AS, Alami Gegar Otak, Apa Itu Gegar Otak dan Cara Menanganinya di Rumah?
Tiongkok Bahas Penjualan TikTok ke Elon Musk
Laporan Penasihat Khusus Mengungkap Usaha Kriminal Donald Trump untuk Batalkan Pemilu 2020 Dirilis Kejaksaan
Kebakaran Los Angeles Potensial Makin Parah akibat Angin Santa Ana
Angin Santa Ana Diperkirakan kian Kencang Perparah Kebakaran California
BRICS+: Kecakapan Kebijakan Energi Indonesia
ISPA HMPV (human meta pneumo virus)
‘Aisyiyah Berkemajuan untuk Indonesia Berkeadilan
PLTN di Tengah Dinamika Politik dan Korupsi, Siapkah Indonesia Maju?
Setelah 30 Kali Ditolak MK
Dokter Buruh
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap