PBB Israel Tolak Upaya Penyelamatan Nyawa di Gaza Utara selama November
![PBB: Israel Tolak Upaya Penyelamatan Nyawa di Gaza Utara selama November](https://mediaindonesia.com/cdn-cgi/image/width=800,quality=80,format=webp/https://asset.mediaindonesia.com/news/2024/11/27/1732687598_0680f5feca839a945d33.jpg)
PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan pada Selasa (26/11) bahwa Israel menolak atau menghalangi seluruh upaya pemberian bantuan penyelamatan nyawa di Jalur Gaza bagian utara selama November. Demikian menurut wakil juru bicara PBB Farhan Haq.
"Rekan-rekan kami di Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan tidak satu pun dari 41 upaya PBB untuk memberikan bantuan penyelamatan nyawa bagi warga Palestina di Gaza Utara, yang terkepung, difasilitasi otoritas Israel bulan ini," katanya.
Kepada pers, Haq menjelaskan bahwa 37 upaya ditolak oleh otoritas Israel, sementara 4misi disetujui, tetapi dihalangi di lapangan dan hanya sebagian yang berhasil dilaksanakan.
Dengan datangnya musim dingin, Haq mengingatkan bahwa ribuan warga Palestina yang mengungsi menjadi semakin rentan. Penumpukan limbah di daerah dengan kepadatan tinggi pendudukan akan membahayakan kesehatan masyarakat.
Haq juga membantah laporan tentang Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) yang disebutkan telah mengosongkan kantornya di wilayah pendudukan Jerusalem Timur.
UNRWA mengatakan tetap menjalankan operasinya di wilayah pendudukan Tepi Barat, termasuk Jerusalem Timur, serta Jalur Gaza untuk kepentingan para pengungsi Palestina.
Ia menambahkan bahwa lembaga tersebut akan terus menjalankan operasi dan programnya meskipun menghadapi upaya aktif untuk mencegah pelaksanaan mandatnya.
Haq juga membantah laporan dari Wall Street Journal yang mengeklaim bahwa masa jabatan Penasihat Khusus PBB untuk Pencegahan Genosida, Alice Wairimu Nderitu, tidak diperpanjang atas dugaan penolakannya untuk menyebut krisis Gaza sebagai genosida.
"Tidak, itu tidak benar. Kontrak Ibu Nderitu memang berakhir hari ini, tetapi dia telah menyelesaikan masa jabatannya sepenuhnya," ujar Haq. "Dan Sekretaris Jenderal (Antonio Guterres) sangat menghargai pekerjaan yang dia lakukan sebagai penasihat khusus untuk pencegahan genosida," katanya menjelaskan.
Mengenai definisi genosida, Haq menegaskan bahwa pemikiran soal masa jabatan Ibu Nderitu berakhir karena alasan (genosida) itu sepenuhnya salah.
"Mandat Ibu Nderitu ialah pencegahan dan dalam kapasitas itu dia mengidentifikasi faktor risiko untuk genosida, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Kami sangat menghargai pekerjaan beliau," ujarnya. (Ant/Z-2)
Terkini Lainnya
Tentara Israel Bakar Rumah-rumah Warga Palestina di Jenin
Terungkap, Dukungan Rahasia AI Google untuk Israel Lebih Besar di Tengah Perang Gaza
17.000 Anak kehilangan Keluarga Mereka di Gaza
Serangan Israel di Jenin Memaksa Ratusan Pengungsi Mengungsi di Tengah Ketegangan Tepi Barat
Lebih dari 38.000 Anak Palestina Jadi Yatim Akibat Perang di Gaza
Israel Secara Paksa Gusur Warga Palestina di Jenin
Ekonomi Dunia belum akan Pulih Meski Gencatan Senjata di Gaza Tercapai
Wamenlu Tegaskan tidak Pernah Ada Wacana Relokasi Warga Jalur Gaza ke Indonesia
Gencatan Senjata Merupakan Wujud Keteguhan Warga Jalur Gaza
ICRC Fasilitasi Pembebasan 3 Sandera dan 9 Tahanan Israel dan Palestina
4.000 Truk Bantuan Kemanusiaan Siap Dialirkan ke Jalur Gaza
Mendorong Keamanan Lingkungan sebagai Pilar Stabilitas Nasional
Cara Berpikir Manusia VS Artificial Intelligence: Apa Implikasi Perbedaannya?
Israel Negara Kepala Batu!
Trumpisme dalam Tafsiran Protagorian: Relativitas dalam Ekonomi Global
PLTN di Tengah Dinamika Politik dan Korupsi, Siapkah Indonesia Maju?
Setelah 30 Kali Ditolak MK
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap