Wamenlu Anis Isolasi Israel dan Keluarkan dari Anggota PBB
WAKIL Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Muhammad Anis Matta mendesak supaya dunia menguatkan upaya mengisolasi Israel dari komunitas internasional dan mengeluarkannya dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai tekanan diplomatik atas agresinya terhadap bangsa Palestina.
Hal tersebut disampaikan Anis sebagai usulan aksi bersama menghentikan genosida di Palestina dalam KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)-Liga Arab di Riyadh, Arab Saudi, Senin (11/11), sebagaimana dipantau melalui saluran YouTube Kedutaan Besar Republik Indonesia di Riyadh, Selasa (12/11).
"Kami mendesak semua lembaga internasional untuk mengisolasi Israel dan mencabut keanggotaannya dari Perserikatan Bangsa-Bangsa serta tidak membiarkan kejahatan perang dan genosida yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina (berlangsung) tanpa konsekuensi," ucap Wamenlu RI dengan berbahasa Arab.
Ia menyerukan supaya komunitas internasional meningkatkan upaya politik dan diplomatik untuk mengakhiri perang di Gaza serta Libanon demi mencegah eskalasi yang berpotensi memperburuk konflik di Timur Tengah.
Menurut dia, isolasi Israel dari komunitas internasional semakin diperlukan untuk memastikan rezim Zionis menerima konsekuensi atas ketidakpatuhan terhadap keputusan dan perintah PBB, Dewan Keamanan PBB, maupun Mahkamah Internasional (ICJ) untuk menghentikan genosida di Jalur Gaza.
Anis juga menyerukan supaya negara-negara Arab dan Islam untuk menolak segala upaya normalisasi hubungan dengan Israel serta meninjau kembali hubungan diplomatik dengan Israel sesuai dengan Inisiatif Perdamaian Arab yang menawarkan solusi mengakhiri konflik Israel-Palestina.
Selain Indonesia, Malaysia turut menyerukan supaya Israel dikeluarkan dari PBB, sebagaimana disampaikan Perdana Menteri Anwar Ibrahim dalam sesi sidang Parlemen Malaysia pada 4 November lalu.
Kala itu, Anwar menyatakan bahwa pemerintahnya tengah mempersiapkan draf resolusi Majelis Umum PBB untuk merekomendasikan Israel dikeluarkan dari PBB setelah pelanggaran undang-undang, hukum, dan keputusan PBB yang dilakukan negara itu.
Draf resolusi itu, menurut Anwar, sedang dalam proses negosiasi dan diperkirakan akan diajukan ke Majelis Umum PBB untuk mendapatkan persetujuan dalam waktu dekat. (Ant/Z-2)
Terkini Lainnya
Wamenlu Anis Serukan Komunitas Internasional Putus Hubungan Ekonomi dengan Israel
Kabinet Merah Putih Menyanyikan Lagu Laskar Pelangi Dipimpin Giring
Veronica Tan Tegaskan Perempuan Harus Pintar dan Mandiri
56 Wakil Menteri Resmi Dilantik, Berikut Daftarnya!
Tangis Bangga Istri Giring Ganesha Saat Suaminya Ditunjuk Jadi Wamen Kebudayaan
Mesir Akhirnya Turut Serta Menggugat Genosida Israel
Isu Boikot Sadarkan Masyarakat akan Kualitas Produk Lokal
Khamanei: Peristiwa Suriah Terkini sudah Diatur AS dan Zionis
Respons Hamas setelah Pemerintahan Suriah Bashar al-Assad Jatuh
Paus Fransiskus Bersama Patung Yesus dengan Keffiyeh Dikritik
Yesus Dibungkus Keffiyeh, Paus Kutuk Industri Senjata Tumbuh dari Kematian
Profesor Kehormatan
Organisasi Masyarakat dan Tuberkulosis
Ruang Didik Muhammadiyah
Realitas Baru Timur Tengah
Indonesia Kekurangan Dokter: Fakta atau Mitos?
Serentak Pilkada, Serentak Sukacita
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap