visitaaponce.com

Dua Tentara Israel Ditolak Masuk Australia terkait Genosida

Dua Tentara Israel Ditolak Masuk Australia terkait Genosida
Tentara Israel menangkap warga Palestina.(Al Jazeera)

DUA tentara Israel tidak dapat melakukan perjalanan ke Australia setelah diminta untuk melengkapi formulir setebal 13 halaman, yang biasanya diperlukan bagi personel militer yang terlibat dalam perang. Ini menurut surat kabar Israel Ynet.

Kedua bersaudara itu, Omer Berger, 24, dan Ella Berger, 22, bersama empat anggota keluarga lain, mengajukan permohonan visa dua bulan lalu.

Sementara anggota keluarga lain menerima persetujuan cepat, Omer dan Ella diminta untuk melengkapi dokumen yang panjang itu.

Formulir itu memuat pertanyaan tentang keterlibatan mereka dalam kekerasan fisik atau psikologis, peran mereka sebagai penjaga atau petugas di fasilitas penahanan, dan mereka berpartisipasi dalam kejahatan perang atau genosida atau tidak.

Ini menyusul putusan November dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan atas kekejaman yang dilakukan sejak 7 Oktober tahun lalu.

Ella, yang diberi cuti seminggu dari tugas militernya, memutuskan untuk kembali ke Israel setelah penundaan tersebut. Omer, seorang prajurit cadangan, tetap berada di Thailand, menunggu penyelesaian.

Departemen Dalam Negeri Australia menegaskan bahwa tidak ada perlakuan khusus yang diberikan kepada warga negara Israel di tengah konflik yang sedang berlangsung.

Seorang juru bicara menjelaskan bahwa dokumen tambahan tersebut merupakan prosedur rutin, terkadang diminta untuk aplikasi individual, dan menyoroti bahwa 11.000 visa Israel telah disetujui selama setahun terakhir.

Aaron Berger, seorang perwakilan keluarga, mengecam keras penundaan tersebut karena dianggap mencerminkan pendekatan Australia yang semakin antagonis terhadap Israel di tengah perang di Jalur Gaza, Palestina. "Mengapa kita menjadikan sekutu yang bersahabat sebagai sasaran penyelidikan kejahatan perang?" katanya.

Insiden tersebut menyusul kasus serupa yang melibatkan mantan Menteri Kehakiman Israel Ayelet Shaked. Ia ditolak visanya pada November karena takut akan hasutan. (MEE/Z-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat