visitaaponce.com

Rudal Milisi Yaman Serang Israel, Sembilan Terluka

Rudal Milisi Yaman Serang Israel, Sembilan Terluka
AS menyerang Yaman.(Al-Jazeera)

MILISI Houthi Yaman meluncurkan serangan rudal berulang kali ke Israel tengah sehingga memicu kepanikan yang meluas. Serangan terbaru menargetkan Tel Aviv dan melukai sembilan orang saat sirene berbunyi, Rabu (25/12) dini hari. Jutaan orang bergegas mencari tempat berlindung dalam kekacauan. 

Menurut The Times of India, militer Israel mengonfirmasi bahwa rudal tersebut ditembakkan dari Yaman. Serangan yang terus berlanjut oleh Houthi ini telah meningkatkan ketakutan dan ketidakstabilan di wilayah tersebut yang selanjutnya meningkatkan ketegangan antara Israel dan kelompok militan tersebut. Situasi di Tel Aviv tetap tegang saat pihak berwenang berupaya mengelola krisis yang berkembang.

Insiden kemarin pagi itu, dilansir ABC News, merupakan keempat kali dalam seminggu tembakan Houthi memicu sirene di Israel. Pada Sabtu, 16 orang terluka ketika satu rudal menghantam taman bermain di Tel Aviv setelah sistem pertahanan udara Israel gagal mencegatnya.

Padahal sebelumnya Amerika Serikat dan Israel menggempur Houthi. Kelompok yang didukung Iran di Yaman itu mengancam akan menyerang kepentingan Amerika Serikat di Timur Tengah jika serangan ke Yaman terus berlanjut.

Anggota Dewan Politik Tertinggi Houthi, Mohammed Ali al-Houthi, menyampaikan peringatan tegas kepada Washington melalui video yang diunggah di platform X pada Selasa (24/12). "Kami memperingatkan Amerika untuk tidak menyerang Yaman. Jika kalian tidak berhenti, kami akan menyerang aset-aset Amerika di kawasan ini, tanpa memedulikan batasan apa pun," ujar al-Houthi. 

"Serangan Israel ke Gaza dan Yaman harus dihentikan atau kami akan menargetkan aset-aset sensitif Amerika untuk menyampaikan pesan kami."

Pernyataan itu muncul setelah Houthi mengeklaim pada Minggu (22/12) bahwa mereka telah menembak jatuh jet tempur F-18 milik AS dalam serangan terhadap kapal induk di Laut Merah. Houthi mengungkapkan bahwa operasi itu dilakukan dengan menggunakan delapan rudal jelajah dan 17 drone yang mengakibatkan jatuhnya jet tempur F-18 saat kapal perusak mencoba mencegat drone dan rudal Yaman.

Komando Pusat AS (CENTCOM) mengumumkan pada Minggu bahwa jet tempur F/A-18 milik Angkatan Laut AS yang jatuh di Laut Merah itu akibat ditembak pihak sendiri.
  
Sementara itu, pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara pada Kamis (19/12) terhadap kota pesisir Al-Hudaydah dan ibu kota Sanaa sebagai balasan atas serangan drone dan rudal yang dilancarkan Houthi. Serangan tersebut merupakan gelombang ketiga serangan udara yang dilancarkan Tel Aviv terhadap lokasi-lokasi yang dikuasai Houthi di Yaman sejak Juli.

Kelompok Houthi telah menargetkan kapal-kapal kargo Israel atau yang terkait dengan Tel Aviv di Laut Merah dengan menggunakan rudal dan drone sebagai bentuk dukungan terhadap Jalur Gaza, Palestina. Di Gaza, lebih dari 45.200 korban jiwa dilaporkan akibat perang genosida Israel sejak 7 Oktober 2023.

Kenormalan baru

Serangan Houthi terhadap kapal yang melintasi perairan di lepas pantai Yaman dinilai menjadi kenormalan baru di wilayah tersebut yang terus mengganggu industri pelayaran global. Jumlah serangan Houthi berfluktuasi setiap bulan, tetapi mereka berulang kali menunjukkan ancaman terhadap kapal yang berlayar melalui Laut Merah dan Teluk Aden. 

Beberapa perusahaan pelayaran besar memutuskan untuk mengubah rute pelayaran mereka untuk menempuh perjalanan yang jauh lebih lama dan mahal di sekitar ujung selatan Afrika guna menghindari kemungkinan serangan. Namun masih ada beberapa lalu lintas yang melewati Terusan Suez.

"Ini telah menjadi hal yang biasa dalam beberapa hal. Sebagai permulaan, saya tidak berpikir Houthi akan segera menghilang sebagai aktor ancaman maritim," kata Wolf-Christian Paes, seorang peneliti senior untuk Konflik Bersenjata di Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS), kepada Washington Examiner. 

"Setelah satu tahun respons militer yang cukup kuat, mereka masih berhasil meluncurkan rudal dan sistem senjata lain ke jalur pelayaran. Pada saat yang sama, ini juga menjadi hal yang biasa bagi industri pelayaran, dalam arti bahwa mereka pada dasarnya menyesuaikan diri dengan hal itu, bukan? Maksud saya, lalu lintas turun 50%."

Hingga pertengahan November, Houthi melakukan lebih dari 300 upaya serangan, sementara hanya 53 di antaranya yang berhasil, menurut IISS. Houthi menembakkan rudal balistik antikapal, rudal jelajah antikapal, kendaraan udara tak berawak (drone), kapal permukaan tak berawak, dan kendaraan bawah air tak berawak. Mereka terutama menggunakan drone dan rudal balistik yang mencapai sekitar 220 dari 305 serangan mereka hingga pertengahan bulan lalu.

Sekitar 550 kapal berlayar melalui Laut Merah sebelum serangan tersebut. Saat ini lebih dari 200 kapal melewatinya setiap minggu, menurut Loyd's List, kantor berita pengiriman maritim. Analisis terbaru dari organisasi tersebut menemukan bahwa lalu lintas melalui Bab el Mandeb turun sekitar 60% dari tahun ke tahun dan telah seperti ini selama sekitar enam bulan.

Amerika Serikat dan beberapa negara lain memulai operasi pertahanan untuk melindungi kapal-kapal yang memilih untuk melewati jalur perairan tersebut, tetapi mereka belum meredakan setiap serangan. 

Dalam salah satu serangan pertama mereka, Houthi menargetkan kapal Galaxy Leader dan menculik 25 awak kapal. Awak itu masih ditahan di Yaman lebih dari setahun. (Z-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat