visitaaponce.com

AS Serang Houthi Yaman Malam Kedua Berturut-turut

AS Serang Houthi Yaman Malam Kedua Berturut-turut
Houthi.(Al Jazeera)

AMERIKA Serikat melancarkan serangan malam kedua berturut-turut terhadap sasaran-sasaran Houthi di Yaman. Ini dikatakan seorang pejabat pertahanan AS pada Minggu (10/11).

Rincian jenis senjata, sasaran, atau lokasi serangan tidak segera tersedia. Namun, ada laporan ledakan di provinsi Amran dan Saada, di utara ibu kota Sanaa, tempat AS telah melancarkan serangan di masa lalu.

Pada Sabtu (9/11), AS menggunakan jet tempur untuk melakukan serangkaian serangan terhadap lokasi-lokasi Houthi di sedikitnya tiga lokasi berbeda, termasuk fasilitas-fasilitas yang digunakan kelompok pemberontak yang didukung Iran untuk menyimpan senjata konvensional canggih yang digunakan untuk menargetkan kapal-kapal perang dan kapal-kapal komersial AS di Laut Merah dan Teluk Aden.

Laut Merah adalah jalur air vital yang terhubung ke Terusan Suez dan dilalui oleh 10% hingga 15% perdagangan dunia. Aktivitas di sepanjang selat tersebut secara efektif telah ditutup di tengah serangan-serangan yang sedang berlangsung.

Kelompok Houthi, bersama dengan Hamas dan Hizbullah, merupakan bagian dari aliansi yang dipimpin Iran yang mencakup Yaman, Suriah, Jalur Gaza Palestina, dan Irak yang menyerang Israel dan sekutunya sejak perang di Gaza dimulai. Mereka mengatakan tidak akan berhenti menyerang Israel dan sekutunya hingga gencatan senjata tercapai di daerah kantong Palestina tersebut.

Serangan Houthi terjadi di tengah krisis kemanusiaan Yaman yang memburuk sejak perang saudara pada 2014. Ketika itu pasukan Houthi menyerbu ibu kota Sanaa dan menggulingkan pemerintah yang diakui internasional dan didukung Saudi.

Negara Jazirah Arab, yang dihuni lebih dari 34 juta orang, dilanda kekurangan pangan parah yang diperburuk oleh bencana iklim. Awal tahun ini, negara itu dilanda banjir mematikan yang menurut Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi memperburuk keadaan bagi 4,5 juta warga Yaman yang saat ini mengungsi di dalam negeri dan sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan.

AS telah menyerang target Houthi di Yaman beberapa kali selama 11 bulan terakhir tetapi serangan terus berlanjut. Pada pertengahan Oktober, Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengumumkan bahwa AS menyerang kelompok militan tersebut menggunakan pesawat pengebom siluman B-2 untuk pertama kali. Pesawat pengebom B-2 merupakan salah satu senjata tercanggih dalam persenjataan serangan jarak jauh negara tersebut yang mampu membawa muatan jauh lebih besar daripada jet tempur.

Serangan tersebut diizinkan atas arahan Presiden Joe Biden, kata Austin, untuk, "Menegaskan kepada Houthi bahwa akan ada konsekuensi atas serangan ilegal dan sembrono mereka."

CNN melaporkan bulan lalu bahwa AS telah memperkuat postur militernya di wilayah tersebut di tengah perang Israel dengan Hamas di Gaza dan konflik dengan Hizbullah di Libanon. Pasukan AS di wilayah tersebut meliputi kelompok penyerang kapal induk, beberapa kapal perusak berpeluru kendali tambahan, kelompok siaga amfibi, unit ekspedisi laut, dan berbagai macam pesawat, termasuk pesawat tempur dan pesawat serang. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat