visitaaponce.com

BEBERAPA negara Arab menyambut baik keputusan pemberontakan yang berujung pada penggulingan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Mereka menyerukan tindakan yang bertujuan untuk menjamin stabilitas dan mencegah situasi agar tidak berubah menjadi kekacauan di Suriah.

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengatakan pihaknya memantau perkembangan pesat di Suriah dan menyatakan kepuasannya atas langkah-langkah positif yang diambil untuk menjamin keselamatan rakyat Suriah. "Harus segera ada upaya mencegah pertumpahan darah, dan melestarikan institusi dan sumber daya negara Suriah," demikian bunyi pernyataan itu.

Arab Saudi pun menyerukan komunitas internasional agar mendukung rakyat Suriah dan bekerja sama dengan mereka dalam segala hal yang bermanfaat bagi Suriah. "Harus memenuhi aspirasi rakyatnya sambil menahan diri untuk tidak mencampuri urusan dalam negerinya.”

Baca juga : Rezim Partai Baath Suriah Tumbang Setelah 61 Tahun Berkuasa

Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan pihaknya memantau dengan cermat perkembangan di Suriah dan menggarisbawahi perlunya menjaga institusi nasional dan kesatuan negara untuk mencegah negara tersebut tergelincir ke dalam kekacauan.

Qatar menegaskan kembali pendiriannya untuk mengakhiri krisis Suriah sesuai dengan legitimasi internasional dan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2254. "Dengan cara melayani kepentingan rakyat Suriah dan menjaga persatuan, kedaulatan, dan kemerdekaan negara mereka," kata Kemenlu Qatar dalam pernyataannya

Kementerian Luar Negeri Bahrain juga mengeluarkan pernyataan, mencatat bahwa pihaknya terus mengikuti perkembangan di Suriah, menekankan komitmennya terhadap keamanan, stabilitas, kedaulatan dan integritas wilayah Suriah.

Baca juga : Kota Hama Dikuasai Pemberontak Jadi Pukulan Telak bagi Al-Assad

Pernyataan tersebut menyerukan semua pihak dan komponen masyarakat Suriah untuk memprioritaskan kepentingan tertinggi negara dan kesejahteraan warganya sambil memastikan pelestarian lembaga-lembaga publik dan perlindungan infrastruktur penting dan ekonomi.

Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik perubahan yang terjadi di Suriah. Di Yordania, Raja Abdullah II mengatakan negaranya berpihak pada rakyat Suriah dan menghormati keinginan dan pilihan mereka.  

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan harapannya terhadap Suriah dalam memperoleh perdamaian dan ketenangan yang telah dicita-citakannya selama 13 tahun tercapai pascajatuhnya Al-Assad.

Baca juga : Pemberontak Tegaskan sudah Lelah dengan Ulah Aliansi Iran di Suriah

"Suriah adalah milik rakyat Suriah, dengan seluruh komponen etnis, sektarian dan agamanya," kata Erdogan dalam pidatonya di Kongres Provinsi Biasa ke-8 Partai AK Gaziantep di Turkiye pada Sabtu (7/12).

Sementara itu, Presiden Suriah yang digulingkan, Bashar al-Assad, beserta keluarganya dikabarkan sudah tiba di Moskow pada Minggu (8/12). Pemerintah Rusia menawari mereka suaka, menurut laporan kantor berita negara Rusia.

"Assad dan anggota keluarganya telah tiba di Moskow. Berdasarkan pertimbangan kemanusiaan, Rusia memberikan suaka kepada mereka," kata kantor berita TASS dengan mengutip sumber dari Kremlin, kantor pemerintah Rusia. (TRT World/P-3)